RetnoUlandari (2008) Pengembangan Pariwisata Kawasan Selatan Kabupaten Malang : studi pada Kawasan Wisata Pantai Balekambang Kecamatan Bantur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pengembangan zona resor wisata adalah bagian dari potensi pembangunan untuk dikembangkan secara maksimal untuk memberikan laba optimal untuk manajemen (pemerintah dan swasta) dengan orang-orang di sekitarnya. Pengembangan resor wisata di Indonesia adalah sebagai pengembangan industri pariwisata dan sebagai bagian dari upaya pengembangan dan konstruksi dengan orang dan kesejahteraan negara. Pariwisata dikembangkan menjadi industri pariwisata yang melibatkan kepentingan berbagai sisi bahkan daerah antar atau antar negara. Di sisi lain, pengembangan pariwisata terletak di area lay out administrasi pemerintah daerah yang memiliki otoritas dan otonomi daerah yang memiliki implikasi besar untuk pengembangan pariwisata. Pola pengembangan pariwisata di selatan Kabupaten Malang terdengar dalam potensi pariwisata pantai bahwa Pantai Balekambang adalah favorit. Pengembangan akan lebih meningkatkan pendapatan untuk manajemen, masyarakat sekitar, dan pemerintah Kabupaten Malang. Masalah penelitian ini adalah: (1) bagaimana mengembangkan zona pariwisata di selatan Kabupaten Malang, (2) Bagaimana dengan pertimbangan aspek lingkungan dalam pengembangan dan (3) faktor pendukung dan faktor tantangan dalam mengembangkan pariwisata. Penelitian ini ditujukan untuk (1) menggambarkan perkembangan pariwisata di selatan Kabupaten Malang, (2) menggambarkan bagaimana dengan pertimbangan aspek lingkungan dalam pengembangan pariwisata di selatan Kabupaten Malang, dan (3) menggambarkan faktor pendukung dengan faktor-faktor tantangan yang dihadapi dalam pembangunan dari pariwisata. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif dengan penelitian lokasi di Kabupaten Malang oleh situs tersebut adalah zona resor wisata Pantai Balekambang, Distrik Bantur. Data primer adalah dari hasil wawancara dan observasi dan data sekunder dari data tertulis yang diperoleh dari situs penelitian. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa pengembangan zona resor wisata di Pantai Balekambang dilakukan dalam mengembangkan fisik fasilitas pariwisata, yaitu dengan pementasan implementasi rencana teknis tata ruang ruang di zona resor wisata Balekambang. Jadi perlu menentukan fit prioritas pembangunan dengan minat kebutuhan yang ada. Ini juga dengan fasilitas ketersediaan dan fasilitas pendukung untuk resor wisata. Pengembangan non-fisik adalah promosi dan pemasaran yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Malang melalui Dishubpar dan bekerja sama dengan ITC, sisi hotel dan pencetakan dan media elektronik. Dan juga memperkenalkan objek resor wisata dalam kesempatan tertentu, sama dengan apa yang dilakukan oleh pihak manajemen. Itu adalah PD Jasa Yasa, misalnya membuat brosur tentang zona resor wisata pantai Balakembang. Pengembangan sumber daya manusia dicakup dengan menetapkan pelatihan singkat baik internal oleh PD Jasa Yasa untuk personel atau pelatihan singkat tentang pariwisata yang dilakukan oleh transportasi dan layanan pariwisata. Dengan membentuk Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) yang memiliki anggota dari sekitar masyarakat zona resor wisata untuk berpartisipasi menjaga dan mengembangkan objek resor wisata. Upaya tersebut dilakukan dengan melibatkan banyak sisi seperti pemerintah (institusi terkait), manajemen (pusat PD Jasa Yasa Pusat dan Unit Wisata Pantai Balekambang). Menurut dekade dari 2007-2008, pengembangan fisiknya sangat terbatas dan hanya renovasi. Namun, perkembangan non-fisik juga dilakukan tidak maksimal, ini disebabkan oleh kurang koordinasi di antara lembaga atau pihak terkait dalam mengembangkan pariwisata di zona resor wisata Pantai Balekambang. Tsunami dan banjir memberikan efek buruk untuk pantai ini, yang menyebabkan penurunan kunjungan wisata dan entri retribusi dari tiket. Saran tersebut dapat disampaikan berdasarkan penelitian hasil yang dilakukan bahwa dalam mengembangkan zona resor wisata Pantai Balekambang harus dikoordinasikan dengan baik karena banyak institusi terkait. Koordinasi yang dimaksudkan berkaitan dengan perkembangan fisik dan juga pembangunan non-fisik. Kebutuhan kebijakan yang mengatur tentang pengembangan pariwisata terkait dengan aspek lingkungan. Fasilitas perbaikan transportasi ke resor wisata akan menarik investor untuk menginvestasikan modal mereka.
English Abstract
Development of tourist resort zone is part of development potency to be developed maximally in order to give optimum profit for management (government and private) with surrounding people. Development of tourist resort in Indonesia is as development of tourism industry and as part of development effort and construction with people and country welfare. The tourism is developed becomes tourism industry involving interest of various sides even inter area or inter state. In other side, development of tourism is located in lay out area of Local Government administration owning authority and local autonomy that has large implication for tourism development. Tourism development pattern at south of Malang Regency sounds in tourism potency of beach that The Balekambang Beach is the favorite. The development will be more increasing income for management, surrounding people, and government of Malang Regency. Problems of this research is: (1) how to develop tourism zone at south of Malang Regency, (2) what about environment aspect consideration in its development and (3) supporting factor and challenge factor in developing the tourism. The research is aimed to (1) describe development of tourism at south of Malang Regency, (2) describe what about environment aspect consideration in development of tourism at south of Malang Regency, and (3) describe supporting factors with challenge factors faced in development of the tourism. This research uses descriptive qualitative research with location research at Malang Regency by the sites is Tourist Resort Zone of Balekambang Beach, Bantur District. The primary data is from result of interview and observation and secondary data is from written data obtained from the research sites. From the result research was obtained that development of tourist resort zone at Balekambang Beach is conducted in developing physical of tourism facilities, that is by staging of implementation of Technical Plan of Space Layout at Balekambang tourist resort zone. So it needs determination of development priority fit with existing need interest. It is also by availability facilities and supporting facilities for the tourist resort. Development non-physical is promotion and marketing conducted by government of Malang Regency trough Dishubpar and cooperate with ITC, hotel side and printing and electronic media. And also it introduces the tourist resort object in certain opportunity, the same with what was done by management side. That is PD Jasa Yasa, for example make brochure about Tourist Resort Zone of Balakembang Beach. Development of human resources is covered by establishing short training both internal by PD Jasa Yasa for their personnel or short training about tourism conducted by Transportation and Tourism Service. By forming Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) that has member from surrounding people of tourist resort zone to participate keeping and developing the tourist resort object. The efforts were conducted by involving many sides such as government (related institution), management (center of PD Jasa Yasa Pusat and Unit Wisata Pantai Balekambang). According to decade from 2007-2008, the physical development is very limited and renovation only. However, non-physical development was also conducted not maximum, this is caused by less coordination among institutions or related sides in developing tourism at tourist resort zone of Balekambang Beach. Tsunami and flooding is giving bad effect for this beach, which causes declining of tourist visit and retribution entry from ticket. The suggestion can be delivered based on result research conducted that in developing Tourist Resort Zone of Balekambang Beach must be coordinated well because many related institutions. The coordination intended is relating with physical development and also non-physical development. It needs policies regulating about development of tourism related with environment aspect. The repair facilities of transportation to tourist resort will attract investor to invest their capital.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FIA/2008/208/050801709 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 658 General management |
Divisions: | Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Bisnis / Niaga |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 11 Jul 2008 13:59 |
Last Modified: | 23 Oct 2021 02:56 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/113606 |
Preview |
Text
050801709.pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |