MariaUlfa (2009) Analisis Perlakuan Akuntansi Atas Biaya Riset dan Pengembangan (Studi Kasus pada PT. Semen Gresik (Persero) Tbk). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Persaingan usaha yang semakin ketat sekarang ini menuntut perusahaan untuk selalu eksis dalam perekonomian. Upaya yang dilakukan perusahaan sebagai strategi untuk dapat tetap ikut bersaing dalam bisnis yang keras adalah melakukan kegiatan-kegiatan riset dan pengembangan. Dengan adanya kegiatan-kegiatan riset dan pengembangan tersebut perusahaan dapat membuat produk atau proses baru, atau untuk memperbaiki produk lama, dan untuk menemukan pengetahuan baru yang mungkin bernilai di masa depan. Pokok permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah perlakuan akuntansi atas biaya riset dan pengembangan. Didalam perkembangan penelitian ini mempunyai latar belakang masalah yaitu perlakuan akuntansi terhadap biaya riset dan pengembangan yang menimbulkan pemilihan alternatif antara memperlakukan sebagai biaya pada saat terjadinya atau dikapitalisasikan dan dikelompokkan dalam aktiva perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perlakuan akuntansi atas biaya riset dan pengembangan yang dilakukan oleh perusahaan. Alat analisis yang digunakan adalah mengacu pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 20 tentang biaya riset dan pengembangan. Hasil analisis dari perlakuan akuntansi atas biaya riset dan pengembangan pada PT. Semen Gresik (Persero) Tbk yaitu perusahaan membebankan seluruhnya biaya riset dan pengembangan pada saat terjadinya baik itu yang bersifat rutin maupun non rutin , dengan alasan biaya yang dikeluarkan belum menghasilkan suatu aktiva. Biaya rutin dikeluarkan oleh perusahaan dalam rangka meneliti dan menguji mutu produk. Sedangkan biaya non rutin dikeluarkan oleh perusahaan dalam rangka memodifikasi alat-alat yang digunakan untuk proses produksi. Perusahaan seharusnya tidak membebankan biaya non rutin pada saat terjadinya karena biaya ini masuk kedalam pengeluran modal dimana mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Biaya ini dibebankan sebagai harga pokok aktiva dan dibebankan dalam tahun-tahun yang menikmati manfaatnya dengan cara disusutkan atau diamortisasi. Dengan tidak dibebankannya biaya non rutin pada saat terjadinya akan meningkatkan jumlah laba yang diperoleh oleh perusahaan. Saran yang dapat diberikan adalah hendaknya perusahaan tidak membebankan seluruh biaya riset dan pengembangannya pada periode terjadinya, namun perlu diperhatikan kembali manakah biaya yang dapat dianggap sebagai beban dan biaya yang dapat menghasilkan suatu aktiva. Perusahaan perlu terusmenerus mengadakan penelitian agar produk yang dihasilkan semakin beragam dan mampu menghadapi persaingan yang ketat diantara perusahaan sejenis serta selalu melihat kegiatan riset dan pengembangan sebagai kegiatan yang memberikan keuntungan jangka panjang bukan jangka pendek.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FIA/2009/332/050902594 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 658 General management |
Divisions: | Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Bisnis / Niaga |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 13 Oct 2009 09:43 |
Last Modified: | 24 Oct 2021 00:04 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/114193 |
Preview |
Text
050902594.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |