Rossa, Fanny Landriani (2016) Hambatan Kurator Dalam Melakukan Pengurusan Dan/Atau Pemberesan Harta Pailit Di Pengadilan Niaga Surabaya. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Latar belakang penelitian ini mengangkat tema tersebut adalah kurang aktifnya kurator dalam memberikan laporan mengenai harta pailit kepada hakim pengawas dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sekali. Hal tersebut terjadi dalam kurator yang menangani perkara pailit PT.Dewata Abdi Nusa. Berdasarkan hal tersebut diatas, karya tulis ini mengangkat rumusan masalah: (1)Apa saja hambatan kurator dalam melaksanakan tugasnya melakukan pengurusan dan/atau pemberesan harta pailit di Pengadilan Niaga Surabaya ? (2) Bagaimana upaya penyelesian kurator mengatasi hambatan dalam melaksanakan tugasnya melakukan pengurusan dan/atau pemberesan harta pailit di Pengadilan Niaga Surabaya ? Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum empiris , karena dalam penelitan data yang akan diambil berdasarkan dari fakta yang ada di dalam suatu masyarakat, badan hukum atau badan pemerintahan. Dengan menggunakan data sekunder sebagai data awalnya, yang kemudian dilanjutkan dengan data primer atau data lapangan, karena dalam penelitian ini hendak mengkaji dan menganalisis tentang hambatan kurator dalam melaksanakan tugasnya melakukan pengurusan dan/atau pemberesan harta pailit di Pengadilan Niaga Surabaya. Dari hasil penelitian dengan metode di atas, penulis memperoleh jawaban atas permasalahan yang ada bahwa hambatan yang dialami kurator dalam melaksanakan tugasnya melakukan pengurusan dan/atau pemberesan harta pailit di Pengadilan Niaga Surabaya adalah tidak kooperatifmya debitor pailit kepada kurator, kurator sulit menguasai harta pailit karena penolakan dari debitor, sejumlah pengajuan tagihan utang oleh kreditor mengalami keterlambatan, rapat verifikasi atau pencocokan utang tidak berjalan sesuai jadwal dan lain sebagainya.Upaya yang dilakukan oleh kurator dalam mengatasi hambatan saat melaksanakan tugas dan kewenangannya melakukan pengurusan dan/atau pemberesan harta pailit di Pengadilan Niaga Surabaya secara umum mengacu pada pada undang-undang yang ada dan standar profesi kurator dan pengurus, sehingga kurator dapat menyelesaikan permasalahan yang ada. Berdasarkan pembahasan diatas,dapat di simpulkan bawah hambatan dalam melakukan pengurusan dan/atau pemberesan harta pailit yang dialami oleh kurator sebagian besar berasal dari debitor dan kreditor. Debitor yang tidak kooperatif dengan kurator menyebabkan pelaksanaan pemberesan dan pengurusan berjalan melambat. Upaya yang dilakukan oleh kurator untuk mengatasi hambatan tersebut dilakukan oeh kurator berpedoman pada undang-undang dan standar profesi kurator yang berlaku saat ini.
English Abstract
The background of this research theme is due to the lack of active curator in the bankruptcy estate report to the supervisory judge within a period of 3 (three) months. This happens in the curator handling bankruptcy case in PT.Dewata Abdi Nusa. Based on the above matters, this paper raised the formulation of the problems as follows: (1) What are the barriers of the curator in their duties carrying out arrangements and / or settlement in the bankruptcy property in Commerce Court Surabaya? (2) How does the curator settlement efforts to overcome obstacles in carrying out its duties maintaining and / or settling in the bankruptcy property in Commerce Court Surabaya? The type of research used was empirical law research, because in the data research which will be taken based on facts presented in a society, legal entities or government agencies. By using secondary data as the data initially, followed by a primary data or field data, because in this study it will examine and analyze the curator of the barriers in carrying out its duties maintaining and / or settling in the bankruptcy property in Commerce Court Surabaya. From the results of research by the above method, the researcher obtained answers to existing problems that the constraints experienced by the curator in performing their duties carrying out arrangements and / or settling bankruptcy property in the Commerce Court in Surabaya is because of the uncooperativeness of debtor bankrupt to the curator, curator had difficult time to master bankruptcy property because of the refusal of the debtor, amount of debt by the creditor filing the bill is delayed, the verification meeting or matching of the debt does not flow according to schedule and so forth. Efforts made by the curator in overcoming obstacles while carrying out its duties and authorities carrying out arrangements and / or settling of bankruptcy property in Surabaya Commerce Court generally refers to the existing laws and professional standards by the curator and caretaker, thus the curator can solve existing problems. Based on the above discussion, it can be concluded that the barriers to the maintenance and / or bankruptcy property settlement experienced by the curator mostly from debtors and creditors. Debtors who are not cooperative with the curator led to the implementation of the settlement and the maintenance experiencing a delay. The efforts made by the curator to overcome these barriers carried out by the curator guided by the laws and professional standards of the curator currently apply.
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FH/2016/159/ 051606976 |
Uncontrolled Keywords: | - |
Subjects: | 300 Social sciences > 346 Private law > 346.07 Commercial law > 346.078 Bankruptcy |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | Kustati |
Date Deposited: | 15 Aug 2016 09:41 |
Last Modified: | 17 May 2022 03:10 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/112560 |
Preview |
Text
SKRIPSI_FANNY LANDRIANI ROSSA.pdf Download (1MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |