Berbagai Faktor Penyebab Terjadinya Perkawinan “Nyentana” dalam Keluarga yang Telah Memiliki Anak Laki-Laki : Studi di Banjar Lebah Adat Sila Dharma, Dajan Peken, Tabanan Bali

Putri,, Niluh Putu Ayu Dian Pramesti (2011) Berbagai Faktor Penyebab Terjadinya Perkawinan “Nyentana” dalam Keluarga yang Telah Memiliki Anak Laki-Laki : Studi di Banjar Lebah Adat Sila Dharma, Dajan Peken, Tabanan Bali. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Dalam penelitian ini peneliti membahas mengenai berbagai faktor penyebab terjadinya perkawinan “nyentana” dalam keluarga yang telah memiliki anak laki-laki. Apabila dilihat dari sifat susunan kekeluargaan di Bali yang menganut sistem patrilineal, nampak di mana istri yang memasuki keluarga suaminya. Maka dapat dikatakan bahwa kedudukan laki-laki dalam keluarga di Bali sangat penting. Dalam ajaran agama Hindu, anak sebagai pelanjut keturunan ditentukan menurut garis kebapakan yang dikenal dengan istilah “purusa” atau laki-laki. Berdasarkan atas ketentuan tersebut, maka bagi keluarga yang mempunyai anak perempuan saja, tentu berkeinginan untuk mempunyai anak laki-laki sebagai pelanjut keturunan, tetapi apabila keluarga itu tidak mempunyai anak laki-laki, maka dengan adatnya diberikan jalan keluar dengan merubah status anak perempuan tersebut dari “predana” ke “purusa” yakni sebagai sentana rajeg. Untuk dapat melanjutkan keturunan, sentana rajeg ini harus kawin. Ia akan menarik suaminya dengan jalan melakukan perkawinan “nyentana”, suatu perkawinan di mana seorang laki-laki melepaskan diri dari keluarga asalnya dan hidup sepenuhnya di keluarga istrinya karena orang tua istrinya tidak mempunyai anak laki-laki. Namun dalam kenyataannya, di Banjar Lebah Adat Sila Dharma, Dajan Peken, Tabanan Bali terdapat pelaksanaan perkawinan “nyentana” yang tetap dilakukan walaupun sudah ada anak laki-laki di dalam keluarga tersebut. Jenis penelitian menggunakan penelitian lapangan, dengan metode pendekatan yuridis sosiologis. Data yang sudah diperoleh dikemudian diolah dan dianalisa secara kualitatif yang hasilnya di analisis dengan menggunakan deskriptif analisis. Dari hasil penelitian di Banjar Lebah Adat Sila Dharma, Dajan Peken Tabanan Bali salah satu faktor yang mendorong terjadinya perkawinan “nyentana” pada keluarga yang sudah mempunyai anak laki-laki antara lain keinginan kedua mempelai untuk membentuk suatu keluarga dengan satu kepercayaan yaitu agama Hindu, keinginan si laki-laki sendiri untuk “nyentana”. Hal tersebut dapat saja terjadi asalkan sudah mendapat persetujuan dari keluarganya serta anak laki-lakinya. Laki-laki yang telah kawin “nyentana” akan kehilangan hak mewaris di rumah asal dan di keluarga istrinya juga tidak berhak mewaris. Anak perempuan yang melakukan perkawinan “nyentana” hanya berhak menerima sepertiga bagian dari warisan orang tuanya dan berkewajiban membantu saudara laki-lakinya dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban terhadap keluarganya

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FH/2011/10/051100874
Subjects: 300 Social sciences > 340 Law
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 17 Mar 2011 10:49
Last Modified: 25 Mar 2022 02:01
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/110843
[thumbnail of 051100874.pdf]
Preview
Text
051100874.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item