Pengaruh Paparan Msg (Monosodium Glutamate) Dengan Waktu Yang Berbeda Terhadap Perkembangan Embrio Ikan Zebra (Danio Rerio)

Jannah, Nidaul (2018) Pengaruh Paparan Msg (Monosodium Glutamate) Dengan Waktu Yang Berbeda Terhadap Perkembangan Embrio Ikan Zebra (Danio Rerio). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Ikan zebra (Danio rerio) merupakan ikan golongan teleostei berukuran kecil (3-5 cm). Ikan ini banyak direkomendasikan sebagai model dalam studi biologi perkembangan. Monosodium glutamate (MSG) seperti bubuk kristal berwarna putih yang sejak lama telah digunakan sebagai bahan tambahan pada berbagai jenis makanan di berbagai negara. Glutamat adalah salah satu jenis asam amino penyusun protein dan merupakan komponen alami dalam setiap makhluk hidup baik dalam bentuk terikat maupun bebas Efek toksik MSG menunjukkan hasil yang kontroversial. Pemberian MSG melalui penyuntikan pada hewan dapat menyebabkan kemandulan, berkurangnya berat hipofisa, ovarium, testis. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Ikan divisi Reproduksi Ikan, Fakultas Perikanan dan Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang pada bulan Januari sampai dengan Maret 2018. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL) menggunakan 4 perlakuan dosis 750 ppm waktu pemaparan MSG (36 jam, 72 jam, 108 jam dan 144 jam ) dengan 3 kali ulangan. Data hasil yang diperoleh dianalisa sidik ragam dilanjutkan dengan uji BNT dan terakhir dilakukan uji polynomial orthogonal. Parameter utama yang diukur pada penelitian ini adalah perkembangan embrio, lama penetasan, derajat penetasan, denyut jantung dan fluktuasi konsumsi oksigen sedangkan parameter penunjang meliputi suhu, pH dan kandungan oksigen terlarut. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini yaitu pada rata-rata parameter lama penetasan untuk perlakuan A (36 jam) 50,15 jam, perlakuan B (108 jam) 58,15 jam, perlakuan C (108 jam) 60,51 jam dan perlakuan D (144 jam) 60,08 jam. Hasil lama penetasan tercepat yaitu pada perlakuan A (36 jam) dan lama penetasan terlama yaitu pada perlakuan C (108 jam). Hubungan antara paparan MSG dengan lama penetasan embrio yaitu semakin tinggi dosis MSG yang diberikan maka semakin lama embrio untuk menetas. Grafik yang terbentuk adalah berupa grafik linier dengan persamaan y = 49,587 + 0,086.x dan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,70. Pada pengamatan derajat penetasan didapatkan hasil rerata untuk perlakuan A (36 jam) 31,67%, perlakuan B (72 jam) 26,67%, perlakuan C (108 jam) 25,00% dan perlakuan D (144 jam) 18,33%. Hasil daya tetas tertinggi didapatkan pada perlakuan A (36 jam) dan hasil daya tetas terendah pada perlakuan D (144 jam). Semakin tinggi dosis MSG semakin rendah derajat penetasan embrio. Grafik yang terbentuk berupa grafik linier dengan persamaan y = 128,92 – 1,15.x dan korelasi negatif serta nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,80. Pada pengamatan rerata detak jantung untuk perlakuan A (36 jam) 143 detak/menit, perlakuan B (72 jam) 140 detak/menit, perlakuan C (108 jam) 119,67 detak/menit dan perlakuan D (144 jam) 273 detak/menit. Detak jantung tertinggi didapatkan pada perlakuan A (36 jam) dan detak jantung terendah pada perlakuan D (144 jam). Hubungan paparan MSG dengan detak jantung yaitu semakin lama paparan MSG maka semakin lambat detak jantung. Grafik yang terbentuk berupa grafik linier dengan persamaan y = 167,6-0,49.x dan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,82. Pada pengamatan rerata fluktuasi konsumsi oksigen untuk perlakuan A (36 jam) 0,86 ppm, perlakuan B (72 jam) 0,98 ppm, perlakuan C (108 jam) 1.41 ppm dan perlakuan D (144 jam) 1,43 ppm. Fluktuasi konsumsi oksigen tertinggi pada perlakuan D (144 jam) dan fluktuasi konsumsi terendah pada perlauan A (36 jam). Hubungan paparan MSG dengan fluktuasi konsumsi oksigen yaitu semakin tinggi dosis MSG maka tinggi pula fluktuasi konsumsi oksigen. Grafik yang terbentuk berupa grafik linier dengan persamaan y = 0,648 + 0,0058.x dan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,84. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini yaitu paparan MSG selama masa embrio memberikan pengaruh sangat nyata terhadap perkembangan embrio, lama penetasan, derajat penetasan, denyut jantung dan fluktuasi konsumsi oksigen. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan hasil semakin besar dosis MSG maka akan semakin mengganggu perkembangan embrio. Sehingga disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan mengenai sitologi dan histopatologi mengenai keabnormalan embrio yang dipapar MSG.

English Abstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2018/180/051804335
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.3 Culture of cold-blooded vertebrates
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Manajemen Sumberdaya Perairan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 26 Jun 2018 04:08
Last Modified: 24 Oct 2021 06:43
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/11599
[thumbnail of BAB I.pdf]
Preview
Text
BAB I.pdf

Download (108kB) | Preview
[thumbnail of BAB IV.pdf]
Preview
Text
BAB IV.pdf

Download (829kB) | Preview
[thumbnail of BAB III.pdf]
Preview
Text
BAB III.pdf

Download (357kB) | Preview
[thumbnail of BAB II.pdf]
Preview
Text
BAB II.pdf

Download (173kB) | Preview
[thumbnail of BAGIAN DEPAN.pdf]
Preview
Text
BAGIAN DEPAN.pdf

Download (395kB) | Preview
[thumbnail of BAB V.pdf]
Preview
Text
BAB V.pdf

Download (255kB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item