Sijabat, MentariYosephen (2014) Analisis Kinerja Keuangan Serta Kemampuan Keuangan Pemerintah Daerah Dalam Rangka Pelaksanaan Otonomi Daerah (Studi Pada Dinas Pendapatan Daerah dan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Malan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Dalam menjalankan otonomi daerah, pemerintah daerah dituntut untuk menjalankan pemerintahan yang efektif dan efisien, dan mampu meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat serta adanya hubungan yang serasi antara pusat dan daerah. Untuk itu faktor keuangan daerah memiliki peranan penting dalam pelaksanaan otonomi daerah. Penilaian Kinerja keuangan pemerintah daerah merupakan suatu alat ukur yang dapat digunakan untuk melihat kemampuan daerah dalam menjalankan pelaksanaan otonomi daerah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan kemampuan dan kinerja keuangan Kota Malang dalam rangka mendukung pelaksanaan otonomi daerah tahun anggaran 2008-2012. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan menggunakan data-data kuntitatif berupa data-data keuangan daerah tahun 2008-2012 yang akan dianalisis dengan perhitungan rasio-rasio keuangan. Analisis dalam penelitian ini menggunakan beberapa analisis rasio keuangan berupa rasio derajat otonomi fiskal (DOF), rasio indeks kemampuan rutin (IKR), rasio kemandirian keuangan daerah, rasio efektivitas, rasio aktivitas, rasio pertumbuhan, serta analisis surplus/defisit dan pembiayaan daerah Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa perkembangan kemampuan daerah Kota Malang semakin meningkat tetapi masih berada dibawah 20% dan berada dalam kategori kurang mampu yang terlihat dari rata-rata rasio Derajat Otonomi Fiskal sebesar 13,67% dan Indeks Kemampuan Rutin sebesar 18,01%. Kinerja keuangan daerah menunjukkan hasil yang positif dengan tingkat kemandirian keuangan daerah masih dalam rata-rata 16,43%, perolehan efektivitas PAD sangat efektif dengan rata-rata 107,7%. Pemerintah Kota Malang masih memprioritaskan alokasi belanja daerah pada belanja rutin yang didominasi untuk belanja pegawai. Rasio pertumbuhan PAD, pendapatan daerah, menunjukkan perkembangan positif namun rasio pertumbuhan belanja rutin selalu mengalami pertumbuhan yang positif namun belanja pembangunan cenderung mengalami pertumbuhan negatif. APBD tahun 2008, 2010-2012 selalu mengalami surplus dikarenakan pelonjakan realisasi pendapatan tetapi belanja daerah selalu tidak terealisasi 100% dan pertumbuhan SILPA setiap tahunnya meningkat. Hal ini mengindikasikan pengelolaan keuangan daerah yang masih belum efektif
English Abstract
In carrying out regional autonomy, local governments required to run an effective and efficient government, and able to improve the service and welfare of society and the harmonious relations between the center and the regions. Regional financial factors have an important role in the implementation of decentralization. Performance Assessment of local government financial is a measuring instrument that can be used to view the areas ability to carry out the implementation of regional autonomy. This research aims to determine the development capability and performance financial Malang City in context of supporting the implementation of regional autonomy fiscal year 2008-2012. Type of research is qualitative research and the using quantitative datas in the form regional financial data from 2008-2012 that will be analyzed by calculating financial ratios. The analysis in this research uses some form of financial ratio analysis such as degrees of fiscal autonomy ratio (DOF), routine capability index ratio (IKR), the ratio of the regional of financial independence, effectiveness ratios, activity ratios, growth ratios, and analysis of the surplus/ deficit and financing regional. The results of this study showed that the development of local capabilities of Malang City has increased but still under 20% and are in a the category of less able which looks from the average of the degree of fiscal autonomy is 13.67% and Routine Capabilities Index by 18.01%. Other than that financial performance areas show positive results. The level of local financial independence still in an average of 16.43%, acquisition of PAD effectiveness is very effective with the average of effectiveness ratio is 107.7%. Malang City Government has been prioritizing the allocation of regional expenditure on routine expenditures that dominated for personnel expenditure. The ratio of local revenue growth, regional income show a positive development but routine expenditure growth ratio always experience of positive growth but development expenditures tend to experience of negative growth. Regional Budget of 2008, 2010 to 2012 always had a surplus because enhancement of realization of revenues but the regional expenditures are not always realized 100% and SILPA’s growth has increased every year. This indicated that regional financial management is still not effective
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FIA/2014/86/051402286 |
Subjects: | 300 Social sciences > 351 Public administration |
Divisions: | Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Publik / Negara |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 11 Apr 2014 08:20 |
Last Modified: | 22 Oct 2021 23:42 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/117012 |
Preview |
Text
SKRIPSI_-_MENTARI_YOSEPHEN_SIJABAT_-_105030100111072.pdf Download (6MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |