Modal Sosial Dalam Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat (Studi Pada Kelompok Tani Ternak Sumber Rejeki Desa Tawangrejo Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan)

Nafiqoh (2014) Modal Sosial Dalam Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat (Studi Pada Kelompok Tani Ternak Sumber Rejeki Desa Tawangrejo Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pilihan utama pembangunan masyarakat dalam paradigma pembangunan adalah melalui pemberdayaan masyarakat. Namun tantangan pemberdayaan adalah masyarakat menghabiskan bantuan dana dari pemerintah secara pribadi dan adanya budaya ketergantungan (Priyatna, 2011: 6-7). Sehingga perhatian tentang modal sosial menjadi unsur penting dalam berkembangnya pemberdayaan. Kabupaten Lamongan merupakan salah satu daerah yang menerapkan pemberdayaan, yakni melalui pengembangan potensi lokal di pedesaan. Salah satunya adalah potensi peternakan itik di Desa Tawangrejo Kecamatan Turi. Melihat tantangan pemberdayaan dan pentingnya modal sosial, pemberdayaan ekonomi masyarakat di Desa Tawangrejo juga perlu memperhatikan modal sosial. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan dua rumusan masalah, yaitu (1) Bagaimanakah pemberdayaan ekonomi masyarakat di Desa Tawangrejo? dan (2) Bagaimanakah modal sosial dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat di Desa Tawangrejo? Sumber data penelitian ini dari informan, dokumen, serta tempat dan peristiwa. Sedangkan analisis data melalui beberapa tahap yaitu penyiapan data, memahami data, interpretasi data, verifikasi data, dan menyajikan data. Pemberdayaan ekonomi masyarakat di Desa Tawangejo yang pertama adalah menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang meliputi pemahaman potensi desa, penyuluhan proses menetaskan telur menggunakan mesin tetas, pemahaman menjaga kesehatan hewan, serta pelatihan pola pemberian makan pada itik. Selanjutnya memperkuat potensi yang dimiliki masyarakat dengan memberikan beberapa bantuan diantaranya dana modal usaha, populasi itik, alat tetas telur, gedung koperasi, dan perbaikan jalan. Kemudian memberdayakan mengandung arti melindungi dengan cara mendorong masyarakat untuk membentuk kelompok dan membuat koperasi berbadan hukum. Berjalannya pemberdayaan ekonomi masyarakat tidak lepas dari potensi modal sosial. Kepercayaan masyarakat dalam menjalankan pemberdayaan ekonomi adalah rasa saling percaya antar anggota kelompok tentang pemanfaatan dana bantuan hibah dari pemerintah. Cara yang digunakan ketua kelompok adalah berinisiatif membuat perjanjian dana bergulir, terbuka dengan anggota dalam menyampaikan informasi tentang dana bantuan, memberikan penjelasan manfaat dana bergulir, dan menunjukkan catatan pengeluaran kelompok kepada anggota. Hal ini membuat anggota kelompok rutin dalam membayar angsuran dan meyakini bahwa bergabung dalam kelompok dan beternak itik dapat meningkatkan pendapatan. Namun dalam hal meyakinkan kelompok tentang keterbukaan pencatatan keuangan kelompok masih kurang efektif karena masih sedikit anggota yang mengetahuinya. vii Kemudian norma sosial yang mendukung pemberdayaan ekonomi adalah kebersamaan dan motivasi untuk berkembang. Kegiatan kebersamaan yang ada di Kelompok Tani Ternak Sumber Rejeki terdiri dari kumpul rutin dan tidak rutin. Terdapat sanksi sosial jika anggota tidak mengikuti kegiatan tersebut yaitu ketua kelompok memberikan teguran, mendatangi di rumahnya, serta tidak meminjami modal. Selain itu motivasi untuk berkembang dilihat dari perubahan menetaskan telur dengan mesin tetas, perubahan menjaga kesehatan itik dan pola memberi makan itik, serta keinginan membuat produk telur asin yang lebih baik. Namun, masih belum secara keseluruhan masyarakat peternak itik yang mempraktekkan pengetahuan baru tentang pola memberi makan pada itik, serta masih adanya harapan dari masyarakat untuk mendapat fasilitas dari pemerintah tentang membuat produk telur asin yang lebih baik. Selanjutnya jaringan sosial masyarakat terdiri dari masyarakat, pemerintah daerah, pemerintah desa, serta pengepul.Adanya potensi modal sosial telah mampu memberikan manfaat bagi perkembangan pemberdayaan di Desa Tawangrejo antara lain pemanfaatan dana bantuan hibah, peningkatan pendapatan, tersalurkannya pengetahuan-pengetahuan baru tentang beternak itik, penciptaan lapangan pekerjaan, serta mempermudah pemasaran hasil ternak maupun budidaya itik. Berdasarkan uraian di atas, peneliti memberikan beberapa rekomendasi terkait pelaksanaan pemberdayaan yaitu pertama, lebih memperhatikan dan memanfaatkan potensi modal sosial di dalam masyarakat. Kedua, memperkuat kepercayaan anggota dengan mengoptimalkan keterbukaan pencatatan keuangan kelompok. Kemudian ketiga, mengoptimalkan adanya kelompok ternak sebagai wadah komunikasi, tukar informasi, dan mencari solusi untuk setiap permasalahan di dalam kelompok maupun permasalahan dalam beternak itik.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FIA/2014/839/ 0051502170
Subjects: 300 Social sciences > 351 Public administration
Divisions: Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Publik / Negara
Depositing User: Kustati
Date Deposited: 13 Mar 2015 15:12
Last Modified: 13 Mar 2015 15:12
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/116989
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item