Tambunan, RaflesW (2015) Analisi Prediksi Kebangkrutan Perusahaan Dengan Menggunakan Metode Altman (Z-Score) (Studi Pada Subsektor Rokok Yang Listing Dan Perusahaan Delisting Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009 – 2013). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Keadaan perekonomian dunia pada tahun 2014 masih terlihat labil karena perekonomian Amerika Serikat yang mengalami krisis pada tahun 2008 dan 2012. Dampak tersebut dirasakan oleh Indonesia, namun kepabeanan dan cukai mampu memberikan distribusi yang besar, mencapai 101,7 persen atau Rp 155,82 triliun, hal ini karena banyaknya jumlah perokok aktif di Indonesia. Tahun 2014 Indonesia menjadi negara dengan perokok terbanyak di dunia. Melihat keadaan itu, banyak pengusaha yang mendirikan usahanya dibidang produksi rokok, akan tetapi gerakan anti rokok, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 200 tahun 2008 Pasal 3 huruf (a) dan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 28 Tahun 2013 membuat banyak usaha rokok di Indonesia, harus tutup atau mengalami kebangkrutan. Peristiwa kebangkrutan pada pasar modal diindikasikan dengan dihapusnya saham perusahaan (delisting) dari Bursa Efek Indonesia. Metode prediksi kebangkrutan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Altman (Z-Score), dilengkapi dengan titik cut off untuk menentukan klasifikasi kebangkrutan. Penelitian ini menunjukkan perbandingan kinerja keuangan perusahaan yang listing dan perusahaan delisting di Bursa Efek Indonesia tahun 2009 – 2013. Hasil penelitian ini yang dilakukan terhadap 3 perusahaan listing dan 3 perusahaan delisting. Pada perusahaan listing menunjukkan, terdapat 1 perusahaan yang masuk dalam kategori rawan, tahun 2012, dan kemudian masuk dalam kategori bangkrut tahun 2013, sedangkan 2 perusahaan lainya masuk dalam kategori sehat selama 5 tahun berturut – turut. Perusahaan delisting yang terdiri atas 3 perusahaan menunjukkan, bahwa terdapat 1 perusahaan yang pernah masuk dalam kategori rawan selama 2 tahun berturut – turut, sedangkan 3 tahun analisis lainya masuk dalam kategori bangkrut. Dua perusahaan lainnya berbeda karena selalu masuk dalam kategori bangkrut selama 5 tahun analisis. Pihak perusahaan sebaiknya selalu memperhatikan faktor internal dan eksternal, serta selalu mengefektifkan pengendalian internal. Selain itu pihak manajemen sebaiknya selalu memperhatikan rasio keuangan, sebagai landasan untuk melihat perkembangan perusahaan. Bagi perusahaan rokok yang listing sebaiknya membuat persyaratan tatkala banyak pihak yang minta disponsori, serta selalu meningkatkan kinerja keuangan perusahaan, dan bagi perusahaan delisting dapat melakukan merger atau mengganti jenis produk, apabila masyarakat sudah berganti aluhan, sehingga perusahaan dapat terhindar dari kebangkrutan.
English Abstract
State of the world economy by 2014 still looks labile due to the economy crisis in the United States in 2008 and 2012. The impact is felt by Indonesia, but customs and Excise was able to give a large distribution reach 101,7 percent or Rp 155,82 trillion, this is due to the large number of active smokers in Indonesia. 2014 Indonesia become the country with the most number of smokers in the world. See the State, many of the entrepreneurs who founded his business in the field of the production of cigarettes, but the anti-smoking movement, regulation of the Minister of finance Number 200 in 2008 article 3 subparagraph (a) and the regulation of the Minister of Finance (FMD) number 28 2013 made a lot of efforts in Indonesia, it should be closed or filed for bankruptcy. Event of insolvency on capital markets is indicated with the termination of the company (the delisting is) from the Indonesia stock exchange. Bankruptcy prediction method used in this research is a method of Altman (Z-Score), equipped with a cut off point for determining the classification of the bankruptcy. This research shows the companys financial performance comparison listings and delisting is company in Indonesia stock exchange in 2009 – 2013. The results of this research were conducted against 3 companies listings and 3 companies delisting is. On the company listing shows, there are 1 companies that fall into the category of Gristle, in 2012, and then fall into the category of bankrupt by 2013, while 2 other companies fall into the category of healthy for 5 consecutive years – also. Delisting is a company made up of three companies pointed out, that there is one company that has ever entered in the category prone for 2 consecutive years – was a three-year analysis, while the other belongs to the category went bankrupt. Two other different companies because it is always entered in the category went bankrupt during the 5 years of analysis. The company should always pay close attention to internal and external factors, as well as streamline internal control always. In addition the management should always pay attention to financial ratios, as the foundation for the development of the company. The cigarette companies for listing should make the requirements when many parties who have sponsored, and always improving financial performance of companies, and for the companys delisting is able to do a merger or change the product type, when people have changed their taste, so that the company can avoid bankruptcy.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FIA/2015/17/051501194 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 658 General management |
Divisions: | Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Bisnis / Niaga |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 18 Feb 2015 10:23 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 07:53 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/117197 |
Preview |
Text
SKRIPSI,_Prediksi_Kebangkrutan_Perusahaan_Dengan_Menggunakan_Metode_Altman_(Z-Score).pdf Download (4MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |