Implementasi Program Sidoarjo Bersih dan Hijau yang Tertuang Dalam SK. Bupati No 188 Tentang Tim Sidoarjo Bersih dan Hijau (Studi Pada Dinas Keberihan dan Pertamanan Kabupaten Sidoarjo)

Zakaria, RuddyOktareno (2014) Implementasi Program Sidoarjo Bersih dan Hijau yang Tertuang Dalam SK. Bupati No 188 Tentang Tim Sidoarjo Bersih dan Hijau (Studi Pada Dinas Keberihan dan Pertamanan Kabupaten Sidoarjo). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Salah satu permasalahan umum diperkotaan ialah masalah kebersihan. Kebersihan merupakan keadaan bebas dari kotoran, termasuk di antaranya, debu,sampah, dan bau. Di Indonesia, masalah kebersihan selalu menjadi polemik yang berkembang. Kasus-kasus yang menyangkut masalah kebersihan setiap tahunnya selalu meningkat, dan sampah adalah salah satu faktor penyebabnya. Sidoarjo sebagai Kota industri juga memiliki banyak permasalahan lingkungan dan salah satunya adalah masalah sampah. Peliknya permasalahan sampah di Kabupaten Sidoarjo, mendorong Pemkab Kabupaten Sidoarjo untuk membuat program Sidoarjo Bersih dan Hijau. Program tersebut tujuaannya adalah untuk mengatasi permasalahan sampah di Kabupaten Sidoarjo. Pada penelitian ini, peneliti bertujuan untuk menjawab rumusan masalah implementasi program Sidoarjo Bersih dan Hijau yang tertuang dalam SK.Bupati No 188 dan untuk mengetahui faktor penghambat implementasi program Sidoarjo Bersih dan Hijau.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitative. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model interaktif yang dikembangkan oleh Miles Hubberman yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi program SBH telah diimplementasikan di Kabupaten Sidoarjo, namun hasilnya masih belum maksimal. hal tersebut terbukti bahwa program SBH belum mampu mengurangi jumlah volume sampah di Kabupaten Sidoarjo. Sejak tahun 2010 – 2012 jumlah volume sampah terus meningkat. Tahun 2010 jumlah volume sampah sebesar 4.694.299,6, tahun 2011 sebesar 4.872.650 sedangkan pada tahun 2012 sebesar 4.970.104. Sedangkan dampak positif dari implementasi program SBH adalah memberikan keterampilan dan pengetahuan baru kepada masyarakat Kabupaten Sidoarjo dalam mengelola sampah menjadi barang yang bernilai ekonomis dan bermanfaat. Dalam implementasi program SBH juga tidak terlepas dari faktor penghambat. Faktor penghambat implementasi program SBH ialah tidak adanya sinergi yang baik antara DKP dan dinas – dinas terkait, kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya lingkungan, tidak adanya sanksi yang tegas bagi masyarakat yang membuang sampah di sembarang tempat dan tingginya tingkat urbanisasi di Kabupaten Sidoarjo. V Agar implementasi program SBH berjalan lebih efektif dan maksimal, yang perlu diperbaiki adalah pemerintah Kabupaten Sidoajo diharapkan untuk membuat dan menerapkan sanksi bagi masyarakat yang membuang sampah di sembarang tempat, seperti memberikan denda kepada masyarakat yang membuang sampah di sembarang tempat. Sanksi tersebut bertujuan agar memberikan efek jera kepada masyarakat agar tidak membuang sampah di sembarang tempat. Selain itu, setiap pemerintah harus saling bekerjasama dengan baik guna tercapainya tujuan dari program SBH.

English Abstract

Common problems in the city is hygiene problems. Hygiene is free from dirt, including litter, dust and odor. In Indonesia, hygiene problems always become a growing problem. Cases involving issue of cleanliness increasing every year. And one reason because waste problem. Sidoarjo as an industrial city have many environment problem, and one of them waste problem. The severity of the problem garbage in sidoarjo, encourage Sidoarjo governments to make program Sidoarjo Clean and Green. This program have destination overcome the problems of garbage. The research focuses on the problem : implementation program Sidoarjo Cleen and Green and what are disadvantage factors the implementation program Sidoarjo clean and green.Research uses the qualitative method. Data collection is conducted using interview, observation, and documentation technique. Data analysis is conducted using Milles and Hubberman interactive model, focusing on the analysis as the continuing process from the data collection and conclusion making. The result of this research show that has implementation program Sidoarjo clean and green, but not maximum. That is see from program Sidoarjo clean and green can not reduce the amount of waste in Sidoarjo city. Since of 2010 – 2012 increasing the amount of waste volume. Since 2010 as 4.694.299,6, 2011 as 4.872.650 an than 2012 as 4.970.104. Impact positive from Sidoarjo clean and green can provide new skills and knowledge on how to manage waste be economically valuable goods and rewarding. In implement program Sidoarjo clean and green, be found disadvantage factor. Disadvantage factor impelement program Sidoarjo clean and green there are lack good synergy between relevant government agencies, lack of public awareness with environment, lack of witness for the people who throw litter and the high level of urbanization in Sidoarjo city. Thereofer Sidoarjo government expected to create and implement sanctions for littering, the purpose of these fines is provide a deterrent effect to publik. Sidoarjo government mush be good synergy to achieve the goal Sidoarjo clean and green.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FIA/2014/298/051404555
Subjects: 300 Social sciences > 351 Public administration
Divisions: Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Publik / Negara
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 14 Aug 2014 10:29
Last Modified: 24 Oct 2021 11:28
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/116396
[thumbnail of RUDDY_OKTARINO_ZAKARIA_105030107111014.pdf]
Preview
Text
RUDDY_OKTARINO_ZAKARIA_105030107111014.pdf

Download (7MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item