Mengentaskan Kemiskinan Melalui Telecenter : Studi Pada Implementasi Telecenter Daragati PKK Kota Malang.

CahyonoSetiawan (2008) Mengentaskan Kemiskinan Melalui Telecenter : Studi Pada Implementasi Telecenter Daragati PKK Kota Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini didasarkan pada permasalahan yang sejak dahulu hingga sekarang masih menjadi persoalan di Indonesia yaitu kemiskinan. Berdasarkan data dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), pada tahun 2005 jumlah penduduk miskin di kota dan di desa mencapai 35,10 juta jiwa atau 15, 97% penduduk Indonesia berada pada garis kemiskinan. Oleh karena itu, untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia, pemerintah membuat berbagai program, seperti Program Kredit Usaha Tani (KUT), Program Pengembangan Kecamatan (PPK), Program Padat Karya Desa-Pengembangan Wilayah Terpadu (PKD-PWT) dan program PDMDEK. Akan tetapi program pengentasan kemiskinan itu mengalami kegagalan. Hal ini menurut Rogers (2004) disinyalir bahwa terjadinya kegagalan pelaksanaan program pembangunan terutama di pedesaan, salah satu di antaranya adalah disebabkan oleh terjadinya kesenjangan komunikasi sehingga informasi yang diterima oleh masyarakat tidak lengkap. Akibat lanjut dari minimnya aliran informasi yang menuju ke wilayah pedesaan tersebut dapat menimbulkan rendahnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan, yang sekaligus juga menghambat peningkatan kesejahteraan hidup mereka. Oleh karena itu, team project antara Badan Pengolah Data Elektronik (BPDE) Propinsi Jawa Timur dengan Kantor Pengolah Data Elektronik (KPDE) Kota Malang dan PKK Kota Malang membentuk Telecenter Daragati. Berdasarkan latar belakang di atas, masalah penelitian ini adalah bagaimana proses implementasi Telecenter Daragati dalam mengentaskan kemiskinan, bagaimana pengaruh langsung faktor politik terhadap keseimbangan dukungan bagi tujuan program Telecenter Daragati dan faktor-faktor apakah yang mendukung dan menghambat implementasi Telecenter Daragati. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemiskinan yang melanda sebagaian besar masyarakat Buring adalah dikarenakan kurangnya pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki sehingga potensi alam yang cukup besar tidak dapat digarap secara maksimal. Dalam hal ini, Telecenter Daragati membentuk perilaku masyarakat miskin, dimana masyarakat miskin sudah memiliki keterampilan dalam menggunakan fasilitas dan layanan TIK yang disediakan oleh Telecenter Daragati dalam pengentasan kemiskinan. Proses implementasi Telecenter Daragati dibagi berdasarkan beberapa tahap, yaitu tahap persiapan pelaksanaan, tahap sosialisasi, tahap pemberdayaan masyarakat, tahap kemitraan, tahap pembinaan dan tahap pendanaan. Pada tahap persiapan pelaksanaan dibagi menjadi kesepakatan, pengadaan gedung dan sarana prasarana, pembentukan dan pelatihan pengelola dan model pengelolaan dan kerjasama. Setelah itu, dilakukan tahap sosialisasi yang dilakukan dengan melakukan pendekatan kepada kelompok-kelompok sosial kemasyarakatan dan mengundang masyarakat ke Telecenter Daragati. Setelah tahap sosialisasi dilakukan, maka tahap selanjutnya adalah tahap pemberdayaan masyarakat dengan pemberian layanan-layanan kepada masyarakat berdasarkan kebutuhan masyarakat Kelurahan Buring. Layanan-layanan yang diberikan adalah layanan informasi yaitu melalui website dan papan informasi. Layanan kedua yang diberikan adalah layanan pendidikan yaitu melalui kursus komputer dan internet serta pembelajaran Al Qur’an. Setelah tahap pemberdayaan maka terbentuk tahap kemitraan, dimana pada tahap ini Telecenter Daragati selalu dituntut untuk membangun kemitraan dengan pihak lain untuk keberlangsungan Telecenter sendiri. Setelah terbentuk kemitraan dengan pihak lain maka tahap selanjutnya adalah tahap pembinaan. Pada tahap ini pembinaan dilakukan oleh tim pembina propinsi yaitu Badan Pengolah Data Elektronik (BPDE) Jawa Timur dan tim pembina kota yaitu Kantor Pengolah Data Elektronik (KPDE) Kota Malang dan PKK Kota Malang. Dan yang terakhir tahap yang paling penting adalah tahappendanaan, dimana dalam jangka waktu 4 tahun, Telecenter Daragati harus bisa mandiri akan pendanaan, tidak lagi bergantung pada pemerintah sehingga akan menjadi pusat pengolahan data elektronik bagi kepentingan umum dan pusat pengembangan pelatihan terpadu. Dalam implementasinya, Telecenter Daragati menghadapi berbagai dukungan dan hambatan. Dukungan yang terjadi dalam internal organisasi diantaranya, terbentuknya kerjasama yang baik antara pengelola yang satu dengan yang lain, kualitas pengelola yang baik dan juga kinerjanya yang tinggi, tugas pokok dan fungsi (tupoksi masing-masing pengelola sudah dilaksanakan secara maksimal, koneksi internet yang cepat sehingga membuat pelayanan di Telecenter sangat memuaskan, sudah jelasnya indikator keberhasilan program, mempunyai jumlah komputer yang banyak dan gedung milik sendiri. Di sisi lain, juga terdapat dukungan eksternal yaitu Telecenter Daragati menempati peringkat pertama Telecenter se-Indonesia dan diterima baik oleh Telecenter lain dan warga masyarakat sekitar. Sedangkan hambatan internal yang dialami adalah faktor pendanaan. Di sisi lain hambatan eksternal yang dialami Telecenter Daragati diantaranya, SDM belum siap, letak geografis Telecenter Daragati yang tidak strategis, banyaknya alat-alat komputer yang rusak disebabkan ketidaktahuan penggunaan oleh pengunjung dan masih adanya link yang rusak.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FIA/2008/180/050801599
Subjects: 300 Social sciences > 351 Public administration
Divisions: Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Publik / Negara
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 28 Jul 2008 09:21
Last Modified: 22 Oct 2021 09:13
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/113578
[thumbnail of 050801599.pdf]
Preview
Text
050801599.pdf

Download (4MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item