Kurniawan, Gigih (2014) Pengembangan Kapasitas dalam Rangka Peningkatan Kinerja BAPPEDA (Studi Pada BAPPEDA Kabupaten Malang). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
BAPPEDA adalah salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang memiliki ranah kerja yang lebih luas dibandingkan SKPD lainnya, tak terkecuali BAPPEDA Kabupaten Malang. Sebagai pemegang fungsi dan tugastugas pembangunan, BAPPEDA Kabupaten Malang mengkoordinir hampir seluruh SKPD dalam upaya pembangunan Daerah di seluruh wilayah Kabupaten Malang. Dengan demikian, BAPPEDA adalah koordinator yang semestinya menjadi panutan bagi SKPD yang lain. Dalam penelitian ini, berusaha mengkaji lebih dalam terkait upaya BAPPEDA Kabupaten Malang untuk meningkatkan kinerja melalui capacity building yang fokus pada tiga aspek,yakni: individu, organisasi, dan sistem. Objek penelitian ini menjadi sebuah hal yang menarik berawal dari evaluasi kinerja oleh Bupati Kabupaten Malang bekerja sama dengan tim independen. Dalam hasil evaluasi tersebut diperoleh hasil yang cukup menarik dimana BAPPEDA Kabupaten Malang pada survei pertama tahun 2010 berada pada posisi ke-38 dari seluruh SKPD yang ada di Kabupaten Malang. Pada periode selanjutnya yaitu 2011, menempati posisi ke-5. Kemudian pada hasil survei ketiga tahun 2012 BAPPEDA secara signifikan naik menjadi peringkat pertama dari seluruh SKPD yang ada di Malang. Ketika dikembalikan lagi pada konsep peningkatan kinerja, capacity building menjadi hal yang menarik dan perlu dikaji untuk membedah factor dan implikasi yang bersinggungan dengan peningkatan kinerja yang dilakukan BAPPEDA Kabupaten Malang selama kurun waktu dua tahun untuk mencapai peringkat pertama. Dan yang lebih menaraik lagi adalah seberapa jauh berjalannya capacity building di Kabupaten Malang, sehingga dalam kurun waktu satu tahun terakhir terjadi peningkatan yang sangat drastis. Karena capacity building tentunya merupakan salah satu inti dari peningkatan kinerja pada BAPPEDA Kabupaten Malang. Berdasarkan pada hal uraian di atas, fokus permasalahan penelitian ini adalah: Bagaimanakah kinerja BAPPEDA Kabupaten Malang? Bagaimanakah upaya capacity building yang dilakukan BAPPEDA Kabupaten Malang dalam rangka peningkatan kinerja? Faktor-faktor apakah yang berpengaruh dalam upaya capacity building BAPPEDA Kabupaten Malang? Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode eksplanatori. Penelitian eksplanatori merupakan salah satu pendekatan penelitian yang digunakan untuk meneliti objek utama yang dikaji dikaitkan dengan objek (variabel) penelitian yang lain. Sehingga nantinya dengan memilih jenis penelitian ini dapat menggali bentuk pengembangan kapasitas (capacity building)sebagai upaya peningkatan kinerjadi BAPPEDA Kabupaten Malang. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model interaktif dari Miles dan Huberman. vii Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model interaktif dari Miles dan Huberman. Berdasarkan hasil temuan di lapangan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Kinerja BAPPEDA Kabupaten Malang dalam kaitannya produktivitas sangat baik dengan rasio capaian 100%; Standarisasi kualitas layanan cukup baik meskipun BAPPEDA tidak melayani masyarakat secara langsung; Responsivitas BAPPEDA Kabupaten Malang diwujudkan melalui Musrenbang sebagai wadah mengakomodasi seluruh aspirasi stakeholder; Responsibilitas dan Akuntabilitas BAPPEDA cukup baik melalui pencapain Renja, LPPD, dan Lakip. Upaya capacity building BAPPEDA Kabupaten Malang dalam rangka peningkatan kinerja diwujudkan dalam beberapa hal, antara lain: Peningkatan kinerja dalam indicator individu diwujudkan dengan diklat pegawai, presensi disiplin pegawai, serta catatan pelanggaran pegawai; Peningkatan kinerja dalam indikator organisasi. Dalam hal ini diwujudkan dengan rolling pegawai, social gathering, perbaikan sistem penyerapan anggaran, rasio anggaran, pencapaian program, dan revitalisasi komunikasi publik; Peningkatan kinerja dalam indikator sistem. Dalam hal ini diwujudkan dengan perbaikan sistem Standar Operasional Prosedur (SOP), notulensi rapat, dan revitalisasi PP No. 53 Tahun 2010. Faktor-faktor yang mempengaruhi upaya capacity building BAPPEDA Kabupaten Malang, antara lain: Faktor pendorong, yakni manajerial pemimpin terhadap komitmen bersama; perhatian pemimpin terhadap pegawai sebagai pendorong kinerja pegawai; pengakuan kekuatan-kelemahan dalam rapat evaluasi rutin dan tercantum dalam RPJMD beserta analisis SWOT. Faktor penghambat yakni: integritas pegawai yang rendah; pola kepemimpinan yang subjektif sehingga motivasi kerja pegawai rendah; reformasi peraturan yang kurang tersosialisasi secara masif; adaptasi terhadap reformasi kelembagaan yang membutuhkan waktu; disparitas antara wacana perencanaan yang baik dengan bukti implementasi di lapangan yang tidak sesuai. Adapun saran yang cukup urgen pada BAPPEDA Kabupaten Malang berdasarkan kesimpulan di atas adalah: Menggelar system diklat yang berkesinambungan; Mencoba pola kepemimpinan yang transformasional; Lebih cepat adaptif dengan reformasi peraturan; Revitalisasi maping schedule; Menertibkan forum komunikasi CSR antara pemerintah dan perusahaan.
English Abstract
BAPPEDA is one of the Regional Working Units (SKPD) which have a wider field of endeavor than other SKPD, not to mention BAPPEDA Malang. As the holder of the functions and tasks of development, Planning, coordinating almost all Malang on education in regional development efforts throughout the district of Malang. Thus, BAPPEDA is the coordinator SKPD should be role models for others. In this study, examines more in Malang BAPPEDA related efforts to improve performance through capacity building that focuses on three aspects, namely: individuals, organizations, and systems. The object of research is becoming an interesting thing began with a performance evaluation by Malang regent to work closely with an independent team. In the evaluation of the results obtained quite interesting results which BAPPEDA Malang in the first survey in 2010 is at the 38th position of all SKPD in Malang. In the next period, namely 2011, occupies the 5th position. Then in the third survey in 2012 BAPPEDA significantly rose to the first rank of all SKPDs in Malang. When returned to the concept of performance enhancement, capacity building becomes an interesting and need to be studied to dissect factors and implications pertaining to performance improvement BAPPEDA Malang done over a period of two years to reach the first rank. And more menaraik again is how much goes on capacity building in Malang, so that within the past year increased drastically. Because capacity building is certainly one of the core of the performance improvement BAPPEDA Malang. Based on the terms of the above description, the focus of this research problem is: How does the performance of BAPPEDA Malang? How is capacity building efforts undertaken BAPPEDA Malang in order to improve performance? What factors are influential in capacity building efforts BAPPEDA Malang? This study used a qualitative approach explanatory. Explanatory research is one of the research approach used to examine the main object associated with the studied object (variable) other research. So that by choosing this type of research can explore the form of capacity building (capacity building) as an effort to increase kinerjadi BAPPEDA Malang. The method of analysis used in this study is an interactive model of Miles and Huberman. The method of analysis used in this study is an interactive model of Miles and Huberman. Based on the findings in the field, it is concluded as follows: Performance BAPPEDA Malang excellent productivity in relation to the performance ratio of 100%; Standards of service quality is quite good though BAPPEDA not serve the public directly; Responsiveness BAPPEDA Malang Musrenbang as manifested through the container to accommodate the entire stakeholder aspirations; ix Responsibility and Accountability BAPPEDA pretty good achievement through Renja, LPPD, and LAKIP. Capacity building efforts BAPPEDA Malang in order to improve the performance realized in several ways, among others: Improved performance on individual indicators is realized with employee training, employee discipline presence, as well as violations of employee records; Improved indicators of performance in the organization. In this case embodied by rolling servants, social gathering, improved absorption system, the ratio of the budget, the achievement of the program, and the revitalization of public communication; Improved performance in the indicator system. In this case the system is realized by improved Standard Operating Procedure (SOP), minutes of meetings, and the revitalization of PP. 53 of 2010. Factors that influence the capacity building effort BAPPEDA Malang, among others: the driving factor, namely the mutual commitment of managerial leadership; attention as a servant leader to employee performance drivers; recognition of strengths-weaknesses in the routine evaluation meeting and stated in RPJMD along with SWOT analysis. Inhibiting factors namely: low employee integrity; subjective patterns of leadership that employee motivation is low; reform regulations that less massive socialized; adaptation to the institutional reform takes time; disparity between the discourse of good planning with implementation of evidence in the field that does not fit. As for suggestions that fairly urgent BAPPEDA Malang based on the above conclusions are: Deploying continuous education and training system; Trying pattern transformational leadership; Faster adaptive regulatory reform; Revitalization mapping schedule; regulate CSR communication forum between the government and the company.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FIA/2014/821/051501179 |
Subjects: | 300 Social sciences > 351 Public administration |
Divisions: | Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Publik / Negara |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 16 Feb 2015 15:56 |
Last Modified: | 22 Oct 2021 23:35 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/116971 |
Preview |
Text
051501179_-_Gigih_K.pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |