FridaDwiRaharjo (2010) Dampak Pengembangan Industri Rokok Terhadap Pembangunan Desa : studi pada Pabrik Rokok Tajimas di Desa Pranggang Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pembangunan nasional dilaksanakan di Indonesia adalah merupakan usaha untuk mencapai sesuatu masyarakat adil dan makmur yang merata baik secara materiel maupun spiritual dalam suatu peri kehidupan bangsa yang aman, tertip, dan dinamis. Sejak memasuki tahun 2002, nilai tukar Rupiah relatif stabil dengan kecenderungan menguat, laju inflasi dan suku bunga menurun, serta cadangan devisa meningkat. Ketahanan fiskal juga cenderung menguat dicerminkan dengan semakin menurunnya defisit anggaran dan stok utang pemerintah. Meskipun terjadi peningkatan stabilitas ekonomi, kegiatan ekonomi belum tumbuh sebagaimana yang diharapkan. Dalam tahun 2000-2002, perekonomian hanya tumbuh rata-rata sekitar 4,0 persen per tahun; jauh lebih rendah dibandingkan dengan sebelum krisis yang mampu tumbuh rata-rata sekitar 7 persen per tahun. Menurunnya pertumbuhan ekonomi ini mengakibatkan rendahnya penciptaan lapangan kerja. Dalam tahun 2002, pengangguran terbuka meningkat menjadi 9,1 juta jiwa (9,1 persen dari total angkatan kerja) yang pada gilirannya tidak akan mampu mengurangi jumlah penduduk miskin. Dalam tahun 2002, jumlah penduduk miskin mencapai 38,4 juta jiwa (18,2 persen). Selain itu, pada tahun 2002 jumlah pekerja formal di perkotaan berkurang 0,47 juta orang dan di perdesaan berkurang 1,1 juta orang. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi juga dianggap mampu mengurangi kemiskinan dan pengangguran. Salah satu penggerak pertumbuhan ekonomi adalah sektor industri. Industri dipandang dapat mengurangi kemiskinan dan pengangguran karena industri banyak menyerap tenaga kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Salah satu industri yang menyumbang cukup banyak dalam APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) adalah industri rokok yang erat kaitannya dengan cukai. Sebagai salah satu sumber penerimaan negara, cukai mempunyai konstribusi yang sangat penting dalam APBN khususnya dalam kelompok Penerimaan Dalam Negeri. Kota Kediri identik dengan kota “Rokok Kretek”. Di kota itulah, pabrik Rokok Kretek PT Gudang Garam berdiri dan berkembang. Dengan areal seluas 250 hektar, pabrik rokok itu mempekerjakan sekitar 40.000 karyawan dan buruh. Keberhasilan inndustri rokok di Kota Kediri yang dipelopori PT. Gudang Garam tersebut menjadi stimulus munculnya industri-industri rokok lainnya di daerah lain di Kabupaten Kediri. Wilayah Desa Pranggang yang dulunya merupakan desa agraris dimana terbentang lahan- lahan yang sangat luas. Tapi sekarang lahan tersebut berkurang dengan mulai tumbuhnya industri-industri. Bukan hanya industri saja yang mengurangi jumlah lahan tetepi juga faktor-faktor pendukung industri seperti tumbuhnya warungwarung disekitar industri. Berdasarkan uraian diatas tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak serta mendeskripsikan dan menganalisis Pertumbuhan dan kegiatan industri Desa Pranggang, serta Dampak sosial ekonomi industri rokok Tajimas terhadap masyarakat desa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif dengan teknik pengumpulan datanya menggunakan wawancara, dan melakukan observasi serta mencari dokumen-dokumen yang terkait. Fokus dari penelitian ini antara lain : 1. Pertumbuhan dan kegiatan industri Desa Pranggang, Yang terdiri dari: a. Sejarah masuknya industri rokok di Desa Pranggang. b. Faktor-faktor pendukung industri Pranggang. c. Kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility). 2. Dampak sosial ekonomi industri rokok Tajimas terhadap masyarakat desa terkait dengan: a. Peningkatan pendapatan: Perbandingan pendapatan per kapita sebelum adanya Pabrik Rokok Tajimas. b. Lapangan kerja baru: memberikan kesempatan baru dalam peluang kerja dan usaha baru. c. Pengembangan masyarakat: perubahan fisik desa, perubahan sarana prasarana, pendidikan. Berdasarkan hasil penelitian ini terhadap Dampak Pengembangan Industri Rokok Terhadap Pembangunan Desa pada Desa Pranggang Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri) memberikan dampak positif terhadap pembangunan desa yaitu dapat dijadikan contoh terhadap investor agar menanamkan modalnya di desa Pranggang Kecamatan Plosoklaten. Selain itu juga memberikan dampak negatif yaitu menimbulkan polusi dan menimbulkan kerusakan lingkungan. Terkait dengan hal di atas, saran yang diberikan yaitu . Peniliti melihat bahwa industri memang memberikan banyak manfaat pada masyarakat, nemun akibat negatif yang ditimbulkan juga tidak sedikit. Oleh karena itu sewajarnya kalau akibat negatif itu dihilangkan sehingga tidak ada pihak yang dirugikan. Sehubungan dengan hal itu peniliti memberikan beberapa saran antara lain: 1. Pamong desa sebagai salah satu lembaga desa harus benar-benar melaksanakan pembangunan untuk kepentingan masyarakat bukan demi kepentingan perseorangan. 2. Pamong desa juga harus tegas terhadap industri-industri yang ada di Desa Pranggang. Jika industri melanggar ketentuan yang berlaku harus ditindak secara tegas. 3. Masyarakat yang hidup di tengah-tengah industri tidak boleh lengah terhadap masuknya industri. Berdirinya industri tidak hanya membawa pengaruh positif tetapi juga membawa pengaruh negatif.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FIA/2010/17/051000336 |
Subjects: | 300 Social sciences > 351 Public administration |
Divisions: | Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Publik / Negara |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 22 Feb 2010 11:57 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 07:18 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/114435 |
Preview |
Text
051000336.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |