Penggunaan Analisis Camel Untuk Menilai Tingkat Kesehatan Bank Syariah : Studi Kasus pada PT Bank Muamalat Indonesia,Tbk.

UyununKhoiriyatulJariyah (2008) Penggunaan Analisis Camel Untuk Menilai Tingkat Kesehatan Bank Syariah : Studi Kasus pada PT Bank Muamalat Indonesia,Tbk. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi dan membantu kelancaran sistem pembayaran. Sejak tahun 1992, di Indonesia diperkenalkan dual banking system atau sistem perbankan ganda yaitu suatu sistem dimana bank konvensional dan bank syariah diizinkan beroperasi secara berdampingan. Bank syariah diartikan sebagai bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah atau sistem nilai Islam khususnya bebas dari bunga (riba), perjudian ( maysir ), hal-hal yang tidak jelas ( gharar ) serta unsur non halal lainnya (Ascarya, 2005:4). Kepercayaan masyarakat sangatlah penting dalam dunia perbankan karena keberhasilan kinerja dan kegiatan operasional bank tergantung dari hal tersebut. Merosotnya kepercayaan terhadap bank akan membawa akibat buruk bagi kelangsungan hidup bank. Apabila kemerosotan tersebut tidak hanya terjadi pada satu bank maka dapat dipastikan bahwa kemerosotan kepercayaan masyarakat akan mengakibatkan krisis perbankan secara keseluruhan berupa penarikan dana dan simpanan masyarakat dari bank-bank nasional secara serentak dan besar-besaran ( rush ) yang mengakibatkan perbankan nasional mengalami mismatch likuiditas diluar kewajaran. Hal ini terjadi pada tahun 1997 dimana bank syariah termasuk bank yang tidak lepas dari goncangan krisis perbankan tersebut. Oleh karena itu Bank Indonesia sebagai bank otoritas harus berhati-hati dalam melakukan pengaturan dan pengawasan agar kegiatan operasional bank-bank dibawahnya selalu didasarkan pada prinsip kehati-hatian (prudential banking regulation) serta bank diwajibkan untuk memelihara tingkat kesehatannya sesuai ketentuan bank Indonesia. Penilaian atas kesehatan bank tersebut didasarkan pada analisis CAMEL yaitu meliputi faktor capital (kecukupan modal) , asset quality ( kualitas aset) , management (manajemen) , earning ( rentabilitas) dan liquidity (likuiditas). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesehatan PT Bank Muamalat Indonesia,Tbk periode 2004-2006 dengan menggunakan analisis CAMEL. Penelitian ini dibatasi hanya pada faktor CAEL ( capital, asset quality, earning dan liquidity ) dikarenakan penilaian terhadap faktor manajemen melalui penyebaran kuesioner dan pengawasan langsung pada bank sulit dilakukan, yang disebabkan oleh data kuesioner yang tersebar tidak terdistribusi secara normal dan kategori n-sampel tidak dapat dipenuhi oleh adanya keterbatasan jumlah responden (pegawai bank maupun jumlah bank syariah), selain itu wewenang peneliti untuk mengamati kinerja manajemen juga dibatasi oleh prinsip kerahasiaan bank. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus yaitu dengan cara menghitung angka-angka rasio masingmasing faktor, menghitung nilai kredit kotor dan nilai kredit bersih masingmasing komponen, menjumlahkan keseluruhan nilai kredit bersih faktor-faktor CAMEL, dan kemudian menentukan predikat kesehatan bank berdasarkan SK BI No.30/11/KEP/DIR tanggal 30 April 1997 tentang tata cara penilaian kesehatan bank umum, selain itu selanjutnya juga dilakukan penilaian terhadap ada tidaknya pelanggaran terhadap ketentuan batas maksimum pemberian kredit (BMPK) maupun ketentuan posisi devisa netto (PDN). Hasil perhitungan tingkat kesehatan PT Bank Muamalat Indonesia,Tbk (BMI) untuk periode 2004-2006 menunjukkan bahwa nilai kredit bersih faktor permodalan bank (capital) selama tiga tahun penelitian adalah sebesar 25, sehingga dapat disimpulkan bahwa BMI mendapat predikat sehat. Nilai kredit bersih faktor kualitas aktiva produktif (asset quality) BMI pada tahun 2004-2006 adalah sebesar 27,234 ; 27,369 dan 24,534 dengan predikat sehat . Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa meskipun kondisi bank masih dalam predikat sehat namun manajemen bank mulai mengalami kesulitan dalam menjaga kualitas aktivitas produktifnya, khususnya menjaga agar pembiayaan yang diberikan tidak masuk pada kategori bermasalah (kurang lancar, diragukan serta macet). Manajemen bank juga mulai melakukan peningkatan jumlah penyisihan penghapusan aktiva produktif (PPAP) terkait dengan meningkatnya jumlah pembiayaan yang disalurkan pada masyarakat. Nilai kredit bersih faktor rentabilitas (earning) yang dicapai BMI selama tahun 2004-2006 selalu maksimal yakni sebesar 10 yang berarti kemampuan bank dalam meningkatkan laba maupun efisiensi pengelolaan biaya operasional masih dalam kondisi baik, sehingga bank mendapat predikat sehat. Di sisi lain, nilai kredit bersih faktor likuiditas (liquidity) juga menunjukkan hasil maksimal yakni sebesar 10 dengan predikat sehat. Hal ini mengindikasikan bahwa kemampuan pengendalian atas likuiditas bank yang dilakukan dengan cara penjagaan agar semua alat-alat likuid yang dikuasai oleh bank (uang tunai, kas, saldo giro pada bank sentral) dapat digunakan untuk memenuhi munculnya tagihan nasabah yang sewaktu-waktu datang dilakukan dengan baik. Selama periode 2004-2006, BMI juga tidak melakukan pelanggaran terhadap ketentuan batas maksimum pemberian kredit (BMPK) karena sebagian besar pembiayaan bank diberikan kepada pihak tidak terkait, selain itu bank juga tidak melakukan pelanggaran terhadap ketentuan posisi devisa netto (PDN). Total rasio PDN BMI pada tahun 2004 adalah 3,18%, sedangkan pada tahun 2005 dan 2006 mencapai 7,44% dan 15,88%. Berdasarkan hasil te

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FIA/2008/212/050801713
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 658 General management
Divisions: Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Bisnis / Niaga
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 29 Jul 2008 09:09
Last Modified: 23 Oct 2021 03:01
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/113612
[thumbnail of 050801713.pdf]
Preview
Text
050801713.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item