Penanggulangan Pencurian Benda Cagar Budaya dengan Sarana Penal di Kota Sumenep,

LUbis, Ainur Malik (2012) Penanggulangan Pencurian Benda Cagar Budaya dengan Sarana Penal di Kota Sumenep,. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Dalam penulisan skripsi ini yang menjadi titik berat pembahasan yakni permasalahan penanggulangan pencurian benda cagar budaya dengan sarana penal di Kota Sumenep. Hal ini dilatarbelakangi oleh pencurian benda cagar budaya berupa sebilah pedang pusaka milik masjid Agung Sumenep. Pihak kepolisian menggunakan pasal 363 ayat (1) ke 3 dan ke 5 KUHP sedangkan ada UU Nomor 11 tahun 2010 tentang cagar budaya yang mana seharusnya digunakan oleh pihak berwajib dalam hal ini kepolisian dalam rangka menjerat pelaku pencurian pedang pusaka tersebut. Dalam penulisan ini terdapat tujuan dari penulis dalam melakukan penelitian ini yakniu untuk mengetahui upaya penanggulangan pencurian benda cagar budaya di Kota Sumenep dan untuk mengetahui dan mengkaji faktor yang menghambat dalam penanggulangan pencurian cagar budaya di Kota Sumenep. Dalam rangka menganalisa permasalahan untuk menemukan jawaban yang ingin dipecahkan, metode yang dgunakan adalah metode hukum empiris dengan dengan pendekatan yuridis sosiologis yaitu mengkaji dan membahas permasalahan-permasalahan yang diperoleh sesuai dengan fakta yang ada dilokasi yang kemudian dikaitkan dengan norma-norma hukum yang berlaku dan teori-teori hukum yang ada. Berdasarkan hasil penelitian, penulis memperoleh jawaban atas permasaahan diatas yaitu penaggulangan pencurian benda cagar budaya dengan sarana penal dikota Sumenep adalah bahwa pihak kepolisian menggunakan sarana penal dalam rangka penaggulangan pencurian benda cagar budaya yakni menggunakan pasal 363 KUHP karena tidak bisanya diberlakukan UU no 11 tahun 2010 dengan alasan belum didaftarnya benda tersebut ke dinas kebudayaan dan pariwisata setempat serta sarana non penal yakni dengan memberdayakan peran serta masyarakat dalam rangka pengamanan benda-benda cagar budaya yang ada. Selain itu pula faktor-faktor penghambat penaggulangan yang ada yaitu Kurangnya informasi, Lokasi penyimpanan dan pemeliharaan benda-benda cagar budaya yang kurang kondusif dalam keamanannya, Pedang pusaka yang menjadi barang bukti dari tindak pidana pencurian tersebut belum dikatakan sebagai benda cagar budaya, Kurangnya peran serta dari masyarakat Menyikapi hal tersebut, maka bisa diberikan rekomendasi yaitu kepada pihak kepolisian agar dengan sigap melakukan pengamanan terhadap benda-benda cagar budaya yang ada. Selain itu pula terhadap pihak pemerintah untuk lebih aktif lagi mendaftarkan benda-benda yang dianggap cagar budaya untuk lebih menjaminkan kepastian akan perlindungannya serta kepada masyarakat agar ikut serta berperan dalam rangka melindungi benda-benda cagar budaya yang ada.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FH/2012/244/051204722
Subjects: 300 Social sciences > 340 Law
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 10 Dec 2012 12:47
Last Modified: 11 Apr 2022 00:56
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/111347
[thumbnail of 051204722.pdf]
Preview
Text
051204722.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item