Kepemimpinan Camat dalam meningkatkan prestasi kerja pegawai : studi pada Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo

NinisEkawatiInfantriana (2007) Kepemimpinan Camat dalam meningkatkan prestasi kerja pegawai : studi pada Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pemerintah kecamatan merupakan perangkat daerah yang dipimpin oleh kepala kecamatan. Dalam pelaksanaan tugasnya ditujukan pada terselenggaranya pemerintah/kota yang baik, dan pada gilirannya nanti aktivitas pemerintahan ini akan mendukung tercapainya tujuan nasional sebagaimana yang tercantum dalam UUD 1945. Agar tujuan nasional dapat tercapai maka penyelenggaraan pemerintahan memerlukan aparatur pemerintahan yang mempunyai prestasi kerja yang baik. Dalam pekerjaannya camat selaku kepala kecamatan dan pimpinan dalam organisasinya mempunyai kewajiban mengarahkan pegawai nya ke arah prestasi kerja. Permasalahan dalam penelitian ini adalah mengenai bagaimana kepemimpinan Camat dalam meningkatkan prestasi kerja pegawai dan mendeskripsikan tentang prestasi kerja pegawai dan kendala-kendala yang dihadapi oleh camat dalam meningkatkan prestasi kerja pegawai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Metode ini difokuskan pada 3 hal yaitu : (1)Kepemimpinan camat yang meliputi pengambilan keputusan, komunikasi, pengawasan, pengarahan dan kesejahteraan pegawai. (2) Prestasi kerja pegawai yang meliputi kemampuan dan pencapaian hasil kerja. (3)Kendala-kendala kepemimpinan Camat dalam meningkatkan prestasi kerja pegawai meliputi motivasi dan pendidikan pegawai. Teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang diperoleh berasal dari data primer dan data sekunder yang disajikan dalam bentuk tabel dan di uraikan dalam bentuk kalimat sesuai klasifikasi yang ada. Data yang terkumpul selanjutnya di analisa dan disimpulkan. Hasil analisis data menunjukkan bahwa (1) keterlibatan pegawai dalam pengambilan keputusan menggunakan kepemimpinan situasional karena camat dalam mengambil keputusan meminta pendapat dari bawahan. Frekwensi komunikasi antara atasan dan bawahan menggunakan kepemimpinan situasional seperti yang dikemukakan oleh Hersey & Blanchard karena komunikasi terjadi secara dua arah. Pengawasan yang dilakukan oleh camat mengkombinasikan antara kepemimpinan situasional dan teori Y. kepemimpinan situasional terjadi karena dalam mendelegasikan kewenangannya camat tidak melakukan pengawasan yang terlalu ketat, sedangkan kepemimpinan teori Y terjadi karena camat menganggap bawahan sebagai individu yang mampu mengawasi diri sendiri. Sedangkan aktifitas pengarahan oleh camat menggunakan kepemimpinan situasional karena camat selalu mengarahkan pegawai. Pemberian kesejahteraan pegawai dilakukan camat sebagai bentuk motivasi, dan hal ini merupakan kombinasi antara kepemimpinan situasional dan Kepemimpinan Teori Y, camat memberikan motivasi kepada bawahan dalam bentuk dukungan atau kebutuhan untuk berprestasi. (2) Prestasi kerja pegawai melalui kemampuan dan pencapaian hasil kerja cukup baik, karena pegawai mampu melaksanakan tugas dengan baik.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FIA/2007/050702026
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 658 General management
Divisions: Fakultas Ilmu Administrasi > Ilmu Administrasi Bisnis / Niaga
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 07 Aug 2007 00:00
Last Modified: 22 Oct 2021 14:26
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/113251
[thumbnail of 050702026.pdf]
Preview
Text
050702026.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item