Mayatanjung, JihanYulanda (2015) Manajemen Bantuan Dalam Rangka Memelihara Modal Sosial Pada Bencana Alam Erupsi Gunung Kelud (Studi Kasus Pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Bpbd) Kabupaten Malang). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Gunung Kelud melakukan erupsi pada bulan februari tahun 2014. Beberapa Kabupaten dan Kota terkena imbas dari erupsi yang dilakukan Gunung Kelud. Salah satu Kabupaten dan Kota yang terkena imbas paling parah dari erupsi tersebut yaitu Kabupaten Malang. Banyak korban yang berjatuhan dalam bencana alam ini, serta banyak kerugian yang dialami para korban. Melihat kondisi tersebut, banyak simpatik masyarakat yang berdatangan untuk korban erupsi Gunung Kelud. Hal tersebut diyakini sebagai bentuk dari modal sosial. Peran modal sosial sangat penting keberadaannya dan berpengaruh dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Khususnya ketika suatu masyarakat mengalami musibah tertentu, seperti yang dialami masyarakat korban erupsi Gunung Kelud yang berada di Kabupaten Malang. Berbagai bentuk bantuan datang dari masyarakat, swasta, maupun pemerintah guna membantu meringankan beban yang dialami para korban bencana erupsi Gunung Kelud. Mekanisme yang baik serta tepat dibutuhkan dalam menghimpun bantuan untuk para korban erupsi Gunung Kelud. Hal tersebut dilakukan supaya dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat secara luas dikemudian hari. Dengan adanya pertanggungjawaban dari BPBD Kabupaten malang sebagai fasilitator, diharapkan dapat menghimpun dan menjaga kepercayaan dari masyarakat luas, karena seperti yang diketahui kepercayaan merupakan modal awal terbentuknya modal sosial. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analisis. Dengan harapan diperoleh informasi yang mendetail dan lengkap dalam memaparkan Manajemen Bantuan dalam Rangka Memelihara Modal Sosial pada Bencana Alam Erupsi Gunung Kelud. Analisis data yang digunakan adalah Analisis Penelitian ini mengutamakan penelitian lapangan dan wawancara terhadap pihak-pihak yang terkait langsung dengan manajemen bantuan untuk memperoleh data primer. Setelah dilakukan penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa BDBD selaku fasilitator dari masyarakat untuk korban dalam hal manajemen bantuan melakukan dengan baik tugasnya. Mekanisme yang digunakan dalam menghimpun bantuan sesuai dengan prosedur yang berlaku, hal ini dimaksudkan agar dapat dipertanggungjawabkan di kemudian harinya. Namun, kendati demikian BPBD Kabupaten Malang masih memiliki kekurangan dalam segi sarana prasarana, serta sistem informasi yang kurang mumpuni.
English Abstract
Kelud Mount has erupted on February 2014. Some regencies and towns are suffering from the impact of Kelud Mount eruption. One most seriously affected from the eruption is Malang Regency. The eruption has caused many victims and the survivors are also suffering a lot. It is not surprising if many sympathetic communities are continually arriving for the survivors of Kelud Mount eruption. This sympathy is a form of social capital. Social capita plays significant role to influence community life in daily manner. It is quite evident in a community that still struggles to deal with the effect tof disaster, as experienced by the surviving communities of Kelud Mount eruption in Malang Regency. Some grants are coming from communities, private, and government to relieve the burden of the survivors of Kelud Mount eruption. Good and proper mechanism is required to manage the grants for the survivors of Kelud Mount eruption. Good management is important to ensure the accountability of grants to the communities at later days. By the presence of accountability by BPBD of Malang Regency as the facilitator, it is expected that the Agency will do the collection of grants and maintain the trust from communities. As previously known, trust is early capital to produce social capital. Research type is qualitative descriptive. It means that research attempts to obtain detail and complete information to describe the grant management in maintaining social capital during natural disaster of Kelud Mount eruption. Analysis of research involves field research and interview with parties who have direct engagement with grant management in order to obtain primary data. After doing a research and discussion, it is concluded that BPBD as the facilitator of survivors has been functional in proper way. The mechanism that is used to collect grants is based on the predetermined procedures and it is done to increase the accountability at later days. However, BPBD of Malang Regency is still weak in its structure and infrastructure and the information system is also lacking.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FIA/2015/168/ 051503127 |
Subjects: | 300 Social sciences > 351 Public administration |
Divisions: | Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Publik / Negara |
Depositing User: | Kustati |
Date Deposited: | 05 May 2015 10:01 |
Last Modified: | 05 May 2015 10:01 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/117195 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |