ArvianitaEffriana, Vicka (2015) Evaluasi Kebijakan Relokasi Pedagang Kaki Lima Alun-alun Ke Jl.Benteng Pancasila Kota Mojokerto. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pemerintah kota Mojokerto merelokasi pedagang kaki lima di alun-alun ke Jalan Benteng Pancasila sebanyak 248 pedagang dengan fasilitas kios gratis. Relokasi ini sudah berjalan dua tahun namun sudah mulai terlihat banyak kios yang kosong. Artinya relokasi tersebut telah menimbulkan dampak negatif berupa penutupan kios yang dilakukan oleh beberapa pedagang. Karena pendapatan para pedagang kaki lima semakin hari semakin merosot. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pembinaan & pengembangan program pedagang kaki lima yang diberikan oleh Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan & Satuan Polisi Pamong Praja pasca relokasi. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Dan metode analisis model interaktif oleh Miles dan Huberman yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian evaluasi kebijakan ditemukan bahwa program-program yang dibuat oleh pemerintah untuk para pedagang kaki lima kurang membantu untuk mendapatkan penghasilan lebih. Ini dikarenakan (1) Pemerintah Kota Mojokerto tidak siap dengan adanya jumlah pedagang kaki lima yang begitu banyak untuk di bina secara bersama. (2) Pedagang kaki lima merasa setelah mendapatkan bantuan modal, pemerintah tidak melakukan pembinaan lebih lanjut atau memberikan dukungan yang bersifat berkelanjutan kepada para pedagang kaki lima. (3) Pemerintah hanya membangunkan kios tanpa adanya perawatan lebih lanjut sehingga, lokasi berjualan terlihat kumuh. (4) Pemerintah maupun paguyuban pedagang kaki lima tidak membentuk tim khusus untuk mengawasi kebersihan dan kenyamanan di area berjualan. (5) Pemerintah sudah mengeluarkan biaya yang begitu besar untuk relokasi , namun yang terjadi adalah para pedagang memilih meninggalkan kios untuk mencari keuntungan yang lain. (6) Terpecahnya dua kubu pedagang kaki lima yang berbeda pendapat dan visi misi berdagang. (7) Pemerintah tidak pernah memberikan perhatian untuk meningkatkan kualitas produk yang dijual oleh para pedagang. Oleh karena itu pemerintah seharusnya melakukan pendekatan secara personal kepada pedagang kaki lima dan menampung aspirasi para pedagang kaki lima untuk menghindari terjadinya kegagalan relokasi. Yang kemudian pemerintah memperluas program agar para pedagang kaki lima tidak merugi.
English Abstract
The government of Mojokerto City has planned to relocate Alun-Alun street vendors to Benteng Pancasila Street. There are 248 street vendors who shall accept free kiosk facility. However, after two years of relocation, there are still empty kiosks. It means that relocation only causes negative impact because many vendors decide to close their kiosk. Some street vendors feel their income only deteriorated. One reason is about place comfort because the moving space between kiosks is quite narrow. The evaluation of relocation policy of street vendors is understood by qualitative research and descriptive approach. The analysis method is using Miles & Huberman’s interactive model. Data collection, data reduction, data presentation and conclusion are also conducted. Result of research indicates that governmental programs for street vendors do not help to increase the income of street vendors. Some reasons behind this are: (1) The government of Mojokerto City is not ready to foster large number of street vendors in simultaneous way; (2) Street vendors feel that after obtaining capital grant, the government will not give further fostering or support in sustainable way to street vendors; (3) The government only deploy the kiosks but does not provide further maintenance such that sale location is so dirty; (4) The government and/or the association of street vendors do not develop special team to monitor the cleanliness and comfort of sale area among street vendors although transactional activity has been conducted for 2 years in this location; (5) The government has incurred quite big cost for relocation but the vendors only find this new site as not reliable and decide to leave their kiosk; (6) There are two opposing groups of street vendors who have different opinion, vision and mission of trading; and (7) The government does not provide attention to improve the quality of product sold by the traders. Therefore, the government must do personal approach to street vendors and accommodate the aspiration of street vendors to avoid the failure of relocation. The government must enhance the scope of programs to avoid street vendors from easily subjected to the loss.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FIA/2015/33/051501798 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 658 General management |
Divisions: | Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Bisnis / Niaga |
Depositing User: | Samsul Arifin |
Date Deposited: | 03 Mar 2015 10:25 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 01:59 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/117372 |
Preview |
Text
BAB_I_VICKA.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_IV_VICKA.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_II_VICKA.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_III_VICKA.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
LAMPIRAN_VICKA.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB_V_VICKA.pdf Download (1MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |