HilldaFlorensciaChristiantara (2010) Dampak Pengembangan Agroindustri Terhadap Pembangunan Kota : studi di Sentra Industri Kecil Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pembangunan adalah suatu proses atau usaha yang dilakukan secara terus menerus dengan menggunakan perencanaan, dan berorientasi pada perubahan yang signifikan dari keadaan sebelumnya. Pada tahun 2004, di negara Indonesia terjadi perubahan besar pada sistem penyelenggaraan pemerintahan dengan diterbitkannya Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang memberikan kewenangan kepada daerah Kabupaten dan Kota untuk mengelola daerahnya masing - masing. Salah satu bentuk dari penerapan adanya otonomi daerah adalah adanya pengembangan agroindustri sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat sehingga pembangunan daerah dapat dioptimalkan dengan adanya agroindustri tersebut. Pada sisi yang lain, pembangunan agroindustri di daerah-daerah dapat diarahkan pada pengembangan industri kecil yang bersifat padat karya, yang mampu memperluas kesempatan kerja dan memeratakan kesempatan berusaha. Berdasarkan uraian diatas tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran pemerintah kota batu dalam melakukan pengembangan agroindustri dan Bagaimana dampak adanya pembangunan agroindustri terhadap pembangunan Kota Batu, serta untuk mengetahui Kendala-kendala apa saja yang dihadapi dalam pengembangan agroindustri di Kota Batu. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif dengan teknik pengumpulan datanya menggunakan wawancara, dan melakukan observasi serta mencari dokumen-dokumen yang terkait. Fokus dari penelitian ini antara lain 1. Peran Pemerintah Kota Batu khususnya Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Batu dalam mendukung pengembangan agroindustri di antaranya : a. Program terkait pengembangan agroindustri. b. Penyuluhan maupun bimbingan terhadap agroindustri c. Pemberian bantuan peralatan dan permodalan d. Monitoring terhadap pengelolaan agroindustri. 2. Dampak terhadap adanya pengembangan agroindustri terhadap pembangunan terkait dengan: a. Dampak sosial masyarakat b. Dampak terhadap perekonomian masyarakat c. Dampak terhadap lingkungan. 3. Kendala-kendala yang dihadapi dalam pengembangan agroindustri meliputi: a. Kendala yang dihadapi Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Batu b. Kendala yang dihadapi oleh pelaku agroindustri di Kota Batu. Berdasarkan hasil penelitian ini Dampak Pengembangan Agroindustri Terhadap Pembangunan Kota pada Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Batu dapat mengenai sasaran maupun tujuan yang telah direncanakan dengan tepat. Sehingga dampak yang dihasilkan yaitu Meningkatkan pendapatan dan menyediakan kesempatan kerja bagi masyarakat serta Mampu menciptakan pasar yang potensial bagi produk dari sektor industri, jasa, dan perdagangan. Meskipun Pengembangan Agroindustri di Kota Batu berjalan dengan baik namun terdapat kendala dalam pelaksanaannya yaitu: Masih banyaknya pelaku industri yang tidak mendaftarkan industrinya kepada Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Batu sehingga menyulitkan dinas untuk memonitoring dan memberikan penyuluhan, bimbingan serta bantuan peralatan untuk mengembangkan industri tersebut dan juga berdampak tidak terkontrolnya pengelolaan limbah industrinya, Terdapat ketidaksesuaian terhadap penggunaan lahan dalam melakukan pengembangan agroindustri, berdasarkan data yang dicatat oleh Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Batu, agroindustri yang sebagian besar tergolong industri kecil dan menengah berada di sekitar kawasan permukiman yaitu banyak terdapat di Kecamatan Batu. Terkait dengan hal di atas, saran yang diberikan yaitu 1. Perlunya kerjasama antara pemeritah dan masyarakat dalam mengembangkan agroindustri sebagai langkah untuk menjadikan Kota Batu sebagai Kota Agropolitan yang tentunya akan berdampak secara langsung kepada masyarakat. 2. Perlunya dilakukan pendekatan terhadap masyarakat oleh dinas-dinas terkait dalam proses pengembangan agroindustri dalam menentukan tata ruang kota khususnya kawasan yang digunakan untuk industri dan pertanian agar tidak terjadi pelanggaran dan penyalahgunaan lahan sehingga akan mempermudah untuk melakukan pengembangan dan memonitoring agar meminimalisir dampak negatif yang akan terjadi. 3. Perlunya kesadaran pelaku agroindustri dan industri lainnya untuk segera mendaftarkan industri yang dimilikinya agar dinas-dinas terkait khususnya Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan perdagangan dalam memberikan penyuluhan, bantuan peralatan dan permodalan. 4. perlunya pelatihan terhadap para pelaku Agribisnis agar mampu bersaing. 5. Perlu adanya saksi yang tegas terhadap industri dan aparat yang melakukan pelanggaran terhadap peraturan tentang perindustrian sehingga akan mengurangi terjadinya penyelewengan dan penyalahgunaan terhadap kebijakan-kebijakan yang telah ditentukan oleh pemerintah demi tercapainya kesejahteraan bersama.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FIA/2010/51/051000368 |
Subjects: | 300 Social sciences > 351 Public administration |
Divisions: | Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Publik / Negara |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 22 Feb 2010 09:52 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 14:22 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/114661 |
Preview |
Text
051000368.pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |