Irianto, Dhany Putra (2016) Kendala Penyidik Dalam Menangani Tindak Pidana Pencurian Dengan Pemberatan Yang Dilakukan Oleh Anak Setelah Berlakunya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak (Studi Di Polres Malang Kota). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Dalam skripsi ini akan dibahas mengenai pencurian dengan pemberatan yang dilakukan oleh anak di Polres Malang Kota setelah berlakunya Undang-Undang No 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak, di dalam Undang-Undang No 03 Tahun 1997 yang sebelumnya mengatur tentang Perlindungan Anak dan banyak sekali yang telah diperbarui oleh Undang- Undang Sistem Peradilan Pidana Anak no 11 Tahun 2012 , penulis mengambil contoh dalam tahap penyidikan ada hal baru yang diatur di dalam UUSPPA tentang Diversi dan Restoratif justice terkait dengan penyidikan terhadap anak yang melakukan tindak pidana pencurian dengan pemberatan, dari hasil penelitian dengan metode yuridisempiris penulis dapat menarik kesimpulan bahwa tidak semua perkara pidana pencurian dengan pemberatan yang dilakukan oleh anak itu bisa dilakukan diversi itu semua tergantung perkara yang ditangani oleh pihak penyidik dan pihak-pihak yang terkait dengan tindak pidana tersebut juga ikutan dildalam penyelesaian perkara tindak pidana ini jika menurut Undang-Undang Sistem Peradilan Pidana Anak, banyak faktor yang mempengaruhi hasil dari kesepakatan Diversi antara korban dan pelaku tindak pidana anak, dan pihak penyidik telah menemukan beberapa kendala penyidik dalam menangani tindak pidana pencurian dengan pemberatan yang dilakukan oleh anak setelah berlakunya Undang-Undang No 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak bahwa semua TINDAK PIDANA YANG DILAKUKAN ANAK DALAM PENCURIAN DENGAN PEMBERATAN tidak bisa selalu diselesaikan dengan proses Diversi dan Restoratif justice. Berdasarkan hal tersebut diatas, karya tulis ini mengangkat rumusan masalah : (1) Bagaimana proses penanganan tindak pidana pencurian dengan pemberatan yang dilakukan oleh anak setelah berlakunya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 ? (2) Apakendala yang dialami oleh penyidik dalam menangani tindak pidana pencurian dengan pemberatan yang dilakukan oleh anak setelah berlakunya Undang-Undang Peradilan Pidana Anak Nomor 11 tahun2012 ? (3) Bagaimana upaya penyidik dalam menangani kendala dalam menangani tindak pidana pencurian dengan pemberatan yang dilakukan anak setelah berlakunya Undang-Undang Peradilan Pidana Anak Nomor 11 tahun2012 ? Kemudian penulisan karya tulis ini menggunakan metode yuridis empiris dengan metode pendekatan yuridis sosiologis. Bahan hukum primer dan sekunder yang diperoleh oleh penulis akan dianalisis dengan menggunakan tekhnik analisis deskriptif analisis yaitu suatu metode analisis bahan hukum dengan cara melakukan menentukan isi atau aturan dari Undang-Undang No 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak, yang akan dijadikan rujukan dalam menyelesaikan permasalahan hukum yang menjadi objek kajian. Dari hasil penelitian dengan metode diatas, penulis memperoleh jawaban atas permasalahan yang ada bahwa proses penanganan yang dilakukan oleh penyidik dalam tindak pidana pencurian dengan pemberatan yang dilakukan oleh anak dilakukan proses diversi dan restorative justice dalam setiap perkara yang dilakukan oleh anak, karena dalam proses Diversi dan restorative justice adalah penyelesaian perkara tindak pidana diluar pengadilan atau diluar jalur hukum dan tujuannya adalah menjauhkan anak dari proses peradilan. Dan kendala penyidik dalam menangani tindak pidana pencurian dengan pemberatan yang dilakukan oleh anak adalah(1) Belum adanya Lembaga Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial (LPKS), (2) Tidak Semua Perkara Bisa Dilakukan Diversi, (3) Penahanan Untuk Kepentingan Penyidikan Waktunya Terlalu Singkat, (4) Kurangnya barang Bukti Dalam Tindak Pidana Pencurian dengan pemberatan yang Dilakukan Oleh Anak dan upaya yang dilakukan oleh Polres Malang Kota untuk menangani Kendala yang terjadi adalah (1) Polres Malang Kota Berkordinasi Dengan Pemerintah Kota Malang Tentang LPKS (2) Penyidik Polres Malang Kota Memberikan Saran Kepada Pelaku dan Korban (3) Polres Malang Kota Melakukan Workshop Guna Pembahasan Undang-Undang Sistem Peradilan Anak (4) Penyidik Polres Malang Kota Melakukan Penyidikan dengan minimnya barangbukti.
English Abstract
-
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FH/2016/43/ 051603569 |
Uncontrolled Keywords: | - |
Subjects: | 300 Social sciences > 345 Criminal law > 345.08 Juvenile procedure and courts |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | Kustati |
Date Deposited: | 25 Apr 2016 10:13 |
Last Modified: | 29 Dec 2021 08:02 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/112832 |
Preview |
Text
SKRIPSI_DHANY PUTRA IRIANTO.pdf Download (1MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |