Nurfitriyana (2014) Pelayanan Publik Dalam Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Sosial (Studi Tentang Tahapan Pelayanan Rehabilitasi Gangguan Psikotik Terlantar pada Dinas Sosial dan Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 3, DKI Jakarta). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kedudukan DKI Jakarta sebagai Ibukota Negara menjadikan kota ini maju dan berkembang cukup pesat, namun pada kenyataan berbanding terbalik dengan masalah sosial yang dialami penduduknya. Salah satu masalah sosial berkaitan dengan kesejahteraan sosial yaitu banyaknya Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), termasuk penyandang gangguan psikotik terlantar. Maraknya PMKS yang terlantar sangat menganggu ketertiban kota dan kenyamanan masyarakat. Diantara banyaknya PMKS, yang paling tinggi peningkatan jumlah setiap tahunnya adalah gangguan psikotik terlantar. Bertambahnya jumlah gangguan psikotik terlantar disebabkan banyak faktor yang diawali depresi ringan atau stres. Upaya menangani masalah gangguan psikotik terlantar maka Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Sosial memberikan tempat perlindungan dan pelayanan rehabilitasi melalui tahapan pelayanan yaitu pendekatan awal, penerimaan, asesmen, pembinaan, resosialisasi, penyaluran, pembinaan lanjut dan terminasi untuk meningkatkan kesejahteraan sosial di Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 3 DKI Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, mendeskripsikan, dan menganalisis tahapan pelayanan rehabilitasi gangguan psikotik terlantar dan faktor yang menjadi pendukung dan penghambat yang dihadapi Dinas Sosial dan Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 3 DKI Jakarta dalam memberikan pelayanan rehabilitasi gangguan psikotik terlantar untuk meningkatkan kesejahteraan sosial. Metode penelitian dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Model analisis yang digunakan yaitu penelitian kualitatif Miles and Huberman. Model penelitian menggunakan tiga komponen yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa dalam tahapan pelayanan yaitu pendekatan awal, penerimaan, asesmen, pembinaan, resosialisasi, penyaluran, pembinaan lanjut dan terminasi dalam rehabilitasi gangguan psikotik terlantar yang dilakukan oleh Dinas Sosial dan Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 3 DKI Jakarta dalam upaya meningkatkan kesejahteraan sosial sudah berjalan secara baik dan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh Pemprov DKI Jakarta. Namun dalam pelaksanaan pelayanan terdapat beberapa kendala yaitu keterbatasan SDM dan sarana prasarana yang belum memadai serta dalam tahapan pelayanan terkendala dalam identifikasi, pembinaan dan penyaluran. Selain itu, kendala lainnya yaitu stigma negatif dari masyarakat dan kurangnya peran serta swasta.
English Abstract
The position of DKI Jakarta as the capital city makes it as a forward and developed rapidly city, but the reality is inversely proportional to the social problems experienced by the population. One of the social issues related to social welfare is the number of social welfare problem (PMKS ) including abandoned persons with psychotic disorders. The rise of abandoned PMKS is very disturbing public order in the city and people comfort. Among the many PMKS, the highest increase in number every year is abandoned psychotic disorders. The increasing the number of abandoned psychotic disorders due to many factors that preceded mild depression or stress. To deal with the problem of abandoned psychotic disorders DKI Jakarta Provincial Government through the Dinas Sosial provides shelter and rehabilitation services through the service phases, which are early approach, admission, assessment, coaching, resocialization, distribution, further coaching, and termination to improve social welfare in Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 3 DKI Jakarta with considering the supporting and inhibiting factors. This study aims to determine, describe, and analyze phases of abandoned psychotic disorders rehabilitation services and the supporting and inhibiting factors faced by the Dinas Sosial and Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 3 DKI Jakarta in providing rehabilitation services for psychotic disorders to improve social welfare. The research method of this study is a descriptive analysis method with qualitative approach. The analysis model used is a qualitative study of Miles and Huberman. The research model uses three components: data reduction, data display and conclusion. The result of this study indicates that in the service phases which are early approach, admission, assessment, coaching, resocialization, distribution, further coaching, and termination in the rehabilitation of abandoned psychotic disorders conducted by the Dinas Sosial and Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 3 DKI Jakarta in effort to improve social welfare have been running well and in accordance with rules set by the city government. However, in the implementation, there are several constraints which are limited human resources and inadequate infrastructure and services in the service phases in the identification, coaching and distribution. In addition, another constraint is the negative stigma from society and lack of private participation.
Other obstract
-
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | SKR/FIA/2014/328/051405456 |
| Uncontrolled Keywords: | Pelayanan publik, kesejahteraan sosial, gangguan psikotik; Public services, social welfare, psychotic disorders |
| Subjects: | 300 Social sciences > 353 Specific fields of public administration > 353.5 Public administration of social warfare |
| Divisions: | Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Publik / Negara |
| Depositing User: | Hasbi |
| Date Deposited: | 03 Oct 2014 10:05 |
| Last Modified: | 16 Dec 2021 14:32 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/116428 |
Preview |
Text
SKRIPSI_NURFITRIYANA.pdf Download (4MB) | Preview |
Actions (login required)
 |
View Item |