Empiris Modal Sosial Robert Putnam Dalam Musrenbang Sebagai Proses Formulasi Kebijakan Publik (Studi Kasus Formulasi Kebijakan Pembangunan Di Kelurahan Ketawanggede, Kota Malang

Saragih, JefryAflendySutrisno (2013) Empiris Modal Sosial Robert Putnam Dalam Musrenbang Sebagai Proses Formulasi Kebijakan Publik (Studi Kasus Formulasi Kebijakan Pembangunan Di Kelurahan Ketawanggede, Kota Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Musrenbang Menjadi Instrumen Bottom Up Planning Yang Mengakomodasi Aspirasi/Kepentingan Pembangunan Masyarakat Dan Sesuai Kondisi Dan Potensi Daerah. Musrenbang Akan Menghasilkan Perencanaan Yang Bermanfaat Bagi Masyarakat Bilamana Masyarakat Berpartisipasi Secara Aktif Dan Partisipasi Aktif Tersebut Melibatkan Berbagai Golongan Dalam Masyarakat. Konsep Modal Sosial Merupakan Faktor Penting Dalam Musrenbang Karena Modal Sosial Penting Untuk Menjelaskan Mengapa Satu Kelompok Masyarakat Dapat Bekerjasama Untuk Mencapai Kemaslahatan/ Kepentingan Bersama. Modal Sosial Lebih Menekankan Pada Potensi Kelompok Dan Pola Hubungan Antarindividu Dalam Suatu Kelompok Dan Antarkelompok Dengan Ruang Perhatian Pada Jaringan Sosial, Norma, Nilai, Dan Kepercayaan Kepada Sesama Yang Lahir Dari Anggota Kelompok Dan Menjadi Norma Kelompok. Oleh Karena Hal Tersebut, Penelitian Ini Mengkaji Mengenai Analisis Empiris Modal Sosial Robert Putnam Dalam Musrenbang Sebagai Proses Formulasi Kebijakan Public. Tinjauan Pustaka Yang Digunakan Dalam Penelitian Ini Terdiri Dari Teori Mengenai Kebijakan Publik, Konsep Perencanaan Pembangunan, Musyawarah Perencanaan Pembangunan Serta Modal Sosial. Jenis Penelitian Ini Merupakan Penelitian Deskriptif Kualitatif. Lokasi Penelitian Adalah Kelurahan Ketawanggede Dengan Situs Penelitian Adalah Kantor Kelurahan Ketawanggede Dan Warga Kelurahan Ketawanggede. Sumber Data Dalam Penelitian Ini Diperoleh Dari Informan Dan Dokumen. Pengumpulan Data Terdiri Dari Wawancara Dan Dokumentasi. Metode Analisis Yang Digunakan Dalam Penelitian Ini Adalah Menggunakan Analisis Deskriptif. Dan Pengolahan Data Dalam Penelitian Ini Dilakukan Dalam 4 Tahap Yaitu Pengumpulan Data, Reduksi Data, Sajian Data, Serta Kesimpulan Dan Verifikasi Data. Hasil Dari Penelitian Ini Menunjukkan Kondisi Modal Sosial Masyarakat Kelurahn Ketawanggede Yang Terdiri Dari Kelompok Dan Jejaring Kerja Dalam Masyarakat Ketawanggede, Solidaritas Warga, Aksi Kolektif Dan Kerjasama Warga, Komunikasi Antar Warga, Keterlibatan Warga Dalam Kegiatan Pemberdayaan Oleh Pemerintah. Modal Sosial Dalam Kelurahan Ketawanggede Telah Ada Dan Eksis, Terlihat Dari Unsur-Unsur Modal Sosial Yang Sudah Ada Di Dalam Masyarakat. Tingginya Tingkat Partisipasi Masyarakat Dalam Kegiatan-Kegiatan Kolektif Masyarakat Seperti Pengajian Dan Gotong Royong Sangat Bertolak Belakang Dalam Kegiatan Pemerintah Ataupun Kegiatan Perencanaan Pembangunan Yang Dilaksanakan Pemerintah, Hal Ini Disebabkan Oleh Rendahnya Tingkat Kepercayaan Masyarakat Kepada Pemerintah Karena Rendahnya Tingkat Timbal Balik Dalam Kerjasama. Kepercayaan Yang Merupakan Unsur Modal Sosial Tersebut Eksis Di Masyarakat, Tetapi Tidak Tampak Dalam Proses Formulasi Kebijakan Publik, Khususnya Melalui Musrenbang. Hal Ini Disebabkan Menurunnya Kepercayaan Warga Terhadap Musrenbang. Musrenbang Dianggap Tidak Berdampak Bagi Warga (Tidak Memberikan Timbal Balik) Sehingga Warga Cenderung Memberikan Stigma Musrenbang Sebagai Formalitas Dan Rutinitas Tahunan. Saran Yang Dapat Diberikan Dalam Penelitian Ini Adalah Perlu Adanya Strategi Kultural Untuk Mempertahankan Nilai Gotong Royong Sehingga Tidak Tergerus Oleh Perkembangan Zaman, Pemerintah Perlu Transparan Terhadap Masyarakat Atas Ketidakmampuan Mengimplementasikan Usulan-Usulan Yang Disampaikan Oleh Warga. Transparansi Tersebut Penting Untuk Mengembalikan Kepercayaan Warga Terhadap Musrenbang Sebagai Instrumen Dalam Merencanakan Pembangunan Mulai Tingkat Terbawah

English Abstract

Musrenbang Be A Bottom Up Planning Instruments That Accommodate The Aspiration/ Importance Of Society Development And According To The Conditions And Potential Of The Region. Musrenbang Will Generate A Useful Planning For The Society If They Participate Actively And The Active Participation Involve Various Groups In Society. The Concept Of Capital Social Is An Important Factor In Musrenbang Because It Is Important To Explain Why One Group Of Society Can Work Together To Achieve The Benefit/ Mutual Interests. Capital Social Is More Emphasis On The Potential Of The Group And The Pattern Of Relationships Between Individuals Within A Group And Between Groups With A Focus On Social Networks, Norms, Values, And Beliefs To Fellow Members Of The Group Were Born And Became The Norm Group. Because Of That Reason, This Research Analyze The Empirical Analysis Of Robert Putnam Capital Social In Musrenbang As Public Policy Formulation Process. Theorotical Framework That Is Used In This Research Consists Of The Theory About Public Policy, Development Planning Concept, Development Planning Discussion, And Capital Social. The Type Of This Research Is A Descriptive-Qualitative. The Research Location Is At Kelurahan Ketawanggede, While The Exact Site Is District Office Ketawanggede And The Society Of Ketawanggede. Data Sources In This Research Are From Informants And Documents. The Data Is Collected By Interviewing And Documenting. Analysis Method Which Is Used In This Research Is Descriptive Analysis. And Data Processing Of This Research Consists Of 4 Stage, Namely Data Collection, Data Reduction, Data Presentation And Conclusions, And Verification Of The Data. The Results Of This Research Indicate The Capital Social Condition Of Society In Kelurahan Ketawanggede Consisting Of Groups And Networks Within The Ketawanggede Society, Society Solidarity, Collective Action And Cooperation Of Society, Communication Between Society, Society Involvement In Empowerment Activities By The Government. Capital Social In Ketawanggede Has Been There And Seen To Exist, It Seen From The Elements Of Capital Social That Already Exists In Society. The High Level Of Society Participation In Collective Activities Such As Worship And Mutual Assistance Is Very Contradictory In Government Program Or Development Planning By Government, This Is Caused By The Low Level Of Society Confidence To Government Due To The Low Level Of Reciprocal Rate In Cooperation. Beliefs Which Are Elements Of Capital Social Exist In Society, But Does Not Appear In The Public Policy Formulation Process, Especially Through Musrenbang. This Is Due To Declining Confidence Of Society In Musrenbang. Musrenbang Considered To Have No Impact For The Society (Do Not Give Reciprocal) So People Tend To Stigmatize That Musrenbang Just As A Formality And An Annual Routine. The Suggestions That Can Be Given By This Research Is There Needs A Cultural Strategy To Maintain Mutual Assistance Value So It Is Not Eroded By The Times, Government Needs To Be Transparent To The Society For The Disability To Implement The Suggestions And Recommendation From The Society. That Transparency Is Important To Restore Society Confidence In Musrenbang As An Development Planning Instrument That Began From Lowest Level

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FIA/2013/562/051400448
Subjects: 300 Social sciences > 351 Public administration
Divisions: Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Publik / Negara
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 29 Jan 2014 13:47
Last Modified: 22 Oct 2021 02:42
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/116105
[thumbnail of DAFTAR_PUSTAKA.pdf]
Preview
Text
DAFTAR_PUSTAKA.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB_I_.pdf]
Preview
Text
BAB_I_.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB_V.pdf]
Preview
Text
BAB_V.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of COVER.pdf]
Preview
Text
COVER.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB_III.pdf]
Preview
Text
BAB_III.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB_II.pdf]
Preview
Text
BAB_II.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB_IV.pdf]
Preview
Text
BAB_IV.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item