Kulsum, Umi (2011) Peran polisi dalam menyelesaikan perkara carok di masyarakat Madura : Studi di Polres Sampang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penulisan skripsi ini penulis membahas mengenai Peran Polisi Dalam Menyelesaikan Perkara Carok Di Masyarakat Madura di Polres Sampang. Hal ini dilatarbelakangi oleh pada setiap daerah memiliki budaya (tradisi) yang beranekaragam, begitu pula dengan Madura yang terkenal dengan budaya carok, dimana arti dari carok itu sendiri memiliki makna yang berbeda-beda. Masalah carok merupakan fenomena yang untuk sekarang ini belum bisa dihapus oleh masyarakat Madura. Karena masyarakat Madura mempunyai rasa emosi yang tinggi dan sangat menjaga harkat dan martabat keluarganya. Di dalam hukum pidana sebenarnya kata (carok) tidak ada, dikatakan carok karena masyarakat Madura yang melakukan penganiayaan atau pembunuhan dengan senjata tajam yaitu clurit maka dari itu dinamakan carok. Maka dari itu dapat dikualifikasikan dalam hukum pidana pada umumnya pembunuhan, baik pembunuhan biasa maupun pembunuhan berencana. Dan biasanya pelaku carok dijerat dengan pasal 338, 339, 340, 351,dan 353 KUHP serta Undang-undang Darurat No. 12 tahun 1951 tentang senjata tajam. Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode yuridis sosiologis yang bertujuan untuk mengetahui untuk mengetahui peran Polisi dalam menyelesaikan perkara carok di masyarakat Madura di Polres Sampang, dan untuk mengetahui kendala-kendala dan upaya yang dilakukan oleh polisi terkait dengan perkara carok di Polres Sampang. Manfaat penelitian ini bagi penulis adalah Bagi Penulis Sebagai wawasan intelektual dan penyikapan kritis terhadap fenomena yang terjadi di dalam masyarakat pada umumnya, khususnya mengenai budaya carok di Polres Sampang. Bagi Mahasiswa untuk meningkatkan cakrawala berfikir dan sekaligus menambah kepekaan terhadap sekitarnya. Bagi Polri supaya lebih mengerti, memahami, memperhatikan, dan teliti lebih lanjut makna dari perkara carok di masyarakat Madura. Bagi Peneliti Lain Sebagai bahan acuan dan kerangka berfikir dalam menghadappi kasus, khususnya kasus yang berkaitan dengan pembunuhan berencana yang dilatarbelakangi oleh carok. Berdasarkan hasil penelitian penulis, menjelaskan bahwa kasus budaya carok di Madura untuk sekarang mulai berkurang karena pihak kepolisian melalukan upaya preventif (upaya sebelum terjadi carok) dan upaya represif, yaitu dengan adanya pimlu (pembinaan dan penyuluhan), safari jum’at, penjagaan, dan razia senjata tajam. (upaya yang dilakukan setelah terjadi carok) yaitu dengan cara melakukan penyelidikan dan penyidikan. Penulis berharap hendaknya segala permasalahan yang terjadi di Madura khususnya di Sampang, bisa diselesaikan secara musyawarah dan kekeluargaan. Pembinaan terhadap generasi muda maka budaya carok atau kasus carok akan hilang dengan sendirinya.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FH/2011/139/051102540 |
Subjects: | 300 Social sciences > 340 Law |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 20 Jun 2011 10:26 |
Last Modified: | 25 Mar 2022 06:58 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/110885 |
Preview |
Text
051102540.pdf Download (4MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |