Hiralalitya, - (2010) Faktor-Faktor Dominan Penghambat Pelaksanaan Sistem E-Procurement Dalam Pengadaan Barang Dan Jasa Keputusan Presiden No.80 Tahun 2003 : studi di PT. Waskita Karya – Jakarta. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Dalam rangka menghindari praktek-praktek KKN yang sering terjadi ketika menggunakan sistem tender konvensional maka pemerintah pada tahun 2011 mewajibkan penggunaan e-procurement dalam pengadaan barang/jasa. Dalam pada itu salah satu upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas di bidang pengadaan barang/jasa telah diatur dalam Keppres Nomor 80 Tahun 2003, dan di Bab IV diatur mengenai e-procurement. Tetapi pada kenyataannya masih banyak banyak faktor-faktor penghambat terlaksananya sistem e-procurement tersebut. Tujuan penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah mengidentifikasi, mendeskripsikan dan menganalisis faktor-faktor yang dominan yang menghambat pelaksanaan sistem eprocurement dalam pengadaan barang/jasa di bidang konstruksi beserta upaya-upaya dalam penanggulangan pelaksanaan sistem tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian empiris, dan dengan pendekatan yuridis sosiologis, karena hendak mengkaji penerapan sistem e-procurement. Data primer yang digunakan adalah tentang pengalaman staf PT Waskita Karya dan staf LPSE Departemen Keuangan digunakan dalam penelitian; sedangkan data sekundernya adalah dokumen-dokumen “application form” e-procurement. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada dasarnya PT. Waskita Karya yang selama ini menjadi peserta dalam pelaksanaan sistem e-procurment belum menerapkan sistem e-procurment dalam pengadaan barang/jasa karena: faktor intern yang berupa kurangnya sumber daya manusia yang menguasai mengenai pelaksanaan sistem e-procurement dan ketidaksiapan penyediaan hardware dan software. Sedangkan yang menjadi penghambat dalam faktor ekstern adalah keselahan interpretasi dari narasumber mengenai isi Surat Edaran Kementrian BUMN Nomor S-298/SMBU/2007. Upaya-upaya menanggulangi kekurangan sumber daya manusia yang menguasai pelaksanaan sistem e-procurment, PT Waskita Karya telah melaksanakan sosialisasi berupa diklat pelaksanaan sistem e-procurement, tapi sumber daya manusia yang dilatih tersebut ternyata masih belum dapat melaksanakan sistem e-procurement secara optimal. Dengan hasil penelitian yang demikian itu disarankan kepada PT Waskita Karya untuk menyediakan sumberdaya menusia yang kompeten dan hardware maupun software; dan mencermati kembali Surat Edaran Kementrian BUMN Nomor S-298/SMBU/2007. Selain itu optimalisasi kemampuan sumber daya manusia tersebut dengan menyediakan dana untuk melaksanakan pelatihan di lembaga-lembaga pelatihan yang berkompeten. No.80 Tahun 2003.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FH/2010/23/051000735 |
Subjects: | 300 Social sciences > 340 Law |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 12 Apr 2010 11:23 |
Last Modified: | 21 Mar 2022 06:43 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/110707 |
Preview |
Text
051000735.pdf Download (3MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |