Sutini, - (2010) Dampak pelaksanaan pembinaan narapidana wanita di Lembaga Pemasyarakatan yang dihuni oleh narapidana laki-laki dan wanita : studi di Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Tuban. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Dalam penulisan skripsi ini, judul yang diangkat oleh penulis adalah DAMPAK PELAKSANAAN PEMBINAAN NARAPIDANA WANITA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN YANG DIHUNI OLEH NARAPIDANA LAKI-LAKI DAN WANITA (Studi di Lembaga Pemasyrakatan Klas II B Tuban). Hal ini dilatarbelakangi bahwa sampai saat setiap kota/kabupaten di Indonesia belum mempunyai LAPAS khusus wanita, sehingga setiap NAPI wanita yang berada di Kota/kabupaten yang letaknya jauh dari LAPAS wanita pembinaannya dilakukan di LAPAS yang dihuni oleh laki-laki. Sedangkan berdasarkan pasal 12 ayat 2 Undang-undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang pemasyarakatan bahwa “Pembinaan Narapidana Wanita di Lapas dilaksanakan di Lapas Wanita”. Hal ini akan mengakibatkan dampak negatif, karena setiap sesuatu yang tidak ditempatkan pada porsinya maka akan menimbulkan akibatakibat buruk termasuk pembinaan narapidana wanita yang dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan yang dihuni oleh narapidana laki-laki dan wanita. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis sosiologis. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primernya adalah data tentang pelaksanaan pembinaan narapidana khususnya narapidana wanita, kendala-kendala, dampak yang timbul serta upaya yang dilakukan oleh LAPAS. Untuk data sekunder berupa literatur kepustakaan. Berdasarkan hasil penelitian, penulis memperoleh jawaban atas permasalahan yang diajukan yaitu yang pertama kendala yang dihadapi LAPAS dalam melaksanakan pembinaan narapidana wanita adalah: pertama terbatasnya petugas wanita; kedua lokasi yang tidak terstruktur khusus untuk narapidana wanita; ketiga kurangnya sarana dan prasarana; keempat tidak ada pembina khusus dari luar LAPAS. Jawaban atas permasalahan yang kedua adalah dampak yang timbul yang pertama dampak positif yaitu pertama adanya pengematan biaya dalam pembinaan; kedua masyarakat atau keluarga bisa berperan serta dalam pembinaan; ketiga adanya rasa kekeluargaan yang erat antara sesama narapidana. Yang kedua dampak negatif, pertama program yang diberikan oleh DIRJEN Pemasyarakatan untuk memberikan pembinaan kurang efektif; kedua pembinaan dilakukan monoton; ketiga menimbulkan cinta lokasi antara narapidana laki-laki dan wanita; keempat menimbulkan sikap pasif dari narapidana wanita. Jawaban permasalahan ketiga bahwa untuk mengatasi dampak yang timbul, LAPAS melakukan upaya antara lain yang pertama mengajukan formasi penambahan pegawai wanita; kedua melakukan pembinaan pegawai untuk tidak bersikap diskriminatif; ketiga memaksimalkan fungsi dari petugas blok narapidana wanita; keempat membiasakan diri untuk proporsional.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FH/2010/32/051000811 |
Subjects: | 300 Social sciences > 340 Law |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 12 Apr 2010 10:25 |
Last Modified: | 23 Mar 2022 04:10 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/110792 |
Preview |
Text
051000811.pdf Download (10MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |