Analysis Of Potential And Development Inequality Between Regions (Study On 6 Development Areas In Malang Regency Using Scalling Method And Williamson Index),

Ulumuddin, ZeinIhya (2016) Analysis Of Potential And Development Inequality Between Regions (Study On 6 Development Areas In Malang Regency Using Scalling Method And Williamson Index),. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pembangunan ekonomi menjadi diskursus yang diperbincangkan pasca perang dunia ke-II. Namun seiring dengan perkembangan terdapat beberapa kritik atas pembangunan yang cenderung memperbesar ketimpangan pendapatan maupun wilayah. Sehingga pembangunan juga diarahkan sesuai dengan potensi yang dimiliki untuk mengurangi kemiskinan dan ketimpangan. Penelitian ini berfokus pada potensi pembangunan dan ketimpangan antar wilayah yang terjadi di Kabupaten Malang. Kabupaten Malang memiliki kondisi topografi dan geografis yang beragam. Konsisi ini tentunya berdampak pada keberagaman potensi. Keberagaman potensi dapat memicu terjadinya ketimpangan pembangunan antar wilayah bila tidak dikelola dengan baik. Peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan adalah scalling method untuk mengukur potensi dan Indeks Williamson untuk mengukur ketimpangan pembangunan antar wilayah. Penelitian ini menunjukkan 28 dari 33 kecamatan memiliki potensi yang besar di sektor pertanian. 36,3% pekerja di Kabupaten Malang terdapat di sektor pertanian. Namun sebagai sektor yang paling potensial, pertumbuhan ekonomi di sektor pertanian menurun rata-rata 1% tiap tahun. Kawasan selatan Kabupaten Malang memiliki potensi pertambangan yang kurang bahkan belum dieksplorasi. Setidaknya terdapat 21 jenis komoditas pertambangan di wilayah ini. Potensi pertambangan ini perlu dikelola dengan optimal sebagai modal pembangunan namun harus tetap memperhatikan kelestarian alam. Pembangunan sumber daya manusia di Kabupaten Malang masih belum merata. Fasilitas pendidikan dan kesehatan tidak memadai di beberapa kecamatan. Sementara potensi sektor infrastruktur dan jasa didominasi oleh kecamatan di bagian utara. Kondisi ini disebabkan oleh investasi dan perdagangan di sekitar Kota Malang dan Kepanjen Angka Indeks Williamson Kabupaten Malang kisaran 0,22 pada tahun 2007- 2012. Angka ini cukup rendah, dalam artian tidak terjadi ketimpangan yang besar diantara wilayah Kabupaten Malang. Namun kontribusi Indeks Williamson lebih banyak disumbang oleh wilayah selatan. Sementara wilayah utara mengalami pembangunan yang lebih merata. Hal ini disebabkan oleh kurang terbangunnya potensi pertanian dan tambang di wilayah selatan. Sementara wilayah utara sangat maju di sektor investasi dan perdagangan. Kebijakan pembangunan di kawasan selatan perlu dilakukan untuk mengantisipasi melebarnya angka ketimpangan.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FIA/2016/1005/051612346
Subjects: 300 Social sciences > 351 Public administration
Divisions: Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Publik / Negara
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 30 Nov 2016 08:16
Last Modified: 30 Nov 2016 08:16
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/118127
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item