Setiawan, Derian Surya (2014) Rekonstruksi Pasca Bencana Alam Banjir Bandang Di Desa Sitiarjo Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang (Studi Pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Malang). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Satu tahun yang lalu tepatnya 09 Juli 2013, bencana banjir bandang melanda wilayah Kabupaten Malang bagian selatan, lebih terperinci bencana tersebut terjadi di Desa Sitiarjo Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Bencana ini menyebabkan kerusakan dan kerugian baik materiil maupun non-materiil. Selain korban luka-luka dan korban jiwa, bencana banjir bandang ini juga mengakibatkan rusaknya sawah, sarana dan prasarana, seperti rusaknya drainase, saluran irigasi, serta jembatan penghubung antara Desa Sitiarjo dengan Desa Kedungbanteng. Oleh karena itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang bertindak cepat mulai dari proses tanggap darurat hingga proses rekonstruksi. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan metode pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilakukan di kantor BPBD Kabupaten Malang dan Desa Sitiarjo Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Pada penelitian ini, peneliti memberikan batasan fokus penelitian sebagai berikut: penyusunan program rekonstruksi yang meliputi: a. Pemberian dana bantuan, b. Memulihkan kondisi ekonomi masyarakat yang sebagian besar sebagai petani, c. Adanya partisipasi dan peran dari lembaga/pemerintah, dunia usaha dan masyarakat, d. Pembangunan kembali sarana dan prasarana dengan rancang bangun yang kuat, serta faktor pendukung dan penghambat dalam proses rekonstruksi tersebut. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa program rekonstruksi yang direncanakan berjalan dengan baik, adanya kerjasama antara pemerintah, pihak swasta dan masyarakat. Selain itu juga terdapat program pencegagahan yang dilakukan oleh BPBD yang bekerjasama dengan dinas-dinas lain yang berada di Pemerintah Kabupaten Malang, program tersebut yaitu penanaman kembali bukit gundul yang menjadi sumber resapan air hujan, konservasi Sitiarjo, dan pelebaran hulu sungai yang menjadi lewatnya limpahan air jika terjadi hujan deras. Keberhasilan dari program ini tidak lepas karena tanggapnya respon yang diberikan oleh BPBD dalam menanggulangi bencana banjir yang melanda Desa Sitiarjo dan partisipasi dari masyarakat baik itu warga Desa Sitiarjo ataupun sukarelawan yang saling bergotong royong dalam program rekonstruksi sarana dan prasarana desa. Namun dalam pelaksanaannya juga terdapat hambatan seperti kurangnya dana sehingga bantuan yang diberikan kurang maksimal. Hal yang penting dalam penelitian ini adalah penanggulangan bencana tidak berhenti pada tahapan rekonstruksi saja, akan tetapi bagaimana pemerintah dapat membuat program pencegahan agar tidak terjadi bencana yang sama di kemudian hari dan hal tersebut sudah dilakukan oleh pihak BPBD dan sampai sekarang dianggap berhasil dalam mengatasi banjir yang sering terjadi di Desa Sitiarjo.
English Abstract
One year ago, precisely on July 9, 2013, flash floods hit the southern part of Malang Regency, more detailed disaster occurred in the Sitiarjo Village, District Sumbermanjing Wetan. This disaster caused the damage and loss of material and non-material. In addition to injuries and fatalities, flash floods also cause damage to rice fields, facilities and infrastructure, such as damage to drainage, irrigation canals, as well as a bridge between Sitiarjo village and Kedungbanteng village. Therefore, the Regional Disaster Management Agency (BPBD) Malang act quickly start of the emergency response to rehabilitation and reconstruction process. This research included in this type of descriptive and using a qualitative approach. This research was conducted in the BPBD’s office and the Sitiarjo village of District of Sumbermanjing Wetan in Malang Regency. In this study, researchers gave limits the focus of research as follows: preparation of the reconstruction program which includes: a. Funding aspect, b. Recovering economic conditions mostly as farmers, c. Participation and the role of institutions/government, business and society, d. Rebuilding infrastructure with a strong design, as well as supports and obstacles factors in the reconstruction process. The results of this study indicate that the planned reconstruction program goes well, the cooperation between the government, private sector and society/communities. In addition, there are prevention programs conducted by BPBDs in cooperation with other offices located in government of Malang regency, the program is replanting denuded hills is the source of rain water catchment, conservation Sitiarjo, and widening of the upstream river of the overflow water passage in case of heavy rain. The success of this program can not be separated because the many response given by BPBDs in response to floods that hit Sitiarjo and participation villagers or volunteers who work together with each other in reconstruction program. However, in practice there are also barriers such as lack of funds so that the help given less than the maximum. It is important in this study is the disaster management did not stop at the stage of reconstruction, but also how the government can create prevention programs to prevent similar disasters in the future and it is already done by the BPBDs and until now was considered successful in addressing flood often occurred in the village of Sitiarjo
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FIA/2014/732/051408151 |
Uncontrolled Keywords: | - |
Subjects: | 300 Social sciences > 353 Specific fields of public administration > 353.9 Public administration of safety, sanitation, waste control > 353.95 Preparations for disasters |
Divisions: | Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Publik / Negara |
Depositing User: | Hasbi |
Date Deposited: | 15 Dec 2014 10:12 |
Last Modified: | 25 Nov 2021 05:55 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/116872 |
Preview |
Text
SKRIPSI_DERIAN SURYA.pdf Download (5MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |