Vinelly, Devia Agum (2018) Peran Penyuluh Dalam Proses Adopsi Inovasi Pemanfaatan Rice Transplanter Pada Kelompok Tani Rantai Agung Desa Banaran Kecamatan Balerejo Kabupaten Madiun. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Padi merupakan salah satu komoditas yang mempunyai peranan penting bagi kehidupan penduduk Indonesia sehingga perlu dikembangkan dengan usaha tani. Padi termasuk salah satu tanaman pangan yang tergolong rumput-rumputan yang merupakan bahan makanan pokok untuk menghasilkan beras atau nasi. Beras telah menjadi makanan pokok di Indonesia, sehingga diperlukan kebijakan pemerintah yang tepat untuk dapat memenuhi kebutuhan pangan. Permasalahan yang sering dihadapai pada sektor pertanian yakni, meningkatnya jumlah penduduk, meningkatnya kerusakan lingkungan pangan seperti adanya alih fungsi lahan pertanian menjadi kawasan industri dan pemukiman yang menyebabkan penurunan produktivitas beras, minimnya tenaga kerja di sektor pertanian mengakibatkan kekurangan tenaga kerja. Kekurangan tenaga kerja terjadi karena minimnya minat generasi muda untuk bekerja di sektor pertanian, mereka cenderung memilih bekerja di sektor industri. Kekurangan tenaga kerja dalam sektor pertanian juga dapat terjadi pada langkanya buruh tani. Tenaga kerja terutama pada kalangan generasi muda di sektor pertanian semakin minim. Tenaga kerja di bidang pertanian, kini didominasi orangtua yang berusia lebih dari 50 tahun. Keterbatasan tenaga kerja tenaga tanam padi menyebabkan sulit tercapainya panen secara tepat. Dampak dari penanaman yang tidak tepat diantaranya adalah terjadinya kehilangan hasil panen yang berdampak menurunnya produksi padi. Tenaga kerja usia muda mereka lebih tertarik bekerja di sektor industri dibandingakan bekerja disektor pertanian. Masalah-masalah tersebut seharusnya mendorong pemerintah untuk terus meningkatkan produksi pangan melalui inovasi teknologi. Usaha yang dilakukan untuk mempertahankan bahkan meningkatkan produktivitas padi Indonesia tidak hanya melalui faktor teknis budidaya yang bagus, tetapi harus didukung dengan alat dan mesin pertanian yang memadai. Era teknologi yang semakin canggih seperti sekarang menyebabkan sektor pertanian perlahan mulai kurang diminati oleh generasi muda. Mereka lebih memilih sektor industri yang dianggap memiliki prospek yang lebih cerah dibandingkan pertanian. Namun, satu-satunya sektor yang dapat menghasilkan pangan adalah sektor pertanian, sehingga memerlukan usaha untuk tetap mempertahankan sektor pertanian. Salah satu caranya dengan mengganti tenaga kerja manusia dengan yaitu dengan melakukan inovasi baru di bidang mekanisasi pertanian salah satunya penggunaan mesin tanam Rice Transplanter. Inovasi pertanian merupakan salah satu faktor untuk menunjang swasembada pangan tahun 2017. Pembangunan sektor pertanian khususnya di bidang budidaya yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah dan seluruh komponen masyarakat. Adopsi inovasi tak lepas dari peran penyuluh yang memberikan sosialisasi kepada petani tentang tehadap inovasi baru. Penyuluh berperan penting dalam proses kelancaran adopsi inovasi Rice Transplanter ini. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan adalah pendekatan studi vii kasus, karena fokus pada penelitian yang diambil yaitu tentang pemahaman yang sifatnya umum terhadap suatu fenomena-fenomena sosial yang terjadi pada proses adopsi inovasi Rice Transplanter. Metode penentuan lokasi dilakukan secara purposive, karena adanya permasalahan yang akan diteliti, yang dilakukan di Desa Banaran, Kecamatan Balarejo Kabupaten Madiun. Teknik pengumpulan informan menggunakan Purposive Sampling, melalui wawancara dengan penyuluh sebagai key informant yang mengetahui informasi tentang inovasi Rice Transplanter ini. Jumlah informan yang diwawancarai dalam penelitian ini sebanyak 6 orang yang disarankan penyuluh dan dianggap penyuluh mengetahui tentang Rice Transplanter ini. Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan untuk analisis data menggunakan model interaktif Miles Huberman dan Sadana (2014), dengan tiga tahaan terjadi secara bersamaan yaitu : kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut : Peran penyuluh dalam proses adopsi inovasi mesin tanam pada kelompok tani Rantai Agung sudah berlangsung dengan baik. Penyuluh sudah mampu menempatkan diri sebagai motivator, inisiator, penghubung dan inovator. Faktor- faktor yang mempengaruhi proses adopsi inovasi mesin tanam ini diantaranya, 1) Karakteristik calon pengguna, dilihat dari usia tingkat pendidikan informan, jenis kelamin dan status lahan, 2) Karakteristik inovasi baru yang ada dijelaskan apa saja keunggulan inovasi baru tersebut agar petani mau mengadopsinya, 3)Sebagian masyarakat Desa Banaran merasa tidak enak hati apabila menggunakan mesin tanam, sehingga belum mengadopsi mesin tanam dalam usaha tani mereka. Masyarakat Desa Banaran belum semuanya mengetahui cara pengaplikasian mesin tanam sehingga belum semuanya mengadopsi mesin tanam. Sebagian masyarakat Desa Banaran mengadopsi mesin tanam karena dapat menghemat waktu,biaya dan tenaga kerja, 4) Masyarakat Desa Banaran mengetahui adanya inovasi baru tersebut dari penyuluh setempat, penyuluh memberikan sosialisasi mengenai mesin tanam tersebut dan selanjutnya penyuluh memberikan pengetahuan bagaimana cara memperoleh mesin tersebut, 5)Kualifikasi penyuluh membantu petani dalam menyelesaikan masalah yang ada di kalangan petani. Penyuluh juga memberikan pengetahuan adanya hal baru dikalangan petani.
English Abstract
Rice is one commodity that has an important role for the life of the Indonesian population so it needs to be developed by farming. Rice is one of the food crops classified as grasses which are the staple food to produce rice or rice. Rice has become a staple food in Indonesia, so it needs the right government policy to be able to meet food needs. The most frequent problems faced in the agricultural sector are the increasing population, the increasing environmental damage, such as the conversion of agricultural land into industrial areas and settlements that lead to a decrease in rice productivity. Labor shortages in the agricultural sector can also occur in the scarcity of farm laborers. Workforce, especially among the younger generation in the agricultural sector increasingly minimal. Employment in agriculture, now dominated by parents aged over 50 years. The limited labor power of rice planting makes it difficult to achieve a proper harvest. The impact of improper cultivation is the loss of crops that have decreased rice production. These issues should encourage governments to continue to improve food production through technological innovation. The efforts undertaken to maintain and even improve the productivity of Indonesian rice are not only through good technical cultivation techniques, but must be supported with adequate tools and agricultural machinery. In the era of increasingly sophisticated technology as now, the agricultural sector slowly began to be less desirable by the younger generation. They prefer industrial sectors that are considered to have a brighter prospect than agriculture. However, the only sector that can produce food is the agricultural sector, thus requiring efforts to maintain the agricultural sector. One way to replace human labor with that is by doing a new innovation in the field of agricultural mechanization. Agricultural innovation is one of the factors to support food self-sufficiency in 2017. Development of agricultural sector, especially in the field of cultivation carried out by the local government and all components of society. Adoption of innovation can not be separated from the role of extensionists who provide socialization to farmers about tehadap new innovation. Extension agents play an important role in the smooth adoption of this innovation Rice Transplanter. Type of research used in this research is research with qualitative approach. The method used is a case study approach, because the focus on research taken is about a general understanding of a social phenomenon that occurs in the adoption of innovation Rice Transplanter. The method of determining the location is done intentionally (purposive), where there are problems to be in carefully, conducted in the Village Banaran, District Balarejo Madiun District. The technique of collecting informants using purposive sampling. Researchers through interviews with extension as a key informant who knows information about this Rice Transplanter innovation. The number of informants who interviewed in this study as many as 5 people who suggested the ix extension and is considered extension workers know about this Rice Transplanter. Methods of data collection is done by observation, interview and documentation. While for data analysis using interactive model Miles Huberman and Sadana (2014), with three prison occur simultaneously that is: condensation data, data presentation and conclusion. Based on the research results can be concluded as follows: The role of extensionists in the process of adoption of planting machine innovation in the Rantai Agung farmer group has been going well. Extensionist have been able to position themselves as motivators, initiators, builders and innovators. Factors influencing the adoption process of planting machine innovation include: 1) Characteristics of potential users, viewed from the informant's age level of education, gender and land status, 2) The characteristics of new innovations that exist in explain what are the advantages of the new innovation so that farmers want to adopt it, 3) Some Banaran villagers feel uncomfortable when using this planting machine for that there are not yet adopting this planting machine, other than that Banaran village people have not all know how to apply planting machine for that Banaran village people have not all adopted this planting machine, the use of planting machine this can save labor, time and cost for that some people want to use because it already knows the benefits,, 4) Banaran villagers are aware of the new innovation from the local counselor, extension counselor on the planting machine and then the extension worker gives knowledge of how to obtain the machine 5) Qualification of extension workers assist farmers in solving existing problems among farmers. Extension workers also provide knowledge of new things among farmers.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2018/273/051804310 |
Uncontrolled Keywords: | - |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture > 338.14 Factors affecting production |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 26 Jun 2018 02:11 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 11:20 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/11560 |
Preview |
Text
LAMPIRAN.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text
BAB III.pdf Download (327kB) | Preview |
Preview |
Text
BAB I.pdf Download (177kB) | Preview |
Preview |
Text
BAB II.pdf Download (389kB) | Preview |
Preview |
Text
BAB IV.pdf Download (297kB) | Preview |
Preview |
Text
BAB V.pdf Download (149kB) | Preview |
Preview |
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (218kB) | Preview |
Preview |
Text
BAGIAN DEPAN.pdf Download (450kB) | Preview |
Preview |
Text
Jurnal Penelitian.pdf Download (27kB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |