Pelaksanaan Pengelolaan Sampah Perkotaan di TPA Benowo (Studi pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya)

Ardhitania, BellaPutri (2014) Pelaksanaan Pengelolaan Sampah Perkotaan di TPA Benowo (Studi pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Surabaya ibu kota provinsi jawa timur, Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia. Dengan memiliki jumlah penduduk yang beragam, Kota Surabaya juga menjadi pusat tujuan dari urbanisasi sehingga jumlah penduduk di kota ini relatif tinggi. Dengantingginya jumlah penduduk berpengaruh kepada jumlah sampah yang dihasilkan. Pengelolaan sampah ini merupakan tanggung jawab dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya untuk menangani permasalahan tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang dibatasi oleh dua fokus penelitian (1) Pengelolahaan sampah perkotaan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya, (2) faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam pengelolaan sampah perkotaan. Analisis data menggunakan model interaktif Miles dan Huberman yang melalui tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Surabaya terkenal dengan kebersihan kotanya. Berbagai cara dilakukan pemerintah untuk menjaga kebersihan Kota Surabaya. Pengelolaan sampah yang dilakukan oleh Dinas kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya merupakan suatu bentuk pelayanan publik yang diberikan kepada masyarakatnya. Pelayanan publik yang diberikan berupa pelayanan jasa. Namun yang terjadi Pengelolaan Sampah Kota Surabaya sebagian besar masih menggunakan metode konvensional. Dimana sistem konvensional ini merupakan cara tradisional dalam pengelolaan sampah. Sistem pengumpulan, pengangkutan dan pembuangan ini berakibat pada penumpukan jumlah sampah di TPA. Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya dalam melakukan pengelolaan sampah pemerintah melibatkan sektor masyarakat maupun swasta dalam pengelolaan sampah perkotaan. Governancemerupakan sebuah konsep dimana dalam menyelenggarakan pemerintahan , pemeritah dapat melibatkan masyarakat maupun sektor swasta. Hal ini yang juga dilakukan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya dalam melakukan pengelolaan sampah perkotaan. mulai dari sumber sampah seperti sampah rumah tangga, pasar, rumah sakit hingga sampah di TPA Benowo. hambatan-hambatan yang terjadi dalam pengelolaan sampah perkotaan ini adalah warga pendatang yang kurang sadar pentingnya pengelolaan sampah dan menjaga kebersihan kota, semangat warga yang turun, terbatasnya lahan TPA. Untuk mengatasi permasalahan dalam pengelolaan sampah perkotaan Pemerintah Kota Surabaya lebih mengawasi pengelolaan sampah yang ada di lapangan. Memberikan sosialisasi-sosialisasi kepada masyarakatnya agar mandiri memilah dan mengelola sampah yang dihasilkan khususnya sampah rumah tanggayang menjadi sumber terbesar. Selain itu Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya fokus dalam pengelolaan sampah yang ada di TPA Benowo mengingat keterbatasan lahan yang dimiliki untuk Tempat pembuangan Akhir (TPA) dan tingginya volume sampah yang masuk setiap harinya.

English Abstract

Surabaya is the capital city of East Java and the second largest city in Indonesia. Surabaya also becomes favorite destination of migration so that the population of this city is pretty high. This high population has made some impacts to the waste problem in this city. Waste management is the responsibility of Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya. This is a descriptive qualitative analysis with three main focuses (1) The waste management by Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surabaya, (2) Supporting factors and obstruction in the waste management. The interactive model from Miles and Huberman is used to analyze the data taken and there are three steps taken; data reduction, data presentment, and conclusion. Surabaya is famous with its clean environment. The government will do any effort in order to keep the city clean. The waste management is one of the actual public service done by Dinas Kebersihan dan Pertamanan of Surabaya city and it is a meritorious service. The waste management in TPA Benowo is still conventional which is still traditional in many aspects; waste collecting, waste loading, and waste disposal. This conventional system causes waste hoarding in TPA. Therefore, Dinas Kebersihan dan Pertamanan of Surabaya involves society and privates in order to manage the city waste. Governance is a concept which government could involve society and privates to run the government. Dinas Kebersihan dan Pertamanan of Surabaya also applies the Governance system in managing the city waste. Starting from house, market, hospital until waste in TPA Benowo. Many outsiders that come to Surabaya city ignore the importance of waste management and keeping clean the city and limited final waste disposal are also the obstruction in waste management. To overcoming the problem of waste management in Surabaya, the government supervises the waste management on the field and also give socialization to the society so that they are able to select and manage the waste, especially the house waste which is the largest source of city waste. Besides, Dinas Kebersihan dan Pertamanan is now focusing on waste management in final disposal waste in Benowo due to the limited waste land and the high volume of waste.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FIA/2014/742/051408185
Subjects: 300 Social sciences > 351 Public administration
Divisions: Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Publik / Negara
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 18 Dec 2014 10:51
Last Modified: 22 Oct 2021 22:42
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/116883
[thumbnail of pdf_full_dengan_foto.pdf]
Preview
Text
pdf_full_dengan_foto.pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item