IntanKhusna (2010) Re-evaluasi Kebijakan Lingkungan Industri Kecil : Studi Kasus Penanganan Limbah di Balai Pelayanan Teknis Industri Kulit dan Lingkungan Industri Kecil (BPTIK-LIK) Kabupaten Magetan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kehidupan masyarakat dan negara-negara berkembang, terus diliputi kesibukan mendesain dan memacu pembangunan nasionalnya. Pembangunan merupakan upaya yang dilakukan manusia untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Karakteristik pembangunan di negara berkembang menempatkan sektor industri sebagai salah satu alternatif untuk memajukan perekonomian negara. Ada beberapa bentuk industri yang menjadi tumpuan pembangunan nasional, seperti industri primer (pertanian dan pertambangan), industri sekuder (manufaktur dan konstruksi) dan industri tersier (transportasi dan komunikasi). Pengalaman hampir di semua negara menunjukkan bahwa industrialisasi sangat perlu karena menjamin pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Oleh karena itu berbagai jenis industri baik skala kecil, sedang dan besar didirikan di Indonesia, tak terkecuali yang ada di Kabupaten Magetan. Sektor industri di Kabupaten Magetan diarahkan pada pengembangan industri kecil yang berbasis agro dengan dititik beratkan pada kegiatan Home Industry dengan salah satu produk unggulan adalah penyamakan dan kerajian kulit. Industri ini berpotensi cukup besar dan mempunyai prospek yang cukup cerah untuk dikembangkan. Maka, untuk mengakomodir semua itu Pemerintah Daerah Kabupaten Magetan bersama dengan Pemerintah Propinsi Jawa Timur telah mendirikan Balai Pelayanan Teknis Industri Kulit-Lingkungan Industri Kecil (BPTIK-LIK) yang bertujuan mengembangkan dan meningkatkan kualitas dan kuantitas pengelolaan kulit mentah hingga menjadi kulit setengah jadi yang siap diolah untuk menjadi barang kerajinan. Namun, semua perkembangan ini bukan berarti tidak menimbulkan dampak negatif. Selain menghasilkan kulit olahan, industri ini juga menghasilkan limbah sebagai sisa dari proses pengolahan tersebut. Limbah yang dihasilkan mengeluarkan bau yang menyengat dan mengandung unsur-unsur kimia yang berbahaya. Jika langsung dibuang ke sungai maka dapat mencemari sungai dan merusak perkembangan ekosistem yang ada. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penulis tertarik untuk mengevaluasi kembali (re-evaluasi) masalah pencemaran akibat limbah kulit yang sudah lama terjadi di Kabupaten Magetan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisa evaluasi penanganan limbah yang dilakukan BPTIK-LIK, untuk mendeskripsikan dan menganalisa evaluasi berkala yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Magetan dalam mengatasi limbah tersebut, serta untuk mendeskripsikan dan menganalisa tanggapan masyarakat sekitar mengenai pencemaran lingkungan akibat limbah tersebut. Jenis penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah jenis penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Fokus penelitian ini meliputi: evaluasi penanganan limbah yang dilakukan oleh BPTIK-LIK (terkait regulasi, pengendalian, pengolahan dan pembuangan limbah), evaluasi berkala Pemerintah Kabupaten Magetan dalam mengatasi limbah tersebut (terkait kebijakan, program, pengawasan dan monitoring yang dilakukan), serta tanggapan masyarakat sekitar mengenai pencemaran lingkungan akibat limbah tersebut (terkait dampak dan kerugian yang dirasakan masyarakat). Lokasi dan situs penelitian ini di BPTIK-LIK Kabupaten Magetan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis komponensial Spradley. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam kaitannya dengan penanganan limbah dari LIK, banyak cara telah dilakukan oleh BPTIK-LIK, Pemerintah Kabupaten Magetan maupun masyarakat. Namun, berdasarkan evaluasi yang peneliti lakukan hal tersebut belum dapat berjalan dengan optimal. Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan, regulasi yang di pakai BPTIK-LIK selama ini berpedoman pada SK Gubernur Jawa Timur No. 45 Th. 2002 serta menyusun dokumen UKL (Upaya Pengelolaan Lingkungan) dan UPL (Upaya Pemantauan Lingkungan). Selain itu, BPTIK-LIK juga menerapkan berbagai kebijakan dalam mengatasi limbahnya, baik terkait pengendalian, pengolahan maupun pembuangan. Namun yang menjadi kendala selama ini kapasitas Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di BPTIK-LIK sudah tidak mencukupi lagi untuk mengolah limbah kulit yang berasal dari sekitar 40 pengusaha kulit di kawasan BPTIK-LIK sehingga sering terjadi pencemaran lingkungan saat limbahnya dibuang ke sungai. Sedangkan untuk Pemerintah Kabupaten Magetan belum mempunyai aturan atau produk hukum mengenai lingkungan hidup. Selain itu, juga belum ada aturan atau produk hukum yang secara langsung berkaitan dengan penanganan limbah LIK, belum ada program yang spesifik terkait dengan penanganan limbah LIK, pengawasan atau monitoring (evaluasi) yang dilakukan belum dapat berjalan dengan maksimal, serta dialog atau sharing dengan pihak-pihak terkait hanya bersifat insidental saja. Mengenai tanggapan masyarakat akan pencemaran tersebut sangat beragam. Limbah dari hasil penyamakan kulit tersebut dapat menimbulkan dampak negatif berupa pencemaran lingkungan maupun mengganggu kesehatan masyarakat yang berada disekitar lokasi BPTIK-LIK Magetan. Masyarakat banyak dirugikan, seperti baunya yang menyengat bahkan terkadang menyebabkan sesak nafas, gatal-gatal, maupun mengganggu etestika lingkungan. Limbah tersebut juga mengandung logam berat dan asam yang berbahaya bagi lingkungan.
English Abstract
Society’s life and developing countries continue their effort to design and accelerate their national development. Development is an endeavor executed by human to achieve a better life. Development characteristic in developing countries set industrial sector as one of alternative to advance state’s economic. There exists several form of industry that became a stepping stone for national development, like primary industry (agriculture and mined), secondary industry (manufacture and construction) and tertiary industry (transportation and communication). The experience perceived in almost every country shows that industrialization needed because it is assure long term economic growth. Thus, various industries small, middle or big were built in Indonesia, as well as in Magetan Regency. Industrial sector in Magetan Regency directed toward the development of agro-based small industry centered on Home Industry activities with one of its superior product is leather tanning and craft. This industry has great potential and prospect to develop. Therefore, to accommodate this development, local government of Magetan Regency incorporation with East Java Province Government established "Balai Pelayanan Teknis Industri Kulit dan Lingkungan Industri Kecil" (BPTIK-LIK) intended to develop and increase the quality and quantity of raw leather management till became mature leather that ready to process as leather craft. However, this development is not without negative impact. Whereas producing processed leather, this industry also producing waste as a residue from those processing. Waste resulted produce sting odor and contain hazardous chemical substance. If this waste disposed to river directly it will contaminate the river and destroy the development of existing ecosystem. Based on this problem, author is interested in re-evaluating pollution problem caused by leather waste that happened for a long period in Magetan Regency. This research aims to describe and analyze waste handling conducted by BPTIK-LIK, to describe and analyze periodic evaluation performed by Magetan Regency Government to handle the waste, and to describe and analyze community’s opinion on environmental pollution resulted from the waste. Research type used in this research is qualitative with descriptive method. Focus of this research include: the evaluation of waste handling conducted by BPTIK-LIK (related to waste regulation, controlling, processing and disposal), periodic evaluation by Magetan Regency Government in overcoming waste problem (related to policy, program, supervision and monitoring performed), and community’s opinion on environment pollution resulted from the waste (concerned with the impact and lost perceived by community). Research location and site is BPTIK-LIK Magetan Regency. Data collection technique used includes interview, observation and documentation methods. To analyze data this research using Spradley componential analysis. Result shows that due to waste handling from LIK, various ways has been done either by BPTIK-LIK, Magetan Regency Government or community. However, based on the evaluation this is not optimum yet. Based on evaluation, regulation used by BPTIK-LIK be guided by SK of East Java Governor No. 45, 2002 and formulate UKL (Upaya Pengendalian Lingkungan/Environmental Management Efforts) and UPL (Upaya Pemantauan Lingkungan/Environmental Monitoring Efforts). In addition, BPTIK-LIK applied various policies in overcoming its waste problem, either connected to controlling, processing or disposal. But, one of obstacle faced by BPTIK-LIK is that the capacity of Waste Water Processing Installation (IPAL) in BPTIK-LIK no longer sufficient to process leather waste resulted from approximately 40 leather manufacturer in BPTIK-LIK area which result in environmental pollution when leather waste disposed to river. Whilst, Magetan Regency Government has no rule or law product concern with environment problem. Beside, there are no rule or law products directly linked to LIK waste treatment, no specific program on LIK waste treatment, supervision and monitoring (evaluation) conducted still not maximum, dialogue and sharing with connected parties only accidentally. Community has various opinions about that pollution. Waste from leather tanning can caused negative impact either environmental pollution or deleterious to the health of community around the BPTIK-LIK location. Communities perceived the impact like sting odor that sometime cause asphyxia or itchiness, and also disturbing environment aesthetic. That waste also contains hazardous heavy metal and acid that endanger the environment.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FIA/2010/441/051003807 |
Subjects: | 300 Social sciences > 351 Public administration |
Divisions: | Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Publik / Negara |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 11 Jan 2011 09:59 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 08:49 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/114586 |
Preview |
Text
051003807.pdf Download (6MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |