Upaya Pemerintah Daerah dalam Pengembangan Industri Marmer dan onyx : studi pada Sentra Industri Marmer dan Onyx di Kec. Campurdarat Kab. Tulungagung

NandyaPrasita, (2008) Upaya Pemerintah Daerah dalam Pengembangan Industri Marmer dan onyx : studi pada Sentra Industri Marmer dan Onyx di Kec. Campurdarat Kab. Tulungagung. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kebijakan otonomi daerah memberikan kewenangan yang luas kepada daerah untuk mengurus dan mengatur kepentingan masyarakatnya atas prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. Era otonomi daerah bukan merupakan ancaman bagi upaya pengembangan industri dan perdagangan, namun sebaliknya justru memberikan kesempatan dan dukungan bagi pengembangan perindustrian dan perdagangan. Oleh karena itu peran serta dari Pemerintah Daerah dalam membina dan mengembangkan industri kecil sangatlah diperlukan agar usaha industri kecil ini dapat berkembang lebih pesat. Kabupaten Tulungagung yang pada umumnya didominasi oleh struktur batuan yang beraneka ragam membuat daerah ini kaya akan potensi bahan galian gol C (batu gamping, marmer dan fosfat) mengakibatkan daerah ini berkembang menjadi sentra industri kerajinan batu marmer dan onyx. Sentra industri ini tepatnya berada di Kecamatan Campurdarat Kabupaten Tulungagung dan pembuatan kerajinan marmer dan onyx ini banyak dijumpai di sepanjang menuju obyek wisata pantai popoh. Industri marmer dan onyx ini merupakan primadona Kabupaten Tulungagung yang sudah banyak dikenal pembeli dari mancanegara. Akan tetapi akibat krisis ekonomi yang melanda bangsa Indonesia pada tahun 1997 membawa dampak terhadap pengrajin marmer dan onyx di Kec. Campurdarat Kab. Tulungagung. Banyak pengrajin yang tidak mampu menjalankan usahanya karena berbagai permasalahan yang mengakibatkan banyak dari mereka yang menutup usahanya. Hal inilah yang menuntut Pemerintah Kab. Tulungagung khususnya Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Tulungagung untuk berperan aktif dalam mengembangkan industri marmer dan onyx, mengingat kontribusi yang diberikan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif dengan fokus penelitian yaitu apa saja upaya Pemerintah Kab. Tulungagung dalam mengembangkan industri marmer dan onyx, bagaimanakah perkembangan industri marmer dan onyx di Kec. Campurdarat Kab Kab. Tulungagung, dan faktor pendukung dan penghambat yang dialami oleh Pemerintah Kab. Tulungagung dalam mengembangkan industri marmer dan onyx. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam mengembangkan industri marmer dan onyx, Pemerintah Kab. Tulungagung telah berupaya dengan penyediaan modal usaha, bantuan pemasaran, fasilitasi teknologi, dan pembinaan sumber daya manusia. Penyediaan modal disini maksudnya pihak Disperindag Kab. Tulungagung mempunyai kewenangan memberikan rekomendasi bagi para pengrajin yang akan mengajukan kredit. Pada fasilitasi teknologi dan pembinaan SDM, Disperindag Kab. Tulungagung mengadakan diklat pendidikan dan pelatihan bagi para pengrajin marmer dan onyx di Kec. Campurdarat namun tidak dapat tiap tahun diadakan karena harus bergantian dengan industri kecil yang lainnya. Bantuan pemasaran disini Disperidag Kab. Tulungagung mengikutsertakan para pengrajin dalam acara pameran-pameran, mengingat pemasaran masih menjadi kendala. Selain itu hasil penelitian melihat perkembangan industri marmer dan onyx dari beberapa hal yaitu: jumlah pengrajin yang sedikit demi sedikit mengalami peningkatan, sedangkan jumlah tenaga yang terserap mengalami penurunan tidak seperti jumlah pengrajin yang terus meningkat, untuk tingkat pendapatan yang diperoleh dari pengrajin dan buruh yang bekerja sangat bergantung pada permintaan akan kerajinan marmer dan onyx, apabila dilihat dari segi pemasaran hasil usaha dan modal usaha tetap menjadi kendala bagi industri kecil, oleh sebab itu dengan sulitnya pemasaran produk kerajinan marmer dan onyx Bupati Tulungagung meminta pengrajin untuk diversifikasi produk agar produk mereka dapat bersaing dan memenuhi selera pasar. Di sisi lain penelitian juga menunjukkan adanya beberapa faktor-faktor pendukung dan penghambat yang dialami oleh Pemerintah Kab. Tulungagung dalam mengembangkan industri marmer dan onyx. Adanya otonomi daerah telah memberikan kesempatan pada Pemerintah Daerah untuk memiliki peran yang lebih dalam mengembangkan industri marmer dan onyx dan dalam upaya pengembangan industri tersebut terdapat suatu kebijakan yang disebut dengan RIPPIK (Rencana Induk Pembinaan dan Pengembangan Industri Kecil dan Kerajinan). Sedangkan yang menjadi faktor penghambat adalah kurangnya tenaga teknis yang tersedia dan minimnya dana yang dianggarkan untuk dapat mengadakan kegiatan seperti diklat.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FIA/2008/207/050801708
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 658 General management
Divisions: Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Bisnis / Niaga
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 14 Jul 2008 10:59
Last Modified: 23 Oct 2021 02:55
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/113605
[thumbnail of 050801708.pdf]
Preview
Text
050801708.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item