Pengaruh Pemberian Hormon Giberelin (Ga3) Terhadap Pembungaan Tiga Jenis Tanaman Soka (Ixora Coccinea L.)

Hidayati, Antika Rela (2018) Pengaruh Pemberian Hormon Giberelin (Ga3) Terhadap Pembungaan Tiga Jenis Tanaman Soka (Ixora Coccinea L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Soka (Ixora coccinea L.) merupakan salah satu tanaman hias yang berbatang perdu dengan percabangan yang banyak. Sebagai tanaman hias, soka mempunyai keistimewaan yaitu bunganya yang elok dan warnanya yang bermacam-macam seperti merah, kuning pucat, jingga, merah muda dan putih (Anonimous,1992). Soka dapat digunakan sebagai tanaman pengisi taman atau bunga potong dan sebagai tanaman bonsai menghiasi pertamanan kota. Soka yang di tanam di tanah atau di dalam pot dapat direkayasa menjadi soka bonsai. Permasalahan yang umum pada budidaya tanaman soka adalah tanaman soka sulit berbunga dan masa berbunga yang terlalu singkat. Zat pengatur tumbuh giberelin merupakan salah satu faktor luar sebagai penentu keberhasilan suatu pertumbuhan tanaman yang berfungsi mempercepat proses pembungaan. Giberelin dapat memenuhi kebutuhan beberapa jenis tanaman pada saat intensitas sinar matahari berkurang dan memacu tanaman agar berbunga lebih awal. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui konsentrasi hormon giberelin yang tepat dalam mempercepat inisiasi pembungaan pada tiga jenis tanaman soka. Hipotesis penelitian ini adalah pemberian giberelin dengan konsentrasi 150 ppm mempercepat inisiasi pembungaan pada tiga jenis tanaman soka yang diteliti. Penelitian dilaksanakan selama 4 bulan yaitu bulan Juni hingga September 2017 di Kebun Bibit Tunggulwulung milik Dinas Perumahan dan Pemukiman Kota Malang Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur. Alat yang digunakan ialah polybag ukuran 15cm x 15cm, gunting, ember, selang, sprayer, gelas ukur, papan label, kamera digital, penggaris dan alat tulis. Bahan yang digunakan ialah soka merah, soka jingga, soka merah muda, media tanam campuran tanah dan sekam dengan perbandingan 1:1, Air, hormon Giberelin dengan konsentrasi 0 ppm, 100 ppm, 150 ppm, 300 ppm serta pupuk NPK dengan perbandingan 16:16:16. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAKF) Faktorial yang terdiri dari 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama yaitu jenis tanaman soka yang terdiri dari 3 taraf yaitu soka merah, soka jingga dan soka merah muda. Faktor kedua yaitu tingkat konsentrasi giberelin yang terdiri dari 4 taraf yaitu konsentrasi 0 ppm, 100 ppm, 150 ppm dan 300 ppm. Terdapat 12 perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali. Pengamatan terdiri dari tinggi tanaman (cm), jumlah daun (daun), diameter tajuk tanaman (cm), jumlah cabang (cabang), waktu muncul bunga (hari), jumlah anak bunga (bunga per tanaman), diameter bunga (cm) dan luas daun (cm2/tanaman). Apabila terdapat beda nyata maka akan dilanjutkan dengan uji lanjut BNT pada taraf 5%. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa giberelin dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman soka. Terdapat interaksi antara jenis tanaman dan konsentrasi giberelin pada parameter pengamatan diameter tajuk tanaman umur pengamatan 42hst-70hst. Sedangkan untuk parameter tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang dan luas daun menunjukkan perbedaan yang nyata terhadap perlakuan jenis tanaman umur pengamatan 14hst-70hst sedangkan jumlah cabang perlakuan konsentrasi giberelin umur pengamatan 56hst-70hst. Pada parameter waktu muncul bunga dan jumlah anak bunga pada perlakuan jenis tanaman merah muda dengan konsentrasi 150 ppm memiliki nilai yang lebih tinggi. Sedangkan parameter diameter bunga memiliki nilai rata-rata 4,63 dan 5,97 cm.

English Abstract

Soka (Ixora coccinea L.) is an ornamental plant that has many branches. Soka has a variety of colors such as red, yellow, orange, pink and white (Anonimous,1992). Soka used as a garden filler plant or cut flowers as well as bonsai plant decorate the city garden. Soka grown in soil or in pots can be converted into soka bonsai. One of the problems in the cultivation of soka plants is difficult flowering plants or flowers that appear not at the same time. Gibberellin growth regulator substance is one of the external factors as a determinant of the success of a plant growth that is able to accelerate the flowering process. Gibberellin can meet the needs of several types of plants at a time when the intensity of sunlight is reduced and spur plants to bloom earlier. The purpose of this study was to determine the concentration of gibberellin that appropriate in improving the initiation of flowering in three types of plant soka. The hypothesis of this study giving gibberellin with a concentration of 150 ppm increases the initiation of flowering in three types of plant. The research was conducted for 4 months from Juny to September 2017 in Nursery Tunggulwulung owned by the Departement of Housing and Settlement Malang, Lowokwaru district, Malang, East Java. The tool used polybag size 15cm x 15cm, scissors, bucket, hose, sprayer, measuring cup, label board, digital camera, ruler and stationary. The material used is red soka, orange soka, pink soka, soil and husk 1:1, water, hormone gibberellin with concentration 0 ppm, 100 ppm, 150 ppm, 300 ppm and NPK 16:16:16. This research use Randomized Block Design (RAKF) Factorial consisting of 2 factors and 3 replications. The first factor is the type of plant soka consisting of 3 levels is red soka, orange soka and pink soka. The second factor is the level of gibberellin concentration consisting of 4 levels is concentration 0 ppm, 100 ppm, 150 ppm and 300 ppm. There are 12 treatments repeated 3 times. Observations consist of plant height (cm), number of leaves (leaf), diameter plant canopy (cm), number of branches (branch), time of flower appear (day), number of flower (flower), diameter of flower (cm) and leaf area meter (cm2/plant). If there is a real difference then it will be continued by LSD test at 5% level. Based on the results of research showed that gibberellin may affect soka plant growth. There is interaction between plant species and gibberellin concentration on observation parameter of diameter plant canopy 42hst to 70hst. As for the parameters of plant height, number of leaves, number of branches and the leaf area meter showed a significant difference of the treatment of plant species age observation 14hst to 70hst while the number of branches treated gibberellin concentration age of observation 56hst to 70hst. At time flower appear and the number of flower on the treatment of pink plant species with a concentration of 150 ppm has a higher value. While the diameter of flower has an average value of 4,63 and 5,97 cm

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2018/182/051803020
Uncontrolled Keywords: -
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 635 Garden crops (Horticulture) > 635.9 Flowers and ornamental plants
Divisions: Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 28 May 2018 01:44
Last Modified: 20 Oct 2021 07:12
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/11120
[thumbnail of Bagian Depan.pdf]
Preview
Text
Bagian Depan.pdf

Download (92kB) | Preview
[thumbnail of Bab V.pdf]
Preview
Text
Bab V.pdf

Download (22kB) | Preview
[thumbnail of Bab IV.pdf]
Preview
Text
Bab IV.pdf

Download (113kB) | Preview
[thumbnail of Bab I.pdf]
Preview
Text
Bab I.pdf

Download (64kB) | Preview
[thumbnail of Bab III.pdf]
Preview
Text
Bab III.pdf

Download (85kB) | Preview
[thumbnail of Bab II.pdf]
Preview
Text
Bab II.pdf

Download (116kB) | Preview
[thumbnail of Lampiran.pdf]
Preview
Text
Lampiran.pdf

Download (350kB) | Preview
[thumbnail of Daftar Pustaka.pdf]
Preview
Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (74kB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item