Dasar Pertimbangan Jaksa Penuntut Umum Dalam Menentukan Tuntutan Pidana Terhadap Terdakwa Tindak Pidana Perdagangan Orang (Studi Di Kejaksaan Negeri Surabaya

Setiawan, Doddy (2014) Dasar Pertimbangan Jaksa Penuntut Umum Dalam Menentukan Tuntutan Pidana Terhadap Terdakwa Tindak Pidana Perdagangan Orang (Studi Di Kejaksaan Negeri Surabaya. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pada skripsi ini, penulis mengangkat permasalahan mengenai Dasar Pertimbangan Jaksa Penuntut Umum Dalam Menentukan Tuntutan Pidana Terhadap Terdakwa Tindak Pidana Perdagangan Orang dengan studi di Kejaksaan Negeri Surabaya. Pemilihan tema pada skripsi ini dilatarbelakangi karena terdapat tuntutan pidana oleh Jaksa Penuntut Umum terhadap terdakwa tindak pidana perdagangan orang yang berbeda-beda, walaupun dari sisi kualitas diantara perkara-perkara tindak pidana perdagangan orang tersebut tidak terlalu berbeda. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penelitian ini mengangkat rumusan masalah ; (1) Bagaimana realita tindak pidana perdagangan orang yang pernah ditangani oleh Jaksa Penuntut Umum di Kejaksaan Negeri Surabaya ? (2) Apa yang menjadi dasar pertimbangan Jaksa Penuntut Umum di Kejaksaan Negeri Surabaya dalam menentukan tuntutan pidana terhadap terdakwa tindak pidana perdagangan orang ? Selanjutnya penelitian ini menggunakan metode hukum empiris dengan metode pendekatan yuridis sosiologis. Alasan pemilihan lokasi pada penelitian ini adalah karena tingkat perkara tindak pidana perdagangan orang yang ditangani di Kejaksaan Negeri Surabaya relatif tinggi, yaitu terdapat 5 perkara tindak pidana perdagangan orang, serta terdapat beraneka jenis tindak pidana perdagangan orang dengan berbagai macam pertimbangan yang digunakan oleh Jaksa Penuntut Umum dalam menentukan tuntutan pidana terhadap terdakwa tindak pidana perdagangan orang. Jenis dan sumber data yang digunakan adalah jenis data primer dan sekunder. Untuk sumber data menggunakan sumber data primer dan sekunder. Teknik memperoleh data dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder dengan deskriptif analisis sebagai teknik analisis data. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, penulis memperoleh jawaban mengenai pertimbangan oleh jaksa penuntut umum dalam menentukan besarnya tuntutan pidana terhadap terdakwa tindak pidana perdagangan orang antara lain berdasarkan kriteria terdakwa, akibat yang diderita korban, modus yang dilakukan terdakwa. Terdakwa yang menjadi otak pelaku tindak pidana perdagangan mendapatkan tuntutan hukuman yang lebih berat dibandingkan dengan terdakwa sebagai pelaksana dan pembantu tindak pidana perdagangan orang, jika akibat yang diderita korban sampai menimbulkan kematian bagi korban maka jaksa penuntut umum memberikan tuntutan pidana lebih berat kepada terdakwa tindak pidana perdagangan orang dibandingkan tuntutan pidana terhadap terdakwa dimana korbannya hanya mengalami kerugian materi saja, semakin rumit dan komplek modus yang dilakukan oleh terdakwa tindak pidana perdagangan orang maka semakin berat tuntutan yang diberikan oleh jaksa penuntut umum

English Abstract

In this research, the researcher takes the problem that concerns about the basic judgment of public prosecutor in deciding criminal lawsuit for the accused person in human trade criminal that is located in Public Prosecutor’s office Surabaya. This theme has been chosen because the criminal lawsuit of the human trade is various, despite from the quality side among criminal cases are not much different. Based on the background above, this research takes research questions : (1) how the reality of human trade criminal that has been handled by public prosecutor in Public Prosecutor’s office Surabaya? (2) what is the basic judgment of Public Prosecutor in public prosecutor’s office Surabaya to decide the criminal lawsuit for the accused person caused human trade criminal? This research uses empirical law method with sociological juridical approach. As the reason to choose the location in public prosecutor’s office because the case level of the criminal case that has been handled by public prosecutor’s Surabaya is relatively high, i.e there are 5 criminal cases of human trade, also there are various criminal case with various deliberation used by public prosecutor to decide the criminal lawsuit for the accused person of the human trade criminal. The kind and the data source used are primary data and secondary data. To the data source uses the source of primary and secondary data. The technic to obtain the data in this research is primary and secondary data with descriptive analysis as the data analysis technic. From the results above, the researcher obtains the answers that concern about the deliberation of public prosecutors in deciding criminal lawsuit for the accused person in the human trade criminal such as based on the criteria of the accused person, the effect that is suffered by the victim, the way that has been done by the accused person. The accused person that has been the main agent in criminal case of trade, it will get heavy criminal lawsuit than the accused person as the performer or helper of the criminal case in human trade. If those cases cause the death, so the public prosecutor gives the criminal lawsuit heavier for the accused person in human trade criminal than the criminal lawsuit for the accused person where the victim suffers the material loss. More complicated the criminal case in human trade, so more burdensome the lawsuit that is given by the public prosecutor.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FH/2014/305/051407686
Subjects: 300 Social sciences > 340 Law
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 20 Nov 2014 10:35
Last Modified: 25 Apr 2022 01:25
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/111946
[thumbnail of skripsi_doddy.pdf]
Preview
Text
skripsi_doddy.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item