Perlindungan Hukum Terhadap Pengiriman Sampel Virus Flu Burung Oleh Indonesia Kepada WHO Berdasarkan Material Transfer Agreement (MTA)

Pridyandaru, Munda (2010) Perlindungan Hukum Terhadap Pengiriman Sampel Virus Flu Burung Oleh Indonesia Kepada WHO Berdasarkan Material Transfer Agreement (MTA). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pada tahun 2005 Indonesia mengalami wabah flu burung. Indonesia sebagai negara pengirim mengirimkan 58 sampel virus kepada WHO sebagai pihak penerima untuk diteliti dan dibuat vaksin serta obat guna penanggulangan wabah flu burung. Setelah virus diteliti dan menjadi vaksin serta obat, WHO menolak untuk mengembalikan vaksin tersebut ke Indonesia. Untuk mendapatkan vaksin itu kembali, Indonesia harus membelinya dengan harga yang mahal. Hal ini tentu bertentangan dengan UU nomor 37 Tahun 1999 Tentang hubungan luar negeri, yang menyebutkan bahwa hubungan luar negeri melalui kerjasama Internasional didasarkan pada kesamaan derajat saling menghormati dan saling menguntungkan. Dengan demikian terjadi ketidak seimbangan hak dan kewajiban antara Indonesia sebagai pihak pengirim dan WHO sebagai pihak penerima materi. Maka dari itu dibutuhkan suatu ketentuan yang mengatur mengenai virus sharing yaitu apa yang dinamakan Material Transfer Agreement (MTA) atau Perjanjian Alih Materi. Dari hal diatas terdapat permasalahan yang perlu dikaji, yaitu mengenai perlindungan hukum terhadap pengiriman sampel virus flu burung oleh Indonesia kepada WHO berdasarkan Material Transfer Agreement, hambatan dari segi yuridis bagi Indonesia dalam menerapkan perlindungan hukum tersebut dan upaya Indonesia dalam mengatasi hambatan tersebut. Metode yang digunakan adalah dengan pendekatan Yuridis-Normatif untuk menganalisis berbagai peraturan tentang bentuk perlindungan hukum terhadap pengiriman sampel virus flu burung oleh Indonesia kepada WHO berdasarkan Material Transfer Agreement. Bentuk perlindungan hukum yang dilakukan oleh Indonesia adalah perlindungan hukum preventif. Perlindungan hukum preventif adalah perlindungan hukum yang dilakukan untuk mencegah dengan cara menyusun suatu peraturan perundang-undangan dan yang terpenting adalah membuat apa yang dinamakan Material Transfer Agreement (MTA) dalam mekanisme pengiriman virus sharing. Tujuan dibuatnya MTA adalah memastikan agar dalam mekanisme virus sharing tidak menimbulkan kerugian bagi pihak pengirim yang dalam hal ini adalah Indonesia. Dalam pelaksanaannya, Indonesia juga mengalami hambatan, dan faktor dari segi yuridis yang mempengaruhi hambatan tersebut adalah faktor dari struktur, substansi hukumnya dan budaya yang berlaku di masyarakat. Ada pula dikarenakan kurang kuatnya Agreement yang mengikat kedua belah pihak yang mengadakan perjanjian. Maka dari itu diperlukan pembelajaran yang cepat dan tepat. Dengan hal ini diharapkan masyarakat dan pemerintah lebih memahami pentingnya MTA untuk mendapatkan perlindungan hukum mengenai virus sharing.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FH/2010/310/051104199
Subjects: 300 Social sciences > 340 Law
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 28 Sep 2011 09:34
Last Modified: 23 Mar 2022 03:10
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/110789
[thumbnail of 051104199.pdf]
Preview
Text
051104199.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item