Valuasi Ekonomi Kawasan Mangrove Wana Tirta Di Kulon Progo,Daerah Istimewa Yogyakarta

Sari, Vidya Artika (2018) Valuasi Ekonomi Kawasan Mangrove Wana Tirta Di Kulon Progo,Daerah Istimewa Yogyakarta. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Salah satu sumberdaya alam wilayah pesisir yang cukup penting adalah hutan mangrove yang merupakan ekosistem yang terdiri atas flora dan fauna daerah pantai, sekaligus hidup di habitat daratan dan air laut, antara air pasang dan surut. Ketidaktaatan manusia terhadap peraturan mengenai Iingkungan hidup menjadi pemicu maraknya kasus pencemaran dan perusakan Iingkungan hidup dan banyak menimbulkan kerugian, balk dari segi sosial maupun ekonomi. Masih rendahnya penghargaan masyarakat lokal terhadap potensi hutan mangrove mengakibatkan perlu dilakukan penilaian (valuasi) ekonomi terhadap besarnya manfaat dan fungsi hutan mangrove. Adapun tujuan dari sebuah penelitian valuasi ekonomi adalah untuk menentukan besarnya Total Economic Value (TEV) dari pemanfaatan suatu cumber daya alam dan Iingkungan. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis Karakteristik ekosistem hutan mangrove yang terdapat di Kawasan Mangrove Wana Tirta, Kulon Progo, Yogyakarta; Fungsi dan manfaat dan Hutan Mangrove Wana Tirta, Kulon Progo, Yogyakarta; Nilai manfaat dan fungsi ekosistem hutan mangrove Wana Tirta, Kulon Progo, Yogyakarta dengan menghitung TEV (Total Economic Value); Peran serta masyarakat dalam pengelolaan hutan mangrove Wana Tirta, Kulon Progo, Yogyakarta. Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik non probalitas dengan cars purposive sampling. Data yang diambil adalah data primer yang diperoleh dengan observasi, wawancara, kuesioner dan dokumentasi. Analisa data menggunakan analisa data kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan pada di kawasan hutan mangrove Wana Tirta, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta pada tanggal 29 Desember 2017 — 29 Januari 2018. Hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di muara sungai, daerah yang mengalami pasang surut atau tepi laut. Tempat yang sering terjadi pelumpuran dan akumulasi bahan organik adalah tempat yang tepat untuk berkembangnya hutan mangrove terluas di dunia. Hal ini menguntungkan Indonesia, karena mangrove ini memiliki banyak fungsi dan manfaat, balk untuk kehidupan manusia, maupun untuk kestabilan lingkungan. Mangrove Kulon Progo adalah salah satu objek wisata yang terletak di Kabupaten Kulon Progo tepatnya di kecamatan lemon, dimana hutan mangrove yang terbilang sebagai objek wisata cukup baru dan alam hutan mangrove ini selain menyuguhkan keindahan alamnya jugs dijadikan sebagai konservasi mangrove dan wisata yang berbasis edukasi. Hutan mangrove merupakan sumberdaya alam yang penting di lingkungan pesisir, dan memiliki tiga fungsi utama yaitu fungsi fisik, biologi dan ekonomis. Nilai ekonomi suatu sumberdaya hutan mangrove dibagi menjadi nilai penggunaan dan nilai non penggunaan. Nilai penggunaan dibagi menjadi dua, yaitu nilai Iangsung dan nilai tidak Iangsung. Nilai non penggunaan dibagi menjadi 3, yang meliputi nilai manfaat pilihan, nilai manfaat keberadaan, dan manfaat pewarisan. Pengelolaan hutan mangrove secara terpadu adalah suatu proses perencanaan, pemanfaatan, pengawasan dan pengendalian sumberdaya mangrove antar sektor, antara pemerintah dan pemerintah daerah, antara ekosistem darat dan laut, serta antara ilmu pengetahuan dan manajemen untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Valuasi ekonomi ekosistem hutan mangrove dilakukan untuk mengetahui nilai manfaat dan fungsi ekosistem hutan mangrove, yang nantinya terdapat peran serta masyarakat sekitar daerah hutan mangrove dalam sistem pengelolaan hutan mangrove untuk memenuhi tujuan pengelolaan ekosistem hutan mangrove yang lestari. Jenis pohon mangrove yang ada di Wana Tirta adalah Rhizophora mucronata, Avicennia alba, Sonneratia alba, Acanthus ilicifolius. Adapun luas hutan mangrove Wana Tirta seluas 8 Ha. Keadaan hutan mangrove Wana Tirta tergolong balk yaitu terdiri dari 4000 — 4800 pohon per hektare dengan penutupan > 75%. Fungsi dan manfaat ekosistem hutan mangrove bagi masyarakat di Desa Jangkaran terbagi menjadi 3 yaitu fungsi fisik, biologis dan manfaat ekonomis. Fungsi fisik yaitu sebagai penahan intrusi air laut, penahan angin dan pencegah banjir. Kemudian fungsi biologis yaitu sebagai tempat pemijahan (spawning ground), daerah asuhan (nursery ground) bagi ikan dan biota laut lainnya. Sedangkan manfaat ekonomis adalah sebagai daerah tangkapan kepiting dan ikan, sebagai tambak udang dan sebagai tempat pariwisata. Manfaat Iangsung mangrove Wana Tirta yaitu penghasil ikan nila (Oreochromis niloticus), penghasil ikan belanak (Valamugil seheli), pengasil kepiting bakau (Scylla serrata) dan tempat tambak udang (Litopenaeus vanname0. Sedangkan, manfaat tidak Iangsung dari keberadaan mangrove Wana Tirta adalah menahan intrusi air laut serta menahan badai dan angin kencang yang berhembus dari laut ke daratan, sebagai tambak udang dan sebagai tempat pariwisata. Total Economic Value (TEV) hutan mangrove Wana Tirta adalah sebesar Rp. 893.495.200/th yang terdiri dari Nilai Manfaat Langsung Rp. 546.949.000/th, Nilai Manfaat Tidak Langsung Rp. 344.925.000/th serta Nilai Pilihan Rp. 1.621.200/th. Pengelolaan mangrove yang dilakukan oleh masyarakat desa Jangkaran adalah perencanaan yaitu melakukan penanaman bibit mangrove secara berkala dan perbaikan jembatan jembatan bambu untuk tujuan berwisata. Melakukan promosi sebagai tempat wisata dan edukasi. Pemanfaatan hash tangkapan seperti kepiting dan ikan. Pengelola hutan mangrove Wana Tirta juga memanfaatkan hutan mangrove Wana Tirta sebagai tujuan pariwisata tanpa melakukan penebangan pohon mangrove serta telah di manfaatkan sebagai tambak udang. Pengawasan hutan mangrove Wana Tirta dilakukan oleh pengelola dan juga masyarakat terhadap konservasi burung burung yang bertelur di area hutan mangrove.

English Abstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FPR/2018/131/051803904
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 577 Ecology > 577.6 Aquatic ecology > 577.69 Saltwater wetland and seashore ecology > 577.698 Mangrove swamp ecology
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Sosial Ekonomi Agrobisnis Perikanan
Depositing User: Sugeng Moelyono
Date Deposited: 31 May 2018 06:27
Last Modified: 18 Nov 2022 09:02
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/11298
[thumbnail of Vidya Artika.pdf] Text
Vidya Artika.pdf

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item