Faktor-faktor pendorong partisipasi karyawan dalam serikat pekerja : Studi pada partisipasi anggota serikat pekerja unit kerja pabrik gula Lestari Nganjuk

UllyTheristawati (2007) Faktor-faktor pendorong partisipasi karyawan dalam serikat pekerja : Studi pada partisipasi anggota serikat pekerja unit kerja pabrik gula Lestari Nganjuk. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Runtuhnya orde baru pada tahun 1998 dan meningkatnya daya kritis buruh, memberi peluang buruh untuk berjuang dan mendorong mereka berperan lebih reformis. Selain itu, perkembangan dalam sebuah serikat dipengaruhi oleh partisipasi masing-masing anggotanya. Tanpa partisipasi, organisasi merupakan kumpulan massa yang mengambang. Anggota SPUK PG. Lestari mempunyai partisipasi yang berbeda karena mempunyai orientasi yang berbeda pula. Seorang anggota dikatakan berpartisipasi jika mereka terlibat secara mental emosional, mempunyai motivasi kontribusi dan mempunyai semangat tunjang terima tanggung jawab. Motivasi seorang untuk berpartisipasi juga berbeda. Faktor tersebut antara lain ketidakpuasan terhadap manajemen, saluran sosial, agar suara mereka didengar, menyediakan kesempatan untuk kepemimpinan, dan tekanan rekan sejawat. Penelitian ini difokuskan pada masalah : perkembangan SPUK dari periode ke periode kepengurusan; partisipasi karyawan dalam SPUK ; faktor-faktor yang mendorong partisipasi karyawan dalam SPUK. Teori yang diginakan dalam penelitian ini adalah teori hubungan industrial, serikat pekerja, partisipasi, faktor pendorong partisipasi, motivasi, dan faktor pendorong partisipasi karyawan dalam serikat pekerja. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data berupa wawancara, dokumentasi, observasi dan penyebaran kuesioner. Wawancara dilakukan dengan pengurus, anggota SPUK, dan R.C sumberdaya manusia dengan menggunakan teknik snowball sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dengan reduksi data, penyejian data dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini menunjukkan bahwa SPUK PG lestari mengalami perkembangan dalam setiap periode. Periode 1999-2002 merupaka tahap konflik. Periode kedua tahun 2002-2005 kepengurusan tidak ada perubahan dan berada pada tahap pengakuan. Periode ketiga 2005-2008. kepengurusan berubah total dan berada pada tahapan negosiasi. Partisipasi anggota SPUK PG Lestari dibagi menjadi tiga, pertama, kurang terlibat secara mental emosional karena pertemuan serikat diwakili oleh pleno dan tidak ada aksi demonstrasi. Kedua, kurang terbukanya pintu kreativitas karena pendapat dibatasi dan iuran dipotong dari gaji setiap bulan. Ketiga, lebih dari 10% anggota dan pengurus yang mengundurkan diri karena menganggap SPUK kehilangan idealismenya. Partisipasi SPUK Paling besar didorong oleh motivasi untuk saluran sosial sedangkan yang paling rendah adalah tekanan rekan sejawat. Dari hasil penelitian tersebut, peneliti memberikan saran sebagai berikut : Hendaknya SPUK dapat mengembangkan organisasinya atau mempertahankan pada tahapan negosiasi; Hendaknya ada usaha dari SPUK untuk menjaga keberlangsungan hidup organisasi dengan cara rekrutmen dan pelibatan anggota baru, memotivasi, dan memperdalam partisipasi ; hendaknya serikat pekerja tidak kehilangan idealismenya sehingga tidak memunculkan kelompok-kelompok yang kecewa terhadap SPUK; Hendaknya ada sikap saling memberi antara pekerja dan pengusaha; Pemerintah hendaknya lebih cepat tanggap dalam menyelesaikan setiap kasus perselisihan hubungan kerja.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FIA/2007/379/050703294
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 658 General management
Divisions: Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Bisnis / Niaga
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 28 Dec 2007 10:41
Last Modified: 22 Oct 2021 03:43
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/113456
[thumbnail of 050703294.pdf]
Preview
Text
050703294.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item