ErlanggaAndiSukma (2008) Kebijakan Penetapan Tarif Sewa Ruangan Dalam Upaya Memasarkan Counter Outlet : Studi Kasus Pada PT. (Persero) Angkasa Pura I Bandara Juanda. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Harga ( price ) adalah salah satu unsur dari bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan serta merupakan unsur yang paling mudah disesuaikan sedangkan unsur-unsur lainnya menghasilkan biaya bagi perusahaan. Harga merupakan salah satu unsur penting dalam menentukan pangsa pasar dan profitabilitas. Banyak perusahaan menggunakan istilah beragam dalam mengartikan suatu harga. Pada umumnya istilah harga digunakan antara penjual dan pembeli dalam melakukan transaksi barang, sedangkan produsen yang bergerak dibidang jasa mengenakan istilah tarif sebagai pengganti harga. Harga atau tarif telah diperlakukan sebagai alat dalam memasarkan produk yang dapat mempengaruhi pembeli. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebijakan penetapan tarif sewa ruangan yang dilakukan PT (Persero) Angkasa Pura I dalam memasarkan counter outlet serta untuk mengetahui dampak dari kebijakan penetapan tarif sewa ruangan terhadap pemasaran counter outlet PT (Persero) Angkasa Pura I. Penelitian yang dilakukan pada PT. (Persero) Angkasa Pura I Bandara Juanda ini merupakan penelitian deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus. Fokus penelitian ini meliputi kebijakan penetapan tarif sewa ruangan perusahaan dalam menentukan tarif sewa counter outlet serta dampak kebijakan penetapan tarif sewa ruangan tersebut dengan upaya perusahaan dalam memasarkan produk counter outlet . Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa kebijakan penetapan tarif sewa ruangan yang dilakukan PT. (Persero) Angkasa Pura I Bandara Juanda dalam menentukan tarif sewa counter outlet dengan menggunakan metode penetapan lelang. Adapun jenis metode lelang yang digunakan PT. (Persero) Angkasa Pura I Bandara Juanda yaitu Lelang Inggris ( English auction ). Dampak kebijakan penetapan tarif sewa ruangan PT. (Persero) Angkasa Pura I Bandara Juanda dapat dilihat dengan meningkatnya kontribusi yang didapatkan PT. (Persero) Angkasa Pura I di terminal baru. Walaupun hanya dengan 40 unit yang disewakan, kontribusi yang diperoleh PT. (Persero) Angkasa Pura I Bandara Juanda dari sewa ruangan/ outlet di terminal baru lebih besar yaitu dengan luas usaha keseluruhan 2.822,33 M 2 , PT. (Persero) Angkasa Pura I Bandara Juanda berhasil mendapatkan kontribusi sebesar Rp 19.886.435.550,- persepuluh bulan daripada yang diperoleh oleh PT. (Persero) Angkasa Pura I Bandara Juanda pada terminal lama yang notabene nya jumlah outlet yang disewakan lebih banyak yaitu 109 unit dengan luas usaha keseluruhan 3.234 M 2 , PT. (Persero) Angkasa Pura I Bandara Juanda mendapatkan kontribusi sebesar Rp 7.333.118.703,- persepuluh bulan. enetapan tarif sewa ruangan dengan menggunakan metode lelang juga mempunyai beberapa kelemahan. Kelemahan tersebut salah satunya masih adanya ruangan/ outlet yang belum digunakan yang dapat mempengaruhi upaya pihak perusahaan dalam memasarkan outletnya. Akan tetapi, kelemahan tersebut masih bisa ditoleransi selama PT. (Persero) Angkasa Pura I Bandara Juanda dapat bergerak cepat dalam menyelenggarakan agenda lelang setiap ada mitra usaha yang mengundurkan diri. PT. (Persero) Angkasa Pura I Bandara Juanda tidak perlu untuk mengganti metode penetapan tarif sewa ruangannya. Peneliti menyarankan pada PT. (Persero) Angkasa Pura I Bandara Juanda untuk menyempurnakan metode penetapan tarif sewa ruangan guna menutupi kelemahan metode lelang beauty contest .
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FIA/2008/8/050803361 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 658 General management |
Divisions: | Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Bisnis / Niaga |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 30 Oct 2008 09:26 |
Last Modified: | 23 Oct 2021 08:28 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/113919 |
Preview |
Text
050803361.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |