Sari, TriFitriPuspita (2014) Efektivitas Implementasi Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup dalam Mengurangi Kerusakan Lingkungan (Studi Pada Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Malang dan Masyarak. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Dalam rangka mengurangi kerusakan lingkungan akibat pembangunan industri di Indonesia, pemerintah memberlakukan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan. Karena itu, dilakukan usaha preventif dengan mewajibkan pelaku usaha untuk memenuhi UKL-UPL di dalam pengurusan izin lingkungan dan izin usaha. Diberlakukannya UKL-UPL guna menghadapi isu lingkungan yang timbul di tengah masyarakat, salah satunya kasus pencemaran yang dilakukan PT Tri Surya Plastik di Dusun SumberSuko, Kelurahan Lawang, Kecamatan Lawang. Walaupun warga sudah melakukan pengaduan, akan tetapi masih belum ada respon positif terkait pencemaran. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis efektivitas implementasi UKL-UPL di Kecamatan Lawang dalam mengurangi kerusakan lingkungan serta faktor pendukung dan penghambat yang mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang terfokus pada (1)Efektivitas implementasi UKL-UPL dalam mengurangi kerusakan lingkungan di Kecamatan Lawang; dan (2)Faktor pendorong dan penghambat yang berpengaruh dalam pencapaian efektivitas implementasi UKLUPL sebagai upaya pengurangan kerusakan lingkungan. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data dengan wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang dipakai sesuai dengan interactive model menurut Miles dan Huberman yang meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/ verifikasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat diperoleh bahwa efektivitas implementasi UKL-UPL (Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup) sebagai instrumen pencegah terjadinya kerusakan dalam mengurangi kerusakan lingkungan di Kecamatan Lawang dilihat dari hubungan output dengan tujuannya belum tercapai. Peraturan yang mengatur UKL-UPL telah jelas dan sudah tepat jika dilaksanakan karena sesuai dengan kondisi perubahan yang diinginkan dan isu yang tengah berkembang, tetapi output yang berkaitan dengan hasil yang diharapkan untuk memakai UKL-UPL sebagai instrument pencegahan pencemaran lingkungan akibat limbah industri terhadap air belum seperti yang diharapkan. Pelaksanaan implementasi UKL-UPL yang diharapkan dilakukan dengan dukungan partisipasi masyarakat belum tercapai. Pemerintah terkesan masih berjalan sendiri, belum merangkul LSM maupun masyarakat di dalam mengawasi pencemaran padahal keterlibatan aktor di luar pemerintah dalam pengawasan UKL-UPL sangat dibutuhkan, karena derajat perubahan yang diinginkan berkaitan dengan lingkungan yang merupakan kepentingan bersama dan untuk mencapai agar efektif di dalam mengurangi perusakan lingkungan menuntut kesadaran dan kepatuhan yang tinggi. Sosialisasi yang belum merata dan keterbatasan kemampuan BLH baik secara pendanaan dansarana prasarana menandakan integritas dan adaptasi belum tercapai. Otoritas BLH yang terbatas dan terdapat pertimbangan PAD di dalam penindakan pencemaran industri membuat pelaku usaha sering kali diberi keringanan mencerminkan terjadinya tawar menawar terhadap penindakan hukum sehingga kepatuhan pelaku usaha menjadi minim. Dari implementasi UKL-UPL yang dilakukan BLH Kabupaten Malang terdapat empat faktor dominan yang mempengaruhi efektivitas UKL-UPL yaitu komunikasi, sumber daya, peran stakeholder, dan pengurusan IPAL. Komunikasi yang baik antar BLH dengan dinas terkait, dan sosialisasi yang terus dilakukan kepada masyarakat dan pelaku usaha mendukung terjadinya efektivitas dalam implementasi UKL-UPL. Sedangkan yang menjadi faktor penghambat yaitu, masih kurang memadainya sumber daya yang mendukung baik sumber daya manusia, anggaran, informasi, maupun kewenangannya serta belum dimaksimalkannya peran stakeholder menyebabkan terhambatnya efektivitas implementasi UKL-UPL, dan Tingginya biaya pembuatan IPAL menyebabkan banyak pelaku usaha yang mengabaikan keberadaannya, padahal IPAL merupakan teknologi yang membantu di dalam mengurangi pencemaran lingkungan. Rekomendasi untuk mengatasi permasalahan yang terjadi yaitu; hendaknya selain tugas pembinaan, BLH diberikan otoritas khusus di dalam penanganan pelanggaran pencemaran dan didukung oleh lembaga penegak hukum, mampu bekerja sama dengan lembaga penyedia IPAL ataupun lembaga pendidikan untuk menyediakan IPAL yang bagus dengan harga terjangkau, serta menambah tenaga sosialisasi dengan membuat BLH Keliling yang terdiri dari sukarelawan dari berbagai kalangan. Metode yang dipakai hendaknya paksa dan pasar, pemaksaan dapat dilakukan dengan mengoptimalkan instrument izin lingkungan dan izin usaha sebagai pengontrol dan pemberian reward atau kerjasama IPAL untuk yang melestarikan lingkungan.
English Abstract
In order to reduce the environmental damage caused by development in Indonesia the government imposed sustainable development that environmentally sounds. There for, preventive efforts undertaken by obliging businessmen to meet UKL-UPL in the management of the environmental permit and business license. The enactment of UKL-UPL in order to deal with environmental issues that arises in the community, one of them is the case of pollution be done by Tri Surya Plastik Firm in Sumber Suko hamlet, Lawang village, Lawang sub district. Although residents have made complaints, but there is still no positive response related pollution. Thus, this research aims to describe and analyze the effectiveness of implementation of UKL-UPL in Lawang subdistrict in reducing the environmental damage and the proponent and inhibiting factors that influences it. This research uses descriptive qualitative approach that focuses on; (1) the effectiveness of the implementation of UKL-UPL in reducing the environmental damage in Lawang sub district, and (2) the proponent and inhibiting factors that influence in achievement of the effectiveness of implementation of UKL-UPL as the effort to reduce the environmental damage. Source of data used are primary and secondary data. Techniques of collecting data are interviews and documentation. The techniques of analysis data that is used in accordance with the interactive model of Miles and Huberman, consist of data collection, data reduction, data display, conclusion drawing/ verification. Based on the results of the study can be obtained that the effectiveness of implementation of UKL-UPL (environmental management Efforts and Environmental Monitoring Efforts) as an instrument of suppression of occurrence of damage in reducing environmental damage in the Town of Lawang relationships output with the goal has not been achieved. Rules governing UKLUPL has clear and precise because if implemented already in accordance with the conditions of the desired changes and the central issues is growing, but the output is related to the expected results for the UPL-UKL wear as a result of environmental pollution prevention instruments industrial waste of water has not been as expected. Implementation the implementation of UKL-UPL expected is done with the support of public participation has not yet been achieved. Government impressed still running on its own, has yet to embrace the community and NGOS in supervising pollution whereas the involvement of actors outside the Government in surveillance of UKL-UPL is made From the implementation of UKL-UPL that done by the environmental corporation of Malang regency, there are four dominant factors that influence the effectiveness of the UKL-UPL, that is communication, resources, the role of stakeholders, and . Good communication between Enviromental Corporation with related departement and socialization that continue to do to the community and industrial agents supports the effectiveness of the implementation of the UKLUPL. While becoming the inhibiting factors are; still the lack of adequate resources, neither good human resources, budgeting, information, or authority, and not optimalized the stakeholders role make impeded the effectiveness of the implementation of the UKL-UPL, anda The high cost of ipal cause many entrepreneurs who neglects its existence; whereas IPAL is a technology that helped in reducing pollution. The Recommendations to overcome the problems that happens are; besides coaching task, the environmental corporation given special authority in the handling of pollution violations, be able to cooperate with the final waste disposal installation provider or educational institutions to provide the good final waste disposal installation with affordable prices, and increase the socialization personnels by making to make environmental corporations roving that consists of volunteers from various backgrounds. The method used should be enforced and market, coercion can be conducted by optimizing instrument environmental permits and business licenses as a controller and granting rewards or cooperation to make the final waste disposal installation for who preserves the environment.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FIA/2014/50/051401925 |
| Subjects: | 300 Social sciences > 351 Public administration |
| Divisions: | Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Publik / Negara |
| Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
| Date Deposited: | 14 Mar 2014 14:45 |
| Last Modified: | 22 Oct 2021 13:53 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/116614 |
Preview |
Text
FIX-1COVER+DAFTAR_ISI.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
FIX-BAB_I_PENDAHULUAN.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
FIX-BAB_II_TINJAUAN_PUSTAKA.pdf Download (2MB) | Preview |
Preview |
Text
FIX-BAB_III_METODE_PENELITIAN.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
FIX-BAB_V_PENUTUP.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
FIX-DAFTAR_PUSTAKA_+_LAMPIRAN.pdf Download (4MB) | Preview |
Preview |
Text
FIX-BAB_IV_HASIL_DAN_PEMBAHASAN.pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
 |
View Item |