Modal Sosial dan Implementasi Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan : studi Pemanfaatan Modal Sosial dalam Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Kel. Kotalama

IrfanAndiSaputro (2009) Modal Sosial dan Implementasi Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan : studi Pemanfaatan Modal Sosial dalam Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Kel. Kotalama. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini merupakan suatu studi yang menyoroti permasalahan kemiskinan yang sedang ditangani oleh pemerintah melalui kebijakan penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat, yakni Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan – P2KP. Penelitian ini berupaya mengkaji secara dalam tentang implementasi kebijakan tersebut, yang notabene merupakan wujud perubahan corak penanggulangan kemiskinan yang menekankan pada prinsip pemberdayaan masyarakat dalam kaitannya dengan pemanfaatan modal sosial (social capital). Menurut Putnam modal sosial diartikan sebagai karakteristik masyarakat meliputi rasa memiliki, kerjasama, pertukaran, kepercayaan, sikap positif dan partisipasi (Hardinsyah, 2007, h. 76). Berbagai kebijakan penanggulangan kemiskinan dengan merujuk pada konsepsi kemiskinan yang didominasi oleh perspektif tunggal, yakni kemiskinan pendapatan (income poverty) cenderung mengabaikan dimensi sosial dan kesengsaraan orang miskin, yang dalam hal ini dapat dimaknai sebagai modal sosial. Dengan mendasarkan pada latar belakang di atas, penting kiranya untuk mengkaji secara mendalam bagaimana pemanfaatan modal sosial dalam implementasi PNPM Mandiri Perkotaan (P2KP), khususnya di Kelurahan Kotalama, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Kelurahan Kotalama selain memiliki penduduk miskin dengan jumlah yang tinggi, juga memiliki masyarakat dengan pattern khas yang berbeda dengan masyarakat Kota Malang pada umumnya, dikarenakan tingkat heterogenitas yang tinggi sebagai akibat derasnya arus urbanisasi ke wilayah ini. Kajian tentang kaitan antara modal sosial dengan implementasi PNPM Mandiri Perkotaan (P2KP) di Kelurahan Kotalama diawali dengan penjabaran wujud modal sosial masyarakat Kelurahan Kotalama dan implementasi tahapan PNPM Mandiri Perkotaan (P2KP), yang dilanjutkan dengan pembahasan kaitan antara keduanya dalam kerangka interpretasi. Hasil penelitian yang memotret the real world masyarakat Kelurahan Kotalama, menunjukkan adanya realitas modal sosial (capital sosial) masyarakat Kelurahan Kotalama berupa jaringan dengan tipe ikatan (bonding atau attachment) yang terlembagakan, serta simbol tretan dhibik dalam masyarakat Madura pendatang; kepercayaan (trust) masyarakat yang bersifat variatifkontekstual; nilai-nilai positif berupa kebersamaan, gotong-royong, kekompakan dan kerja keras yang dijunjung tinggi; nilai-nilai negatif yang mengarah pada sikap kurang puas terhadap apa yang dimiliki dan cenderung memunculkan tindakan-tindakan kurang baik; partisipasi dengan kecenderungan yang baik, jika berkaitan dengan non-materi; sikap pasif dan kurang kreatif untuk senantiasa mencari jalan bagi keterlibatan diri; serta reciprocity dalam bentuk jimpitan dan misi sosial-kemasyarakatan yang terlembagakan. Dalam konteks ini, realitas modal sosial telah mengalami pergeseran, dari apa yang disebut sebagai civic virtue/kebajikan umum berubah menjadi modal sosial negatif seiring dengan berjalannya waktu dan tuntutan kehidupan. Sedangkan dalam konteks implementasi PNPM Mandiri Perkotaan (P2KP), menunjukkan ketidakberhasilan kebijakan dalam mencapai tujuan. Hal ini dapat dilihat melalui kerangka analisis implementasi (a frame work for implementation analysis) yang menunjukkan bahwa keputusan kebijakan mampu menstrukturkan proses implementasi dengan baik. Akan tetapi sebaliknya, kemiskinan yang menjadi masalah utama tidak mudah untuk dikendalikan; juga pengaruh langsung pelbagai variabel luar, termasuk kondisi sosial, ekonomi dan politik merupakan variabel berpengaruh signifikan terhadap kegagalan kebijakan. Hasil penelitian juga mengungkap bahwa pemanfaatan modal sosial (social capital) dalam berbagai tahapan dan kegiatan implementasi PNPM Mandiri Perkotaan (P2KP) masih belum maksimal. Modal sosial positif (yang belum mengalami pergeseran) berupa jaringan sosial dalam bentuk lembaga formal dan informal, trust dan partisipasi yang tidak berorientasi materi, reciprocity dalam bentuk jimpitan dan misi sosial-kemasyarakatan, nilai-nilai kebersamaan, gotongroyong, kerja keras; belum dapat dimanfaatkan dengan baik. Hal ini lebih disebabkan karena adanya mekanisme pelaksanaan program yang telah dirinci oleh pemerintah sehingga membatasi pemanfaatan unsur-unsur modal sosial; dan pengaruh kondisi sosial masyarakat. Sedangkan modal sosial (social capital) yang telah mengalami pergeseran dari civic virtue ke arah modal sosial negatif, mempengaruhi ketidakberhasilan implementasi PNPM Mandiri Perkotaan (P2KP) dan juga upaya pemanfaatan modal sosial (social capital) di dalam implementasinya. Tingkat kepercayaan (trust) yang rendah dan berorientasi materi, nilai-nilai negatif, partisipasi yang rendah, tidak adanya tindakan proaktif; menyebabkan proses implementasi berbagai tahapan dan kegiatan dalam PNPM Mandiri Perkotaan (P2KP) tidak dapat berjalan secara maksimal. Selain itu, generalisasi yang dilakukan pemerintah melalui kebijakan PNPM Mandiri Perkotaan (P2KP) untuk menanggulangi kemiskinan juga memberikan andil bagi ketidakberhasilan upaya pemberdayaan masyarakat.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FIA/2009/441/051000109
Subjects: 300 Social sciences > 351 Public administration
Divisions: Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Publik / Negara
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 03 Feb 2010 10:36
Last Modified: 24 Oct 2021 04:59
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/114309
[thumbnail of 051000109.pdf]
Preview
Text
051000109.pdf

Download (5MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item