Penyelesaian Wanprestasi Pemberian Kredit Tanpa Agunan Dalam Pelaksanaan Penyediaan Dana Bergulir Dan Kredit Mikro Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (Pnpm) Mandiri (Studi di Desa Jambangan Ke

Jayanti, Puspita (2013) Penyelesaian Wanprestasi Pemberian Kredit Tanpa Agunan Dalam Pelaksanaan Penyediaan Dana Bergulir Dan Kredit Mikro Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (Pnpm) Mandiri (Studi di Desa Jambangan Ke. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Inovasi terbaru dari pemerintah untuk menanggulangi kemiskinan serta pengangguran saat ini ialah melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri. Keberadaan PNPM mandiri salah satunya bertujuan untuk mengembangkan kegiatan ekonomi masyarakat miskin melalui salah satu kegiatanya yaitu penyediaan dana bergulir dan kredit mikro. Rumusan masalah dari penelitian ini yaitu: bagaimanakah penyelesaian wanprestasi pemberian kredit tanpa agunan dalam penyediaan dana bergulir dan kredit mikro PNPM Mandiri di Desa Jambangan Kecamatan Besuk kabupaten Probolinggo. Metode pendekatan yang dipakai adalah yuridis sosiologis karena melihat dan meneliti mengenai upaya penyelesaian wanprestasi pemberian kredit tanpa agunan dalam pelaksanaan penyediaan dana bergulir dan kredit mikro PNPM Mandiri yang dilakukan oleh BKM selaku badan yang menjalankan program PNPM Mandiri. Kemudian seluruh data yang ada dianalisis secara deskriptif kualitatif dengan menggunakan sumber data primer yang didapat langsung dari lapangan dan sumber data sekunder sebagai pendukungnya. Lokasi penelitian adalah Desa Jambangan Keamatan Besuk Kabupaten Probolinggo. Berdasarkan hasil penelitian, penulis memperoleh jawaban atas permasalahan yang ada bahwa dalam pelaksanaan penyediaan dana bergulir dan kredit mikro PNPM Mandiri terdapat kendala yaitu adanya wanprestasi yang dilakukan oleh beberapa anggota KSM sebanyak 43,24% dari total pemberian kredit. Terjadinya wanprestasi pada kegiatan PNPM Mandiri ini merupakan wanprestasi dalam bentuk terlambat berprestasi. Upaya yang telah dilakukan oleh BKM dalam menyelesaikan wanprestasi yang terjadi telah melalui 3R yaitu, resceduling atau penjadwalan kembali dengan mengubah jadwal pembayaran pelunasan kredit yang mengalami wanprestasi, reconditioning atau persyaratan kembali dengan menambah janga waktu pembayaran kredit, dan restrukturing atau penataan kembali yang tidak dilakukan dengan pemberian tambahan kredit namun melalui resceduling dan reconditioning. Untuk mencegah adanya wanprestasi lagi BKM juga berupaya mengubah isi perjanjian kredit PNPM Mandiri bagi calon anggota KSM baru yang mengajukan kredit dengan menerapkan 5C. Saran dari penelitian ini adalah penyaluran kredit kegiatan PNPM Mandiri sebaiknya diimbangin dengan pelatihan ketrampilan agar kreatifitas anggota KSM berkembang dalam mengambangkan kegiatan usahanya, serta dalam pembentukan BKM perlu dilakukan dengan pertimbangan yang matang dan bijaksana, agar mampu menyusun rencana dan kebijakan yang tepat dalam menanggani perjanjian kredit yang mengalami wanprestasi. Serta pengurus BKM perlu melakukan koordinasi dan kerjasama dengan kepala desa dan perangkat-perangkat desa lainnya dalam mengkaji dan mempelajari pengajuan usulan kredit dari KSM sehingga pengurus BKM dapat lebih mendalam mempelajari dan mengetahui karakteristik dari anggota KSM yang mengajukan permohonan kredit tanpa agunan.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FH/2013/87/051304333
Subjects: 300 Social sciences > 340 Law
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Hasbi
Date Deposited: 29 May 2013 13:41
Last Modified: 19 Apr 2022 01:02
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/111703
[thumbnail of PUSPITA_JAYANTI-0910113159.pdf]
Preview
Text
PUSPITA_JAYANTI-0910113159.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item