Pengembangan Bank Sampah Sebagai Bentuk Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah (Studi Pada Koperasi Bank Sampah Malang)

Bachtiar, Hadhan (2014) Pengembangan Bank Sampah Sebagai Bentuk Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah (Studi Pada Koperasi Bank Sampah Malang). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Undang-Undang Nomor 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah beserta Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 mengamanatkan perlunya perubahan paradigma yang mendasar dalam pengelolaan sampah yaitu dari paradigma kumpul – angkut – buang menjadi pengolahan yang bertumpu pada pengurangan sampah dan penanganan sampah. Kegiatan pengurangan sampah bermakna agar seluruh lapisan masyarakat, baik pemerintah, dunia usaha maupun masyarakat luas melaksanakan kegiatan pembatasan timbulan sampah, pendauran ulang dan pemanfaatan kembali sampah atau yang lebih dikenal dengan sebutan Reduce, Reuse dan Recycle (3R) melalui upaya-upaya cerdas, efisien dan terprogram. Namun kegiatan 3R ini masih menghadapi kendala utama, yaitu rendahnya kesadaran masyarakat untuk memilah sampah. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan dibatasi oleh dua fokus penelitian yaitu (1) Pengembangan “Bank Sampah” di Kota Malang, meliputi: Produk Kebijakan Sebagai Payung Kebijakan, Sosialisasi dan Komunikasi dan Kelembagaan, Dukungan Sumberdaya, Pengembangan BSM, Pelaksanaan Program Bank Sampah (SOP). (2) Partisipasi masyarakat di Kota Malang dalam pengembangan “Bank sampah”, meliputi: Bentuk partisipasi masyarakat, Kondisi/tingkat partisipasi. (3) Faktor-faktor yang menjadi penghambat dan pendukung dalam pengembangan “Bank Sampah” sebagai bentuk partisipasi masyarakat di Kota Malang, meliputi: Faktor pendukung, Faktor penghambat. Dalam upaya untuk pengembangan Bank Sampah Malang (BSM) sangat membutuhkan pastisipasi dari masyarakat agar program pengolahan sampah dapat berjalan berdasarkan prinsip 3R. Seperti yang diamanatkan dalam Peraturan Menteri Lingkunan Hidup No. 13 Tahun 2012 Tentang Pedoman Pelaksanaan Reduce, Reuse dan Recycle (3R) Melalui Bank Sampah. Partisipasi yang diberikan masyarakat berupa kewajiban melakukan pemilahan sampah rumah tangga berupa organik maupun anorganik yang dilaksanakan oleh masyarakat sendiri. Terdapat faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pengembangan Bank Sampah Malang adalah peran Pemerintah Daerah sebagai Pendukung pelaksanaan Program Bank Sampah serta kesadaran sebagian Masyarakat Kota Malang sudah terbentuk karena pada dasarnya kegiatan pengelolaan sampah melalui Bank Sampah memberikan berbagai dampak positif berbagai aspek seperti yang di sebutkan pada poin pertama. Sedangkan untuk faktor penghambat ada beberapa poin antara lain adalah: a. kesadaran sebagian masyarakat yang masih rendah, b. banyaknya kegiatan Bank Sampah yang membutuhkan anggaran, sehingga membutuhkan anggaran tetap setiap tahun dari Pemerintah, c. nilai sampah yang rendah, d. persaingan antar lapak

English Abstract

2008 Law No. 18 about Waste Processing and 2012 Government Regulations No. 81 mandates the necessity of fundamentally paradigm changes in processing waste; it is from the paradigm of collect-transport-throw to be processed which rely on decreasing and managing waste. Decreasing waste activity means in order to make all society, whether they are government, business or society limits waste appearance, recycling, and waste reutilization or it is well known as Reduce, Reuse and Recycle (3R) through smart ways, efficient, and programmable. Yet, this 3R still faces the main constraint, the low awareness of society in sorting the waste. It is descriptive study with qualitative approach and is limited by two focus researches; they are (1) the development of “Waste Bank” in Malang, includes: Policy product as policy umbrella, socialization and communication and institutions, sources support, BSM development, the implementation of Waste Bank Program (SOP). (2) Participation of society in Malang in the development of “Waste Bank”, includes: the form of society participation, condition/level of participation. (3) Factors that becomes constraints and supporting in developing “Waste Bank” as the form of society participation in Malang, includes: supporting factor, constraints factor. In the effort to develop Waste Bank of Malang (BSM), there is necessarily needed society participations that waste processing program can run based on 3R principles. As mandated in Regulation of Environment Ministry 13 of 2012 on the Guidance of Implementing Reduce, Reuse and Recycle (3R) By Waste Bank. Society participation by obligation of sorting household garbage in organic and inorganic conducted by the society. There are supporting and inhibiting factors in developing Waste Bank of Malang; they are Regional Government role as the endorser of implementing Waste Bank Program also awareness of society in Malang has been formed because basically the waste processing through Waste Bank gives positive effects of such aspects like stated in the first point. Meanwhile for inhibiting factor, there are points; they are: a. low-level awareness of society, b. the number of Waste Bank that need budgets that need fixed budget annually from government, c. low waste value, d. stands competition.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FIA/2014/789/051500302
Subjects: 300 Social sciences > 363 Other social problems and services > 363.7 Environmental problems > 363.72 Sanitation > 363.728 Wastes > 363.728 8 Specific kinds of wastes
Divisions: Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Publik / Negara
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 21 Jan 2015 10:26
Last Modified: 22 Oct 2021 22:58
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/116934
[thumbnail of PENGEMBANGAN_BANK_SAMPAH_SEBAGAI_BENTUK_PARTISIPASI_MASYARAKAT_DALAM_PENGELOLAAN_SAMPAH.pdf]
Preview
Text
PENGEMBANGAN_BANK_SAMPAH_SEBAGAI_BENTUK_PARTISIPASI_MASYARAKAT_DALAM_PENGELOLAAN_SAMPAH.pdf

Download (5MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item