Perencanaan Skenario Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Untuk Menambah Sumber Pendapatan Desa (Studi Di Desa Karangpatihan, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo).

Adiwiratna B.G.R. (2014) Perencanaan Skenario Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Untuk Menambah Sumber Pendapatan Desa (Studi Di Desa Karangpatihan, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pembangunan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) ini sebaiknya juga dilakukan oleh desa yang memiliki potensi desanya karena ada manfaat yang diperoleh dengan dibangunkan BUMDes tersebut. Pembangunan BUMDes ini juga dilakukan di Desa Karangpatihan tetapi masih dalam tahap perencanaan. Belum adanya regulasi atau peraturan mengenai BUMDes sehingga BUMDes hanya dapat mengawasi dan mengkoordinasi serta itu menjadi permasalahan dalam pembangunan BUMDes di Desa Karangpatihan. Pembangunan BUMDes di Desa Karangpatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan desa dan perekenomian desa. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan dibatasi oleh dua fokus penelitian yaitu (1) Perencanaan Skenario BUMDes di Desa Karangpatihan meliputi tracking, analyzing, imaging, deciding,dan acting; (2) Kelembagaan BUMDes untuk menambah sumber pendapatan desa meliputi; kepemimpinan, doktrin, program, sumberdaya, struktur intern, kaitan yang memungkinkan, kaitan fungsional, kaitan normatif, dan kaitan menyebar/memencar serta sumber pendapatan desa. Analisis data yang digunakan adalah analisis data model interaktif dengan tahapan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dalam menyusun perencanaan tersebut, dibutuhkan sebuah alat untuk menyusun dan mewujudkan perencaanan tersebut yaitu dengan perencanaan skenario (scenario planning) berdasarkan Metode TAIDA (Tracking, Analysing, Imaging, Deciding, Acting). Langkah pertama yaitu tracking, ditemukannya permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam pembangunan BUMDes yaitu masalah peraturan daerah dan peraturan desa, masalah permodalan dan masalah kemampuan SDM, langkah kedua yaitu analyzing, menganalisis permasalahan tersebut dengan melihat dari dampak yang diperoleh terhadap pembangunan BUMDes dan cara mengatasi permasalahan tersebut, langkah ketiga yaitu imaging, menggambarkan visi BUMDes dengan melihat dari visi desa Karangpatihan dan visi dari pemimpinnya yang kemudian juga dapat dikombinasikan kedua visi tersebut. Visi BUMDes itu juga berdasarkan kondisi dari masyarakat dan desa itu sendiri, langkah keempat yaitu deciding menggambarkan misi atau strategi dari BUMDes yang merupakan kerjasama dengan pemerintah desa dan lembaga-lembaga desa terkait, dan langkah terakhir yaitu acting, menindaklanjuti strategi-strategi yang dibuat BUMDes bersama dengan pemerintah desa dan lembaga-lembaga desa terkait. Pembangunan BUMDes di Desa Karangpatihan yang wujudnya masih belum terlihat, sehingga dibutuhkan juga pembangunan untuk kelembagaan BUMDes tersebut dengan melihat variabel-variabel yaitu kepemimpinan, doktrin, program-program, sumber daya, struktur intern, kerjasama dengan pemerintah (kaitan memungkinkan), kerjasama dengan swasta (kaitan fungsional), kesesuaian norma BUMDes dengan norma yang ada dalam masyarakat (kaitan normatif), kerjasama dengan masyarakat (kaitan menyebar) dan sumber pendapatan desa. Dalam rangka pembangunan BUMDes di Desa Karangpatihan perlu diperhatikan yaitu Perlu dirumuskan dan dibuatkan regulasi atau peraturan daerah mengenai pengelolaan BUMDes dan pengelolaan SDM dengan efektif sehingga dapat mengembangkan kemampuan SDM di Desa Karangpatihan.

English Abstract

Development of the Village-owned enterprise (BUMDes) this should also be done by the village that has the potential of his village because there are benefit that obtained by developed BUMDes. Development BUMDes this is also done in the village Karangpatihan but is still on planning. The absence of a regulation or regulations regarding bumdes so BUMDes can only be supervise and coordinate and it became a problem in the development of BUMDes in the village of Karangpatihan. Development BUMDes in the village of Karangpatihan is aims to raise the income of the villages and the economy of the village. This study is a descriptive qualitative and is limited by two research focus, namely (1) Scenario Planning BUMDes in the village of Karangpatihan include Tracking, Analysing, Imaging, Deciding, and Acting; (2) Institutional BUMDes to add a source of income village includes; Leadership, doctrine, program, resources, internal structure, connection that allows, connection functional, connection normative connection, and clasps spread/spread themselves. the data analysis used in this study is interactive model data analysis that consists of several stages namely data collection, data reduction, data display, and conclusion. Based on the results of the research conducted in field, In arrange the planning, needed an instrument for arrange and embody the plan is scenario planning based on method of TAIDA (Tracking, Analysing, Imaging, Deciding, Acting). The first step is tracking, it finds the problems that occurs in development BUMDes and that problem are regional regulation and regulations village, capital problem and problems ability of human resources, the second step, namely analyzing, analyzing these problems with a view of the impact of the development of the BUMDes and how to resolve these problems, The third step, namely imaging, describing vision BUMDes with a look of vision village karangpatihan and vision of the leader who then can also combined both the vision.Vision BUMDes was also based on condition of public and village itself, The fourth step is deciding describes this exciting or strategy of BUMDes that is cooperation with the village government and institutions related village, And the last step, namely acting, follow up strategies made bumdes along with the village government and institutions villaged related. Development of the BUMDes in the village of Karangpatihan that remains is still yet to be seen, so needed development to institutional BUMDes it to see the variables are leadership, doctrine, program, resources, internal structure, Cooperation with the government (connection that allows), cooperation with the private sector (connection functional), conformity between the norm BUMDes with the existing norms in a society (connection normative), cooperation with the society (connection clasps spread/spread themselves), and source of income village. In the framework of the development BUMDes in the village of namely formulated and made regulation or regional regulations regarding the management of BUMDes and The management of human resources effectively so that it can develop the ability of human resources in the village of karangpatihan.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FIA/2014/506/051406943
Uncontrolled Keywords: Perencanaan Scenario (Scenario Planning), Pembangunan Kelembagaan (Instutional Building); Scenario Planning, Instutional Building
Subjects: 300 Social sciences > 352 General considerations of public administration > 352.2 Organization of administration > 352.26 Special kinds of agencies > 352.266 Government corporations (Public enterprises)
Divisions: Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Publik / Negara
Depositing User: Hasbi
Date Deposited: 09 Oct 2014 08:46
Last Modified: 22 Dec 2021 15:37
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/116621
[thumbnail of SKRIPSI_ADIWIRATNA B.G.R..pdf]
Preview
Text
SKRIPSI_ADIWIRATNA B.G.R..pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item