Rahardja, DendiMartha (2015) Perlindungan Hukum Terhadap Pencipta Lagu Yang Belum Di Daftarkan Ke Direktorat Jendral Hak Kekayaan Intelektual (Analisis Pasal 40 Ayat 3 Uu Nomor 28 Th 2014 Tentang Hak Cipta). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pada skripsi ini penulis mengangkat permasalahan atas kerancuan Pasal 40 ayat (3) undang-undang hak cipta. Di mana di pasal itu di sebutkan bahwa “Perlindungan yang di maksud pada ayat (1) dan (2), termasuk perlindungan terhadap ciptaan yang tidak atau belum di lakukan pengumuman tetapi sudah di wujudkan dalam bentuk nyata yang memungkinkan penggandaan ciptaan tersebut”. Nh dari penjelasan pasal itu masih belum jelas batasan perlindungan hukum yang di dapat. Berdasar hal tersebut, karya tulis ini mengangkat rumusan masalah : (1) Bagaimana konsep perlindungan hukum terhadap suatu karya cipta lagu yang belum di daftarkan ke dirjan Hki tetapi sudah terpublikasi ke masyarakat ? (2) Bagaimana Implikasi hukum terhadap pencipta lagu, yang lagunya terdapat unsur kesamaan atau di jiplak oleh pihak lain sedangkan lagu tersebut belum di daftarkan ? Penulisan karya tulis ini menggunakan metode yuridis normatif dengan menggunakan metode pendekatan perundang-undangan. Pendekatan perundang-undangan dengan cara menelaah semua regulasi hukum atau perundang-undangan yang ada sangkut pautnya dengan isu hukum yang di teliti. Dari hasil penelitian dengan metode interpretasi di atas penulis jawaban atas permasalahan yang ada Konsep yang melandasi perlindungan hukum terhadap hak cipta di Indonesia sesuai dengan amanat Undang-undang No. 28 tahun 2014. Yaitu dengan konsep tentang hak eklusif sebagai hak yang hakikat dan alami yang dimiliki oleh pencipta, sehingga hak eklusif itu menjadi jaminan bagi setiap pencipta dalam mendapat perlindungan hukum, dan sesuai dengan bunyi pasal pasal 1 point (1), berdasarkan konsep tersebut di atas mampu memberikan perlindungan terhadap pencipta dalam konteks ini khususnya pencipta lagu. Sehinnga bentuk pelanggaran hak cipta bidang musik atau lagu yang terjadi di Indonesia pada umumnya adalah kesamaan pada pokoknya, kesamaan harfiah, menyiarkan, mengedarkan dan menjual.Tidak adanya kepastian hukum yang menjamin perlindungan hukum bagi karya cipta tidak di daftarkan ke lembaga karya cipta, karna dalam undang-undang No .28 tahun 2014, pemakaian istilah pendaftaran, dirubah dengan istilah pencatatan. Implikasi dari tidak adanya penegasan hukum atau hal memaksa dalam proses mandapatkan hak terhadap karya ciptanya. Sehingga akan terjadi implikasi yang akan timbul dikemudian hari. Yaitu di antaranya. Sulit dalam mengidentifikasi ketika dalam proses penyelesaian sengketa,ketidak percayaan penikmat terhdapkarya cipta, karna tidak adanya pencipta yang pasti, dan selanjutnya, rawan terhadap karya cipta itu sendiri untuk di klaim pihak lain.
English Abstract
In this paper the authors raised the issue on the ambiguity of Article 40 paragraph (3) the law of copyright. Where in the article mentioned that "Protection is the purpose in paragraph (1) and (2), including the protection of creation is not or has not been done already in the announcement but embodied in a tangible form that allows the creation doubling". Nh of explanation that chapter is still unclear boundaries of legal protection in the can. Based on this, this paper raised the formulation of the problem: (1) How does the concept of legal protection of a work is a song that has not been registered to dirjan Hki but already published to the public? (2) How does the legal implications of the songwriter, whose songs are elements of similarity or copied by other parties while the song is not yet registered? Writing this paper uses normative juridical method using the approach of legislation. Approach legislation by way of examine all legal regulations or legislation that has nothing to do with the legal issues examined. From the research results with the above interpretation methods writer answers to existing problems underlying the concept of legal protection of copyright in Indonesia in accordance with the mandate of Law No. 28, 2014. That is the concept of exclusive rights as the nature and natural rights which are owned by the creator, so that it becomes a guarantee exclusive rights for each creator in legal protection, and in accordance with sound with article 1 point (1), based on the concept The above is able to provide protection to creators in this context in particular songwriter. Sehinnga form of infringement of copyright in music or songs that occurred in Indonesia in general is the similarity in essence, literal similarity, broadcast, circulate and menjual.Tidak legal certainty which guarantees legal protection for copyright works is not registered to the institution of copyrighted works, because in Law No .28 in 2014, the use of the term registration, revamped in terms of recording. The implications of the absence of compelling reasons affirmation of law or in the process of mandapatkan rights to copyright works. So that there will be implications that will arise in the future. Ie in between. Difficult to identify when the dispute resolution process, distrust connoisseurs terhdapkarya copyright, because the absence of definitive creator, and furthermore, is prone to copyrighted works in the claims itself to other parties.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FH/2015/219/ 051508874 |
Subjects: | 300 Social sciences > 340 Law |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | Kustati |
Date Deposited: | 15 Jan 2016 11:02 |
Last Modified: | 15 Jan 2016 11:02 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/112243 |
Actions (login required)
View Item |