Upaya Penyidik Dalam Mengungkap Perkosaan yang Terdapat Tanda Kekerasan Pada Korba n : studi di Kepolisian Resort Trenggalek

Prasetyo, Agung (2010) Upaya Penyidik Dalam Mengungkap Perkosaan yang Terdapat Tanda Kekerasan Pada Korba n : studi di Kepolisian Resort Trenggalek. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Dalam penulisan skripsi ini penulis membahas mengenai masalah Upaya Penyidik dalam Mengungkap Tindak Pidana Perkosaan yang Terdapat Tanda Kekerasan Pada Korban Perkosaan. Hal ini dilatarbelakangi dengan maraknya tindak pidana perkosaan sekarang ini dan bahkan korbannya banyak menimpa anak di bawah umur sehingga menuntut penyidik untuk bisa mengungkap tindak pidana perkosaan. Dalam upaya mengetahui tindak pidana perkosaan yang terjadi di Kepolisian Resort Trenggalek, berikut dengan modus operandi ya ng digunakan pelaku, kendala yang dihadapi penyidik dalam mengungkap tindak pidana perkosaan dan upaya yang dilakukan penyidik apabila hasil visum et repertum tidak sepenuhnya menunjukkan tanda kekerasan pada korban perkosaan. Maka metode pendekatan yang digunakan penulis adalah yuridis sosiologis, suatu penelitian yang dilakukan terhadap keadaan nyata di masyarakat dengan maksud dan tujuan untuk menemukan fakta (fact finding), kemudian dilanjutkan dengan menemukan masalah, kemudian menuju pada identifikasi masalah (problem identification) dan pada akhirnya menuju kepada penyelesaian masalah. Berdasarkan hasil penelitian, penulis memperoleh jawaban atas permasalahan yang ada, bahwa dalam mengungkap tindak pidana perkosaan penyidik menemui berbagai kendala, yang salah satunya yaitu laporan dari korban perkosaan yang terlambat sehingga dimungkinkan tan da kekerasan pada korban hilang , membuktikan unsur memaksa yang dilakukan dengan cara kekerasan atau ancaman kekerasan, tidak ada saksi yang melihat langsung perkosaan tersebut, tidak ada barang bukti seperti pakaian yang digunakan korban ketika diperkosa. Tetapi penyidik melakukan upaya -upaya untuk mengungkap tindak pidana perkosaan, salah satunya yaitu dengan melakukan visum et repertum dan mencari saksi petunjuk yang dapat membuat terang suatu tindak pidana. Misalnya ada saksi yang melihat korban pergi ke suatu tempat dengan pelaku dan ada paksaan terhadap korban. Penyidik segera melakukan visum terhadap korban perkosaan kepada dokter supaya tanda kekerasan dapa t diketahui dan juga untuk membuktikan bahwa ada tanda korban telah disetubuhi yaitu dengan ada bekas robekan pada selaput dara. Selain itu penyidik juga melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi untuk memberikan keterangan sehingga dapat membuat terang suatu tindak pidana guna menemukan pelakunya. Menyikapi fakta-fakta tersebut, maka perlu kiranya korban segera melaporkan kepada polisi jika telah diperkosa sehingga tanda kekerasan pada tubuh korban masih bisa diketahui dan memudah kan penyidik dalam mengungkap tindak pidana perkosaan meskipun bekas luka lama masih bisa diketahui melalui hasil dari visum et repertum. Selain itu hendaknya korban tidak mencuci baju yang digunakan ketika diperkosa sehingga bisa ditemukan bercak darah dan s perma yang mungkin tertinggal dan bisa dijadikan barang bukti dipersidangan.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FH/2010/9/051000501
Subjects: 300 Social sciences > 340 Law
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 14 Apr 2010 11:19
Last Modified: 25 Mar 2022 01:55
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/110839
[thumbnail of 051000501.pdf]
Preview
Text
051000501.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item