Efektivitas Strategi Pengamanan dan Pertahanan Laut dalam Meningkatkan Stabilitas Keamanan Daerah (Studi pada Lanal Kota Tarakan Provinsi Kalimantan Utara

Megawati, Ayuningtyas (2014) Efektivitas Strategi Pengamanan dan Pertahanan Laut dalam Meningkatkan Stabilitas Keamanan Daerah (Studi pada Lanal Kota Tarakan Provinsi Kalimantan Utara. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Wilayah Utara Negara Kesatuan Republik Indonesia yang mana pada tahun 2012 dibentuk menjadi provinsi baru yakni Provinsi Kalimantan Utara (KALTARA) yang meliputi Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Tanah Tidung, Kabupaten Bulungan dan Kota Tarakan. Dimana salah satu alasan terbentuknya provinsi Kaltara ini adalah untuk meningkatkan pertahanan dan stabilitas keamanan di daerah utara Indonesia khususnya terkait daerah perbatasan dan pulau-pulau terluar Indonesia. Selain itu berdasarkan pemetaan yang telah dilakukan, diketahui pelanggaran-pelanggaran laut yang kerap terjadi adalah, perompakan, illegal fishing, penyelundupan berbagai komoditas, pelayaran illegal dan pelanggaran batas wilayah. Persoalan-persoalan tersebut kerap terjadi dikarenakan kondisi geograis kota Tarakan yang merupakan Pulau dan terletak di jalur ALKI II, sehingga intensitas terjadinya pelanggaran cukup tinggi. Di Provinsi Kaltara sendiri, pusat pertahanan dan keamanan laut berada di dua tempat yaitu di Kabupaten Nunukan yang merupakan wilayah perbatasan dengan Negara Malaysia dan di Kota Tarakan yang juga bertanggung jawab atas pengamanan dan pertahanan Kabupaten Berau dan salah satu pulau terluar Indonesia, yakni Pulau Maratua. Adapun dalam melaksanakan tugas dan fungsi pokoknya Lanal Tarakan memiliki strategi yang mengacu pada Kebijakan Strategis Kepala Staff Angkatan Laut dalam Mewujudkan Postur TNI Angkatan Laut sampai dengan 2024, yang kemudian diinterpretasikan menjadi Rencana Umum Tata Ruang Wilayah Pertahanan Laut Pangkalan TNI AL Tarakan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif dan menggunakan metode analisis Miles dan Huberman. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi yang dilaksanakan oleh Lanal Tarakan masih kurang efektif. Hal ini dikarenakan strategi yang digunakan adalah strategi lama yang digunakan terus menerus dan minim upaya korektif. Selain itu faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan strategi seperti personel, alutsista dan sarana penunjang secara kuantitas masih belum sesuai dengan yang dibutuhkan atau belum sesuai dengan beban kerja. Belum lagi dengan ciri khas organisasi militer yaitu rantai komando, hierarki yang ketat menyebabkan rendahnya tingkat efisiensi dan buruknya komunikasi antara bawahan (tamtama dan bintara) sebagai pelaksana strategi dan operasi dilapangan dengan atasan (perwira) sebagai pembuat kebijakan dan strategi.

English Abstract

Northern Territory of the Republic of Indonesia, which in 2012 formed into new provinces namely North Kalimantan (Kaltara) which includes Nunukan, Malinau District, Tanah Tidung, Bulungan and Tarakan City. Where one of the reasons the province Kaltara formation is to increase the stability of defense and security in the northern regions of Indonesia, especially related to border areas and the outer islands of Indonesia. In addition, based on the mapping has been done, it is known that sea violations frequently occur is, piracy, illegal fishing, smuggling of various commodities, shipping and illegal encroachment. These problems often occur due to conditions geografis Tarakan city which is located in ALKI II, so the intensity of the violation is quite high. In Kaltara, central defense and maritime security are in two places, in Nunukan which is the countrys border with Malaysia and in Tarakan is also responsible for the security and defense of Berau District and one of the outer islands of Indonesia, namely Maratua. As in carrying out its duties and functions substantially Lanal Tarakan have a strategy that refers to the Strategic Policy in the Navys Chief of Staff Navy Posture Brought up to 2024, which is then interpreted into the General Plan Regional Spatial Defense Base Navy Sea Tarakan. This study uses qualitative research using a descriptive approach and using the method of Miles and Huberman analysis. Data was collected through interviews, observation, and documentation. The results of this study indicate that the strategies implemented by Lanal Tarakan still less effective. This is because the strategy used is an old strategy used continuously and minimal corrective efforts. In addition, the factors that affect the implementation of strategies such as personnel, defense equipment and support facilities are still not in accordance with the quantity required or not in accordance with the workload. Not to mention the military organization that is characteristic of the chain of command, strict hierarchy causing low levels of efficiency and poor communication between subordinates (enlisted and NCO) as the implementing strategy and field operations supervisor (officer) as a policy and strategy makers.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FIA/2014/560/051407308
Subjects: 300 Social sciences > 351 Public administration
Divisions: Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Publik / Negara
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 11 Nov 2014 11:06
Last Modified: 11 Nov 2014 11:06
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/116679
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item