Laili, SeanFitriaRohmawati (2014) Pemberdayaan Petani dalam Meningkatkan Ketahanan Pangan (Studi di Desa Betet Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pangan adalah modal untuk menumbuhkan eksistensi kehidupan, tanpa pangan maka sangat dimungkinkan akan musnah suatu kehidupan. Dalam konteks kehidupan manusia sangat dibutuhkan sumber pangan, namun dewasa ini dengan semakin berkurangnya media untuk pertumbuhan penyediaan pangan, kelangkaan kerap muncul diberbagai tempat di Indonesia. Dengan adanya sistem desentralisasi maka sebenarnya hal ini adalah secara langsung mengamanahkan peran pemerintah daerah tidak terkecuali dalam konteks pangan. Pemerintah daerah harus mampu membuat sebuah program yang dalam hal ini ditujukan untuk pemberdayaan petani, untuk mewujudkan ketahanan pangan, sebagai bagian penyediaan pangan untuk kehidupan rakyatnya secara berkelanjutan. Di Desa Betet Kecamatan Ngronggot, pemerintah daerah Kabupaten Nganjuk juga telah berupaya untuk pembangunan pertanian serta pemberdayaan petani melalui agenda pengelolaan tanaman terpadu, hal ini diupayakan sebagai bagian dari peningkatan ketahanan pangan untuk masyarakat setempat. Dalam penelitian ini mengunanakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, dengan memfokuskan permasalahan kepada hasil peran yang dilakukan pemerintah daerah untuk memberdayakan petani apakah mampu meningkatkan ketahanan pangan di Desa Betet, Kecamatan Ngronggot. Penelitian ini dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Model analisis data yang digunakan adalah Model analisis data Milles dan Huberman, yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini membahas tentang pemberdayaan petani, yang ada di Desa Betet melalui Penyuluhan, Pelatihan dan adanya Strategi Ketahanan Pangan yang ternyata mampu menjawab permasalahan akan peningkatan ketahanan pangan. Faktor pendukung utama keberhasilan peningkatan ketahanan pangan di Desa Betet adalah berjalannya program pemberdayan yang diberikan oleh pemerintah daerah, adanya dukungan dari pemerintah daerah, serta adanya bantuan subsidi dan benih sebagai penunjang produktifitas hasil produksi pertanian. Dan hambatan datang dari masih rendahnya kualitas sumber daya manusia, serta keterbatasan alat pertanian. Saran dari penelitian ini adalah harus ada pameran produksi hasil pertanian secara berkala agar masyarakat semakin antusias didalam mengembangkan hasil produksi pertanian, kemudian harus dilakukan peningkatan kapasitas SDM pertanian dan kemandirian petani, serta pengembangan kelembagaan pertanian untuk meningkatkan efisiensi usaha tani, dan yang sangat penting adalah harus ada perbaikan infrastruktur untuk menunjang usaha tani, seperti perbaikan saluran irigasi dan alat mesin pertanian.
English Abstract
Food is capital to grow the existence of life, it is very possible without the food will be destroyed a life. In the context of human life, food source is the most important needs, but nowdays with the reduction in the growth media for the food supply scarcity often appear in many places in Indonesia. With the decentralized system actually this is directly instructs role of local government is no exception in the context of food. Local governments should make a program which in this case is intended to empowering peasants to achieve food endurance, as part of the food supply for peoples lives in a sustainable. In the Betet village, District of Ngronggot, Nganjuk Regency local government also has attempted to agricultural development and empowerment of peasants through the integrated plants with management agenda, it is pursued as part of the improvement of food endurance for the local community. This research study used descriptive qualitative approach with focus problems to results the role of local government to empowering peasants are able to increase food endurance in the Betet village, Ngronggot District. The research was done through observations, interviews and documentation. The model used data analysis is a data analysis model Milles and Huberman, which consists of data collection, data reduction, data display, and conclusion. The results of this study discuss about the empowerment of peasants, in the village of through Elucidation, Training and the Presence of the Food Endurance Strategy was able to answer the problem will increase in food security. The major factors supporting success in improving food endurance in the Betet Village is the implementation of empowerment programs provided by the local government, local government support and the assistance and seed subsidies to support productivity of agricultural production. The inhibiting come from the low quality of human resources, as well as the limitation of agricultural equipment. Suggestions from this study is the need for agricultural production exhibitions with regularly so that people more enthusiastic in developing agricultural production, and must be made agricultural capacity building and independence of peasants, and institutional development to improve the efficiency of agricultural farming, and that is very important is the need for infrastructure improvements to support the farm, such as improved irrigation and Agricultural Machinery Equipment.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FIA/2014/61/051402018 |
Subjects: | 300 Social sciences > 351 Public administration |
Divisions: | Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Publik / Negara |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 21 Mar 2014 14:17 |
Last Modified: | 23 Oct 2021 05:09 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/116734 |
Preview |
Text
SKRIPSI_SEAN_FITRIA_ROHMAWATI_LAILY,.pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |