Pencegahan Kejahatan Carding Sebagai Kejahatan Transnasional Menurut Hukum Internasional.

Kurniawan, NovryanAlfin (2014) Pencegahan Kejahatan Carding Sebagai Kejahatan Transnasional Menurut Hukum Internasional. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Perkembangan teknologi dan internet tidak selamanya menhasilkan hal-hal yang positif. Hal negatif yang merupakan efek sampingnya antara lain adalah kejahatan carding (pencurian kartu kredit) yang merupakan salah satu jenis kejahatan di dunia cybercrime. Hilangnya batas ruang dan waktu di dunia maya mengubah banyak hal. Seorang carder dapat masuk ke sebuah server tanpa izin (unauthorized access). Tujuannya mungkin untuk mendapatkan barang tanpa membayar atau untuk mendapatkan dana yang tidak sah dari akun kartu kredit yang didapat. Permasalahan yang muncul adalah penerapan yurisdiksi ekstrateritorial yang tidak dapat dipergunakan secara meluas dengan paksaan atau kehendak dari Indonesia. Penelitian ini merupakan legal research yang menggunakan pendekatan konseptual (conceptual approach) serta pendekatan perundang-undangan (statue approach) yang akan menelaah asas-asas hukum internasional yang terdapat di dalam Convention on Cybercrime dan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Berdasarkan metode yang digunakan, maka diketahui kejahatan carding merupakan kejahatan transnasional dan untuk mencegahnya diperlukan penerapan yurisdiksi ekstrateritorial yang didampingi dengan perjanjian internasional yaitu Convention on Cybercrime dan menambah beberapa pasal di dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik sesuai dengan ketentuan konvensi tersebut.

English Abstract

The development of technology and the internet are not always bring out the positive things. Negative thing that arised is carding (credit card theft) which is one type of crime in cybercrime. The loss of the limits of space and time in the virtual world have changed many things. A carder can log in to a server without permission (unauthorized access). The goal may be to obtain goods without paying, or to obtain unauthorized funds from the obtained credit card account. The problem that arises is the application of extraterritorial jurisdiction can not be used extensively by force or the will of Indonesia. This is a legal research study that uses a conceptual approach (conceptual approach) as well as regulatory approach (statue approach) that will examine the principles of international law contained in the Convention on Cybercrime and Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 on Information and Electronic Transactions . Based on the method used, it is known carding crime is transnational crime and necessary to prevent the application of extraterritorial jurisdiction, accompanied by an international treaty, that is the Convention on Cybercrime and adds several new provisions in the Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 on Information and Electronic Transactions accordance with the provisions of the convention.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FH/2014/207/051405426
Subjects: 300 Social sciences > 340 Law
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 17 Sep 2014 11:18
Last Modified: 21 Apr 2022 07:02
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/111833
[thumbnail of BAB_I.pdf]
Preview
Text
BAB_I.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB_II.pdf]
Preview
Text
BAB_II.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB_III.pdf]
Preview
Text
BAB_III.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB_IV.pdf]
Preview
Text
BAB_IV.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB_V.pdf]
Preview
Text
BAB_V.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of Bagian_Awal.pdf]
Preview
Text
Bagian_Awal.pdf

Download (1MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item