Sinergi Antara Kepolisian Negara Republik Indonesia Dengan Badan Narkotika Nasional Dalam Pencegahan Dan Pemberantasan Penyalahgunaan Dan Peredaran Gelap Narkoba (Studi Pada Polres Malang Kota Dan

Anggraeni, Meri (2015) Sinergi Antara Kepolisian Negara Republik Indonesia Dengan Badan Narkotika Nasional Dalam Pencegahan Dan Pemberantasan Penyalahgunaan Dan Peredaran Gelap Narkoba (Studi Pada Polres Malang Kota Dan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kota Malang merupakan kota yang rawan terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba karena mampu menarik para pendatang dari kota lain untuk menetap, bekerja, sekolah, maupun berwisata. Sehingga, dapat menjadi peluang bagi para bandar narkoba untuk memperluas jaringannya. Masalah narkoba di Kota Malang mengalami peningkatan kasus setiap tahunnya. Institusi yang berwenang atas masalah tersebut adalah Polres Malang Kota dengan BNN Kota Malang. Untuk menghindari terjadinya tumpang tindih sistematika operasi, maka diperlukan sinergi dalam Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) guna merancang strategi, teknis dan teknik agar bisa satu arah dalam menjalankan tugas. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan narkoba melalui sinergi antara Polres Malang Kota dengan BNN Kota Malang dalam P4GN serta faktor pendukung dan faktor penghambat dalam sinergi tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisa data menggunakan model interaktif Miles, Huberman, dan Saldana (2014) yang terdiri dari pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di Kota Malang mengalami peningkatan, sinergi kegiatan pencegahan dan pemberantasan dilakukan dengan cara koordinasi, komunikasi, dan sinkronisasi. Faktor pendukung dalam sinergi ini adalah adanya dukungan dari pemerintah, koordinasi dan komunikasi, tingginya permintaan penyuluhan, dan tingginya partisipasi sasaran advokasi P4GN. Faktor penghambat adalah belum adanya regulasi P4GN di Kota Malang, anggaran yang belum memadai, kesulitan mendapatkan informasi, jaringan narkoba yang tertutup, kebocoran informasi, dan minimnya masyarakat melakukan wajib lapor. Saran yang diberikan dalam penelitian ini meliputi: bagi pemerintah Kota Malang hendaknya segera menetapkan Perwali tentang P4GN, bagi Polres Malang Kota dan BNN Kota Malang perlu melakukan peningkatan kualitas aparatur dan evaluasi kinerja, bagi masyarakat Kota Malang hendaknya mampu membatasi diri dari bahaya narkoba dengan beribadah kepada Tuhan dan melakukan kegiatan-kegiatan yang positif, serta segera melakukan wajib lapor rehabilitasi dan wajib lapor apabila terdapat tindak pidana narkoba di lingkungan mereka.

English Abstract

Malang city is the sensitive town of drug abuse and illicit trafficking because this town can pull the people from another town to live, work, school, and vacation. So, it can be opportunity for drug dealer to spread their network. The drug problems have all increased in recent years. The institution that has authority to solve these problems are Polres of Malang City and BNN of Malang City. Therefore, to avoid overlapping systematic operation, they make a synergy in Prevention and Eradication of Drug Abuse and Illicit Trafficking (Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba-P4GN to devise strategies, technical and engineering to be one way in performing their duties. This research aims to solve drug problem by the synergy between Polres of Malang City with BNN of Malang City in P4GN and also supporting and obstacle factors in the implementation of this synergies. descriptive research methods with the qualitative approach. Data collection was carried out through interviews, observation, and documentation. Data analysis techniques using interactive model Miles, Huberman, and Saldana (2014) consists of data collection, data condensation, data display and conclusion drawing / verifying. As the research results is the drug abuse and illicit trafficking in Malang City tend to experience increased, the synergies of prevention activities and the eradication is done by coordination, communication, and synchronization. The supporting factors of this synergy are government’s support, coordination and communication, the high demand for socialization, and the high participation of targeted advocacy of P4GN. The obstacle are nothing regulation of P4GN, the budget has not been adequate, the difficulty of getting information from informants, drug networks are tight, information leakage, and the lack of public awareness to report. The suggestions in this study include: the government of Malang City should immediately establish Major’s Rules (Perwali) related to drug problems, while Police of Malang City and BNN of Malang City need to make improvements for the quality and the performance evaluation, for people of Malang City should be able to protect theselves from the dangers of drugs by staying closer to the God Almighty and doing activities that are positive, also report the rehabilitation immediately and report if there is drug crime in their neighborhoods.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FIA/2015/246/ 051503906
Subjects: 300 Social sciences > 351 Public administration
Divisions: Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Publik / Negara
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 01 Jul 2015 13:42
Last Modified: 01 Jul 2015 13:42
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/117280
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item