Yourina,, Riska (2009) Mekanisme Kerja Penyidik yang Menggunakan Sidik Jari sebagai Sarana Identifikasi dalam Mengungkap Tindak Pidana Pembunuhan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penulisan skripsi ini dilatarbelakangi dengan semakin meningkatnya tindak pidana pembunuhan. Hal ini dilihat dari segi kwantitas (jumlah), maupun dari segi modus operandi (teknik yang digunakan) oleh pelaku. Teknik sidik jari merupakan teknik yang sangat cocok untuk men gatasi masalah kejahatan yang semakin modern di era globalisasi ini. Di sinilah peran kepolisian, khususnya penyidik sangat penting. Walaupun begitu, perlu dimengerti bahwa kejahatan merupakan problem sosial yang tanggung jawabnya diletakkan pada seluruh punggung lapisan masyarakat. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dirumuskan masalah mengenai (a) Mekanisme Kerja Penyidik yang Menggunakan Sidik Jari Sebagai Sarana Identifikasi dalam Mengungkap Tindak Pidana Pembunuhan, (b) Kendala yang Dihadapi Penyidik dalam Menggunakan Sidik Jari sebagai Sarana Identifikasi untuk Mengungkap Tindak Pidana Pembunuhan dan (c) Upaya Mengatasi Kendala yang Dihadapi Penyidik dalam Menggunakan Sidik Jari sebagai Sarana Identifikasi untuk Mengungkap Tindak Pidana Pembunuhan. Untuk mengetahui mekanisme kerja penyidik yang menggunakan sidik jari sebagai sarana identifikasi dalam mengungkap tindak pidana pembunuhan, berikut kendala dan upayanya, maka metode pendekatan yang digunakan adalah yuridis empiris (kriminalistik), yaitu meneliti suatu peraturan perundangundangan dan efektifitas peraturan perundang-undangan tersebut dalam lingkungan masyarakat. Namun, penelitian ini lebih mengarah kepada Kriminalistik, jadi bukan hanya meneliti seberapa efektif sebuah undang-undang berlaku pada masyarakat, tapi berkisar pada ilmu bantu yang digunakan penyidik untuk mengungkap suatu masalah hukum. Kemudian, seluruh data yang ada tersebut dianalisa secara deskriptif analitis. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh jawaban bahwa mekanisme kerja penyidik yang menggunakan sidik jari sebagai sarana identifikasi dapat dilihat dari proses olah TKP, untuk secara khusus melihat tentang proses pengembangan teknik sidik jari dalam mengungkap suatu tindak pidana, dalam hal ini tindak pidana pembunuhan, dapat dilihat pada bidang daktiloskopi kriminal, namun hal itu juga tidak mudah. Pihak kepolisian banyak mengalami kendala di lapangan baik dari faktor internal seperti kurang canggihnya sarana dan prasarana dalam pelaksanaan tugas di lapangan, pembagian tugas dalam kepolisian itu sendiri yang cenderung tidak jelas yang menyebabkan tugas dari penyidik itu sendiri terhambat, maupun kendala dari faktor eksternal seperti masyarakat terlambat melaporkan, sehingga sidik jari pelaku telah terkontaminasi oleh iklim dan manusia, semakin modernnya modus operandi yang digunakan oleh pelaku pembunuhan, serta kurangnya pengetahuan dari masyarakat tentang pentingnya hal ini. Menyikapi fakta-fakta tersebut di atas, maka kiranya perlu adanya perbaikan kebijakan dalam kepolisian itu sendiri , baik mengenai perekrutan maupun pembagian tugasnya, juga harus ada pengembangan program CA-AFIS ( Computer Aided-Automated Fingerprint Identification Systems ).
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FH/2009/95/050901204 |
Subjects: | 300 Social sciences > 340 Law |
Divisions: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 22 Apr 2009 09:05 |
Last Modified: | 21 Mar 2022 02:39 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/110629 |
Preview |
Text
050901204.pdf Download (11MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |