Natannael, Jessy Fadhehans and Yunita, Valeria Ira (2018) Studi Pengurangan Kadar FFA pada Minyak Jelantah dengan Metode Adsorpsi Kontinu secara Upflow Menggunakan Adsorben Berbasis Serabut Kelapa. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Minyak jelantah merupakan minyak yang telah digunakan berulang kali dan dapat membahayakan kesehatan jika masih digunakan untuk menggoreng. Hal ini dikarenakan adanya kandungan senyawa tertentu setelah melalui proses pemanasan, seperti asam lemak bebas (FFA), monogliserida, digliserida, dan gliserol sebagai hasil dari reaksi hidrolisis serta hidroperoksida sebagai hasil dari reaksi oksidasi. Peningkatan nilai guna minyak jelantah dapat dilakukan dengan pengolahan minyak jelantah menjadi bahan baku biodiesel yang dapat diolah menjadi biodiesel sebagai bahan bakar campuran. Kualitas bahan baku biodiesel yang baik dapat diperoleh dengan melakukan proses pre-treatment sebelum memasuki proses utama dalam pembuatan biodiesel. Salah satu proses pre-treatment yang dilakukan adalah pengurangan kadar FFA, kadar air, dan bilangan asam. Pada penelitian Yustinah (2011) dilakukan adsorpsi secara batch dan diperoleh kapasitas adsorpsi maksimum sebesar 12,34 mg/g adsorben. Pada penelitian Muharyanto dan Mochamad (2017) dilakukan adsorpsi menggunakan kolom secara kontinu dan diperoleh kapasitas adsorpsi maksimum sebesar 27,328 mg/g adsorben. Pada penelitian ini, proses pengurangan kadar FFA, kadar air, dan bilangan asam dilakukan dengan proses adsorpsi kontinu secara upflow dengan menggunakan adsorben berbasis serabut kelapa. Serabut kelapa dipilih karena memiliki kandungan total selulosa yang cukup tinggi dimana senyawa tersebut akan terkonversi menjadi karbon setelah melalui proses karbonisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh laju alir umpan dalam pemurnian minyak jelantah dengan adsorben berbasis serabut kelapa secara kontinu menggunakan kolom adsorpsi dengan aliran upflow. Pada penelitian ini dilakukan variasi laju alir umpan, yaitu 3, 4, 5, 6, dan 7 ml/menit dengan partikel karbon berukuran - 60+80 mesh dengan massa adsorben karbon serabut kelapa sebesar 35 gram. Karbon diperoleh dengan cara karbonisasi serabut kelapa selama 1 jam dengan suhu 600°C. Adsorben disusun dalam kolom adsorpsi yang memiliki ukuran diameter 2,5 cm dan tinggi 50 cm. Kolom tersebut diisi dengan adsorben hingga setinggi 45 cm. Umpan berupa minyak jelantah akan dialirkan secara upflow ke dalam kolom adsorpsi dengan bantuan pompa peristaltik. Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini berupa kadar FFA dari minyak. Pengujian kadar FFA ini dilakukan setiap 15 menit selama 3 jam. Dari penelitian ini diperoleh laju alir umpan optimal dalam proses adsorpsi upflow ini sebesar 3 ml/menit dengan laju alir keluaran sebesar 0,671 ml/menit, yang ditunjukkan dengan persentase reduksi FFA terbesar, yaitu 94,513%. Proses adsorpsi kontinu ini juga ditinjau dengan menggunakan metode Thomas, sehingga dapat diperoleh kapasitas adsorpsi maksimum setiap variabel. Kapasitas adsorpsi maksimum ditunjukkan oleh variabel laju alir umpan 3 ml/menit, yaitu sebesar 157,263 mg adsorbat/gram adsorben. Penelitian menghasilkan minyak dengan kualitas yang memenuhi parameter kadar FFA, kadar air, dan bilangan asam pada SNI 01-3741-2013 tentang minyak goreng. Penggunaan karbon aktif berbasis serabut kelapa dalam bentuk serbuk menyebabkan terjadinya hambatan perpindahan massa relatif besar untuk adsorbat pada minyak (fluida dengan viskositas tinggi).
English Abstract
Waste cooking oil is an oil that have been used continuously and can be harmful for health if it is still used for cooking. There are certain compounds formed after cooking process in waste cooking oil, such as free fatty acids (FFA), monoglycerides, diglycerides, and glycerols as results of hydrolysis and hydroperoxides as results of oxidation. This research will improve the value of waste cooking oil by processing into raw material for biodiesel and can be processed further to become biodiesel as a mixture of fuel. A good quality of raw materials for biodiesel can be obtained by pre-treatment process before going into the main process of making biodiesels. One of pre-treatment process is conducted to reduce the impurities of waste cooking oil, such as free fatty acid (FFA), water content, and acid value. Yustinah (2011) conducted a batch adsorption and the maximum adsorption capacity is 12,34 mg/g adsorbent. Muharyanto and Mochamad (2017) conducted a continuous adsorption using column and the maximum adsorption capacity is 27,328 mg/g adsrbent. The process of removing FFA, water content, and acid value can be conducted with upflow continuous adsorption process using adsorbent based on coconut fiber. Coconut fiber is chosen because of its adequately high of cellulose content, which is converted to carbon after carbonization process. The objective o
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FT/2018/347/051804711 |
Uncontrolled Keywords: | Adsorben, Adsorpsi, Laju Alir, Minyak Jelantah, Serabut Kelapa |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 622 Mining and related operations > 622.3 Mining for specific materials > 622.33 Carbonaceous materials > 622.338 Oil, oil shales, tar sand, natural gas |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Kimia |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 02 Jul 2018 02:24 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 02:24 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/11772 |
Preview |
Text
BAB III.pdf Download (468kB) | Preview |
Preview |
Text
BAB V.pdf Download (17kB) | Preview |
Preview |
Text
BAGIAN DEPAN.pdf Download (819kB) | Preview |
Preview |
Text
BAB IV.pdf Download (243kB) | Preview |
Preview |
Text
Lampiran.pdf.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (98kB) | Preview |
Preview |
Text
00.pdf Download (35kB) | Preview |
Preview |
Text
0.pdf Download (30kB) | Preview |
Preview |
Text
BAB I.pdf Download (31kB) | Preview |
Preview |
Text
BAB II.pdf Download (612kB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |