Pengembangan Komoditas Unggulan Sektor Pertanian sebagai Potensi Ekonomi Daerah (Studi pada Tanaman Bawang Merah oleh Dinas Pertanian Daerah Kabupaten Nganjuk),

Nurjanah, Siti (2015) Pengembangan Komoditas Unggulan Sektor Pertanian sebagai Potensi Ekonomi Daerah (Studi pada Tanaman Bawang Merah oleh Dinas Pertanian Daerah Kabupaten Nganjuk),. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Bawang merah sebagai komoditas unggulan yang telah ditentukan oleh daerah Kabupaten Nganjuk mempunyai kontribusi yang menjanjikan dalam peningkatan produksi dan pendapatan. Namun sayangnya kontribusi yang diberikan oleh komoditas bawang merah sebagai komoditas unggulan pada sektor pertanian sebagai potensi ekonomi daerah Kabupaten Nganjuk belum optimal. Hal ini tercermin pada tingkat capaian produksi komoditas bawang merah yang berada di bawah target sehingga mempengaruhi kontribusinya pada pertumbuhan sektor pertanian dan kontribusi sektor pertanian dalam pertumbuhan ekonomi Kabupaten Nganjuk. Pemerintah melalui Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk melaksanakan pengembangan terhadap komoditas bawang merah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengembangan komoditas unggulan bawang merah, mendeskripsikan hasil dari pengembangan komoditas unggulan bawang merah dan mengidentifikasi faktor penghambat atas pengembangan yang telah dilakukan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dan metode analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif sebagai sebuah proses melingkar oleh Ian Dey. Dalam metode ini terdapat tiga tahapan penelitian yaitu description, classification dan making connection. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa terdapat lima langkah yang dilakukan oleh Dinas Pertanian Daerah Kabupaten Nganjuk dalam pengembangan komoditas unggulan bawang merah antara lain, peningkatan sumberdaya manusia; peningkatan sarana budidaya tanam; peningkatan sarana infrastruktur pertanian; peningkatan sarana pasca panen; dan pengolahan hasil pertanian. Dalam pelaksanaannya, berbagai hambatan dihadapi baik secara internal maupun eksternal. Hambatan internalnya adalah terbatasnya tenaga pendamping di lapangan (PPL) dan anggaran yang dialokasikan. Sedangkan hambatan eksternalnya adalah pendidikan rata-rata petani masih rendah, tingkat kesibukan petani yang tinggi,alokasi waktu yang sedikit, dan motivasi dalam diri petani rendah dan cenderung apatis. Oleh karena itu, diperlukan ketersediaan tenaga pendamping lapangan sesuai dengan kebutuhan dan jumlah kelompok tani bawang merah. Perlunya penentuan skala prioritas oleh pemerintah dalam pemberian fasilitas pengembangan untuk kelompok tani/petani bawang merah. Serta pemerintah melalui PPL diharapkan mampu meninjau secara langsung dan berkala untuk membangun motivasi dan partisipasi aktif kelompok tani/petani dalam kegiatan pengembangan.

English Abstract

Onion are a leading commodity which has been determined by the area Nganjuk has a promising contribution to the increase in production and income. Unfortunately, the contributions made by commodity onion as the leading commodity in the agricultural sector as the economic potential of the region Nganjuk is not optimal. This is reflected in the level of commodity production performance onion which is under the target thus affecting its contribution to the growth of the agricultural sector and the agricultural sectors contribution to economic growth of Nganjuk. The Government through Dinas Pertanian Daerah Kabupaten Nganjuk implement the development of the commodity onion. This study was conducted to determine the development of the leading commodity onion, describe the results of the development of the leading commodity onion and identify the limiting factor for the development of which has been done. This study used a descriptive study with a qualitative approach. And the method of analysis used is qualitative analysis as a circular process by Ian Dey. In this method, there are three stages of research that description, classification, and making the connection. Based on the results of the study, found that there are five steps taken by Dinas Pertanian Daerah Kabupaten Nganjuk in the development of the leading commodity onion, among others, an increase in human resources; increase in plant cultivation facilities; improvement of agricultural infrastructure; improvement of post-harvest facilities; and processing of agricultural products. In practice, the various barriers faced by both internally and externally. Internal obstacle is the lack of assistants in the field (PPL) and the budget allocated. While the external obstacle is the average education of farmers is low, a high level of activity of farmers, the allocation of a little time, and motivation for farmers is low and tends to apathy. Therefore, the required availability of field assistants in accordance with the needs and the amount of red onion farmer groups. The need for setting priorities by the government to the farmer groups receiving facilities development. And the government through the PPL is expected to review the direct and periodically to build motivation and active participation of farmers groups / farmers in development activities.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FIA/2015/148/051502883
Subjects: 300 Social sciences > 351 Public administration
Divisions: Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Publik / Negara
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 22 Apr 2015 09:04
Last Modified: 20 Oct 2021 07:50
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/117173
[thumbnail of SKRIPSI_SITI_NURJANAH_105030107111036_FIA_PUBLIK.pdf]
Preview
Text
SKRIPSI_SITI_NURJANAH_105030107111036_FIA_PUBLIK.pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item